On Fri, 20 Feb 2004 16:11:25 +0100 Hermansyah wrote : > Menurut saya RI hanya akan bisa berubah kalau para pemimpin Eksekutif, > Legislatif dan Yudikatifnya bersama2 menyatakan perang terhadap KKN, > dan menyatakan bertekad bulat, kalau perlu mati, untuk memberantas > KKN, betapapun pahitnya, demi masa depan RI yg lebih baik. > Siapa sih yang nggak mau hidup enak? Tapi, kalau mendapatkan hidup > enak itu dengan cara2 yang tidak bermoral, melanggar hukum, dan > dengan cara memeras dan/atau memperdaya orang lain, maka ini hanya > akan memberikan kesengsaraan pada akhirnya. Mentalitas 'jalan pintas' > inilah yang harus dirubah oleh ketiga pemimpin lembaga itu (dengan > tentunya diikuti oleh seluruh anak buah mereka). ----------disingkat saja-------------> > >> Siapa sih yang nggak ingin masuk sorga, hidup aman damai disamping > Tuhan Yang Maha Kuasa? Tapi, kalau keinginan untuk masuk sorga ini > diwujudkan melalui tingkah laku dan perbuatan yang mengakibatkan > 'neraka' bagi orang lain, maka ini akhirnya hanya akan membawa > penderitaan tiada akhir kepada banyak orang. Mentalitas 'berkacamata > kuda' inilah yang harus dirubah oleh ketiga pemimpin lembaga itu > (dengan tentunya diikuti oleh seluruh anak buah mereka). > > Dst..., dst.... > > Jangan harap Republik ini akan berubah, kalau ketiga lembaga negara itu > dipimpin oleh orang2 seperti yang sekarang ini dan yang lalu-lalu > memimpin. > -------------disingkat lagi ---------- > Saya hanya mampu mendoakan anda semua dari jauh, semoga segala derita > dapat tertanggungi. Ingin hati untuk menolong, tapi apalah awak ini. > Hanya sebutir pasir di padang gurun, tak lebih tak kurang. >
(PPS) Rekans CORPS sekalian , Situasi yang terjadi di negeri kita ini , kurang lebih adalah akumulasi dari semua perasaan tertekan dari para elite politik yang selama periode orde baru (32 tahun) hanya menjadi pelengkap penderita dan menonton kelakuan para penguasa pada waktu itu . Sewaktu para mantan bergabung dengan pemerintahan baru membentuk pemerintahan "pelangi" , maka sulit sekali kita membedakan mana yang salah dan mana yang benar , mana yang hitam mana yang putih . Semua serba abu2 dan rancu . Krisis ekonomi yang melanda Indonesia , ternyata tidak diatasi dengan penghematan dan kerja keras ,... yang ada justru membagi2kan dana BLBI , mengampuni para pengemplang utang dan membelanjakan duit negara untuk hal2 yang konsumtif , jangka pendek dan tidak berkelanjutan dengan upaya mengakhiri krisis . Contoh nyata : *) Bagaimana mungkin ada terdakwa-I dibebaskan dan terdakwa II dan III dihukum hanya karena yang satu pejabat negara yang lainnya hanya "cocomeo" saja . Bukantah justru pejabat negara tersebut yang lebih pantas dipenjara ?? Mungkin sebagian Hakim dapat dimanipulasi , para petinggi juga bisa dibohongi , sebagian pengawal demonstran (APMG , dll.yang menuduh demo mahasiswa ada cukongnya) dll semua bisa dimanipulasi dengan kekuatan uang , tetapi apakah seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat dunia luar sanggup dibayar oleh mereka ?? Apakah mereka bisa membeli hati nurani kita yang meskipun kecil dan lemah tetapi masih bersih dari noda ?? *) Pemilu sudah dekat , tetapi apakah kita sudah bisa menyeleksi manakah pemimpin yang punya konsep yang bagus untuk mengatasi krisis ?? Mana pemimpin kacang dan mana yang intan ?? Kalau kita perhatikan pembicaraan umum yang ada hanyalah masalah kotak suara , masalah tinta , mobil untuk KPU , ..dll Apakah tidak ada masalah yang lebih mendasar yang perlu kita bicarakan bersama ?? *) Nampaknya budaya feodalisme juga masih mengakar kuat dalam pola pikir masyarakat Indonesia ,.. Contoh nyata adalah munculnya calon2 pemimpin yang keturunan Bung Karno , keturunan Pak Harto , Mantu , ajudan , kerabat dekat dll. Dimanakah wahai para pemimpin bangsa yang sejati ?? Amien Rais kah ?? Hidayat Nur Wachid kah ?? Masak kita masih mau milih Gus Dur lagi ?? Dari kenampakan hal tersebut diatas , semakin bias dan semakin rancu , semakin gelap dan membingungkan arah politik yang akan ditempuh oleh bangsa kita . Tetapi , kita haruslah mempunyai harapan ..bahwa diantara kegelapan awan yang kelam , biasanya kilat menyambar menerangi bumi . Jangan pernah berputus asa , perjoangan tidak mengenal menyerah dan tetaplah berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara . Widya Castrena Dharma Siddha , Wassalam , PriyoPS --------------------------------- --[YONSATU - ITB]--------------------------------------------- Arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> atau <http://news.mahawarman.net> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman Other Info : <http://www.mahawarman.net>