Sosok yang gila disembah-sembah adalah setan 

Di dalam Alquran ada kata-kata Awloh karangan Muhammad seperti ini: 

QS 20:14 
“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka 
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” 

QS 21:25 
Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan 
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah 
olehmu sekalian akan Aku." 

QS 21:92 
“Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan 
Aku adalah Tuhanmu, maka sembahlah Aku.” 

QS 29:56 
“Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, sesungguhnya bumi-Ku luas, maka sembahlah Aku 
saja.” 

Bagi kebanyakan orang, kata-kata Awloh di atas dianggap wajar. Karena menurut 
mereka, Tuhan itu memang berhak congkak, karena di atas Dia tidak ada lagi 
Tuhan. Tapi benarkah model kecongkakan Awloh di atas adalah wajar? 

Tadinya, saya pun berpikir kalimat-kalimat di atas itu wajar, tidak ada suatu 
yang aneh dari perilaku Awloh tersebut. 

Namun, setelah saya mendengar kisah Isra Miraj dan mengetahui latar belakang 
diturunkannya perintah sholat 5 waktu, akhirnya saya seperti baru saja 
tersentak dari lamunan panjang selama ini. Ada satu kesimpulan terbersit dalam 
hati saya: Awloh gila penyembahan. Lalu, saya mencoba mencarinya dalam Bibel, 
adakah perilaku demikian juga dimiliki oleh Tuhan? 

Nah, setelah saya sibuk mencari-cari dan membolak-balik lembar demi lembar buku 
sejarah itu, yaitu Bibel, akhirnya apa? Saya temukan tabiat yang serupa Awloh 
di dalam Bibel. Tapi yang mengejutkan saya, bahwa tabiat itu bukan tabiat 
Tuhan, melainkan... tabiat setan. Gila bener! Saya temukan ucapan setan itu di 
dalam Lukas 4:7 dan Matius 4:9. 

“Jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." (Lukas 
4:7) 

"Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku." (Matius 
4:9) 

Coba Anda pikir, ini mengejutkan sekali. Tabiat Awloh memang ada juga di dalam 
Bibel, tapi bukan sebagai Tabiat Tuhan, melainkan persis sama dengan tabiat 
setan. Jadi, saya simpulkan: Awloh itu bertabiat setan karena gila 
disembah-sembah. 

Kemudian, saya mencari-cari hadist, dan saya temukan hadist ini: 

Sahih Bukhari Vol 9, Book 93. Number 579. 
Diriwayatkan oleh Abu Dharr : Nabi berkata, Jibril datang padaku dan memberi 
aku kabar baik bahwa siapa saja yang mati tanpa menyembah apapun selain Allah 
akan masuk surga. Aku bertanya (pada Jibril), "Walaupun dia mencuri, walaupun 
dia berzinah?" Dia menjawab, " (Ya), "Walaupun dia mencuri, dan walaupun dia 
berzinah." 

Sahih Bukhari Volume 4, Book 54, Number 445: 
Diriwayatkan Abu Dhar: 
nabi mengatakan, "malaikat jibril mengatakan kepada saya, 'siapapun yang mati 
tanpa memuja tuhan lain selain allah, akan masuk surga." nabi bertanya, "bahkan 
jika ia melaksanakan hubungan seksual illegal atau mencuri sekalipun ?" jibril 
menjawab, "bahkan itu sekalipun." 

Secara garis besar, Awloh dalam hadis di atas mengatakan kalau pencuri dan 
pezinah akan masuk surga, asalkan mereka mau menyembah Awloh saja. 

Ini luar biasa sekali. Jadi tidak bisa disangkal lagi, bahwa Awloh memang benar 
sangat tergila-gila pada masalah penyembahan. Dia bahkan mengabaikan jalan 
hidup manusia demi mendapatkan penyembahan itu. Ini tabiat yang bodoh dan sama 
sekali tidak cocok bila sifat seperti itu dipunyai Tuhan. Saya jadi penasaran, 
jangan-jangan YAHWEH dalam Bibel juga bertabiat bodoh seperti Awloh. Tapi apa 
yang saya dapatkan? Walau saya sudah berulang kali membolak-balik lembar demi 
lembar mulai dari kitab pertama Kejadian sampai kitab terakhir Wahyu, tidak ada 
satupun perintah Tuhan: SEMBAHLAH AKU! Justru yang minta dirinya disembah itu 
adalah IBLIS. 

