Sebenarnya ibunya Yesus kan berbaju brukut.Lalu wong Kristen nangkis
itu kan budaya padang pasir.Lalu saya kasih bukti biarawati di
salzburg (Austria)yg berhawa dingin bukan padangpasir yo brukut ngikut
ibunya Yesus lagi,bahkan saya kasih lagi telenovela Mexico yg
ditayangkan di TV juga kaya muslimah.Jadi asalkan orang tsb pengin
suci pasti berbaju brukut.Bunda Theresa juga di Calcuta kok berbaju
brukut?
Gabriela masih mbantah la itu kan seragam uniform biarawati.Lo opo
ibunya Yesus itu biarawati?
Jadi Islam itu benar.

Shalom,
Tawangalun.

- In [EMAIL PROTECTED], "feifei_fairy@"
<feifei_fairy@> wrote:
>
> HIJAB bagi Kaum LELAKI
> Hijab untuk Pria 
> 
> Menutupi tubuh, piara jenggot & menghindari warna merah: kenapa
lebih merepotkan busana pria yang tidak islami ketimbang mempedulikan
pria yang memukuli istrinya?
> Brian Whitaker 
> 20 Feb 2007, 9:07 AM 
> 
> Dalam debat yang tak berkesudahan tentang hijab, orang salah
mengerti bahwa hijab hanya untuk wanita. 
> 
> Hal ini tidak mengejutkan karena cendekia Islam (semuanya pria !)
sampai bertahun-tahun menghabiskan waktu mereka mempersoalkan etika
berbusana secara rinci bagi wanita, daripada bagi pria. 
> 
> Dengan begitu banyaknya waktu yang dihabiskan untuk pengaturan
pakaian wanita, sering orang berkesimpulan bahwa hijab adalah sebuah
kasus diskriminasi atau lambang penindasan terhadap wanita. PADAHAL,
hijab untuk pria juga ada dan keliatannya kepentingannya semakin
meningkat. 
> 
> Alasan di belakang hijab adalah supaya Muslim berpakaian dengan
layak -- dengan menutupi aurat mereka dan menghindari pakaian yang
flashy (murahan, untuk pamer) atau berlebihan -- dan ini mencakup pria
dan juga wanita. 
> 
> Meskipun Muslim sering bebeda pendapat tentang apa sebenarnya hijab
pria, wikipedia memberikan sebuah ringkasan yang luas: 
> Pendapat yang menyatakan bahwa muslim harus menutupi dirinya antara