Memang di dalam Bibel ada perkataan nabi dan perkataan malaikat yang 
memerintahkan manusia agar menyembah Tuhan. Itu wajar, karena nabi dan juga 
malaikat telah melihat kemuliaan Tuhan dan hanya Dia sajalah yang patut 
menerima penyembahan, sehingga malaikat dan nabi menghimbau manusia-manusia 
lain agar menyembah-Nya. Tapi tidak ada perkataan Tuhan sendiri yang minta agar 
dirinya disembah-sembah. Kalau Tuhan minta agar umat Israel berbakti kepadaNya 
saja, itu memang ada. Tapi kalau minta disembah-sembah, apalagi pakai acara 
nungging-nungging dengan gerakan yang diulang-ulang serta terjadwal, tidak ada 
hal seperti itu di dalam sejarah Alkitab. 

Rupanya, ada keengganan Tuhan Asli untuk mengucapkan perkataan: Sembahlah Aku! 
Kenapa demikian? Karena Tuhan itu bijaksana. Dia tidak ingin diriNya 
disalahartikan oleh manusia, seolah diriNya itu tergila-gila pada perihal yang 
bodoh itu, yaitu disembah-sembah. Jadi hal ini bisa dimengerti, kenapa Tuhan 
Asli enggan mengucapkan kata-kata bodoh seperti itu. Memang bukan masalah 
penyembahan yang Tuhan utamakan, melainkan jalan hidup umatNya. Itulah yang 
terutama. Dan ini dipandang dari sisi kelogisan memang tepat dan benar. Memang 
seharusnya beginilah sifat dan watak Tuhan yang sebenarnya. 

Abraham sujud menyembah kepada Tuhan, atas inisiatifnya sendiri, dan bukan 
karena Tuhan yang memberi perintah: "Ayo, sembahlah Aku." 

Dan Tuhan juga tidak pernah membuat perintah bodoh seperti ini: "Sembahlah Aku 
sebanyak 12 kali, nanti kalian akan Kuampuni dosanya." 

Yang saya temukan adalah, setan itulah yang gila terhadap penyembahan. 

Kemudian, saya balik lagi membaca hadist. Dan saya temukan ini: 

Sahih Muslim Jilid 3, 4360 
"Ya Allah, capailah untuk aku apa yang Engkau telah menjanjikan aku ! Ya Allah, 
bawalah apa yang Engkau telah janjikan dulu, Ya Allah! Jika kumpulan Muslim 
yang kecil ini terhapus, Engkau tidak akan disembah di Bumi ini.” 

Jadi, benar bukan? Muhammad saja tahu, kalau Awloh itu gila disembah-sembah 
sehingga dia mengancam awloh ciptaannya sendiri. Dan secara logika, watak gila 
disembah-sembah ini sangat bodoh sekali dan sama sekali tidak pantas bila 
dimiliki Tuhan yang katanya Mahabijaksana. 

Sehingga akhirnya pandangan saya terhadap kata-kata Awloh di dalam Alquran yang 
meminta dirinya disembah berubah total. Saya tidak lagi memandang kata-kata itu 
sebagai kata-kata yang wajar diucapkan oleh Tuhan, tapi itu kata-kata congkak 
yang bodoh, dan hanya pantas diucapkan oleh seorang Raja Penjahat atau Setan. 

Kata-kata Awloh yang berkata: Sembahlah Aku! Ini identik dengan kata-kata Setan 
di dalam Bibel yang juga mengatakan: Sembahlah Aku! 

Tuhan tidak pernah berkata seperti itu di sepanjang sejarah umatNya, mulai dari 
kitab Kejadian hingga kitab Wahyu. 

Dan kenapa Setan berkata bahwa dia bersedia memberi apapun kepada manusia asal 
manusia bersedia menyembah dirinya? Karena dia memang sangat tergila-gila pada 
penyembahan ini. 

Di dalam Lukas 4:7 tercatat setan berkata: 
“Jikalau Engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu." 

Ini sama dengan perkataan dalam hadist: 

"Jika kamu mau menyembah Aku, maka surga akan kuberikan padamu tidak peduli 
dirimu seorang pencuri atau pun seorang pezinah." 

Sifat yang sangat gila disembah ini membuktikan kalau Awloh itu memang setan 
adanya. 

Setan ngamuk bila manusia menolak menyembahnya. Dia memerintahkan Muslim agar 
memerangi umat manusia yang tidak mau menyembah awloh. 

Tetapi, Tuhan Asli tidak pernah berkata: "Perangilah orang-orang di seluruh 
bumi, sampai mereka mau menyembah Aku saja." Tetapi, yang acapkali 
dipermasalahkan oleh Tuhan adalah jalan hidupnya umatNya, seperti suka 
membunuh, mencuri, berzinah, berdusta, dan bersumpah palsu. Kejahatan-kejahatan 
seperti itulah yang Tuhan persoalkan, sehingga Tuhan meminta umatNya, khususnya 
Israel, agar mau berbalik lagi kepada-Nya dan meninggalkan kelakuan-kelakuan 
mereka yang bejat. 

Tuhan tidak pernah berseru kepada Firaun: "Ayo, sembahlah Aku. Kalau kamu, 
Firaun, tidak mau menyembah Aku, nanti kamu akan kulaknat." Kita bisa baca 
kisahnya ketika Nabi Musa meminta ijin kepada Raja Firaun agar dia mau 
melepaskan bangsa Israel untuk beribadah kepada Yahweh. Sama sekali tidak ada 
pesan ancaman dari Yahweh lewat mulut nabi Musa bahwa bila Firaun tidak mau 
menyembah Yahweh maka Yahweh akan turun tangan. Penyebab terjadinya 10 tulah di 
Mesir adalah bukan karena Firaun menolak menyembah Yahweh, tapi lantaran Firaun 
bersikeras menahan bangsa Israel untuk tetap dalam perbudakannya. 

Jadi sangat jelas sekali, bahwa Tuhan Asli tidak gila disembah-sembah. Kalau 
Tuhan menuntut umatNya saja, yaitu bangsa Israel agar menyembah-Nya, itu sangat 
masuk akal dan manusiawi. Umat Israel ibarat seorang gadis yang dipingit oleh 
Tuhan dan dijadikan sebagai istri satu-satunya, sebagai istri yang sangat 
dicintaiNya. Bila sang istri itu berbuat zinah dan menyeleweng kepada laki-laki 
lain, maka wajar saja bila Tuhan menghukumnya. 

Tuhan menurunkan Hukum Taurat adalah bukan agar supaya umat Israel 
nyembah-nyembah diriNya, tapi agar umat Israel mau berbakti kepadaNya dengan 
perilaku yang benar. Tuhan telah mengasihi umatNya melebihi ciptaanNya yang 
lain, jadi wajar saja bila Tuhan menuntut balasan dari umatNya. Ibarat seorang 
suami yang tidak ingin dirinya dikhianati. Tuhan tidak ngamuk dengan Mesir yang 
suka dengan ilmu-ilmu sihir dan penyembahan terhadap dewa-dewanya. Tapi Tuhan 
marah bila umat Israel melakukan hal-hal itu. Jadi, inilah letak perbedaan 
antara Tuhan dengan Awloh. 

Awloh marah dan ingin membantai kafir, karena kafir tidak mau menyembahnya. 

Tetapi Tuhan marah kepada umat Israel, karena umat Israel telah menyeleweng. 
Tuhan tidak marah walau pun bangsa Mesir tidak menyembahNya. Tuhan tidak marah, 
walau orang Arab tidak menyembahnya. 

Bila kelak pada hari Kiamat Tuhan mendatangkan hukuman kepada seluruh umat 
manusia, tidak peduli Israel atau bukan, maka itu bukan karena manusia tidak 
menyembahnya, melainkan karena manusia-manusia itu telah menyimpang jalan 
hidupnya. Tuhan murka bukan karena penyembahannya, tapi karena 
kejahatan-kejahatan yang dilakukan manusia. 

Tuhan bukan marah lantaran dirinya tidak disembah, melainkan karena perilaku 
hidup manusianya yg menyimpang. 
Berbeda dengan Awloh. Awloh ngamuk karena dirinya tidak disembah. Ini alasan 
yang sangat idiot. 

Jadi, di sinilah letak bedanya Tuhan dengan Awloh dalam soal penyembahan. 

Dan sosok yang gila disembah-sembah itu adalah SETAN. 
Jadi, Allah SWT adalah SETAN. 

Sekian.



Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan teror 
pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah kebenaran yang 
ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun dibendung serta kejahatan 
pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan diminimalkan maka saat itu juga ambang 
kehancuran islam akan terjadi dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti 
terwujud. 
Feifei_fairy
http://profiles.friendster.com/fairyfeifei 


      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/sg/

Reply via email to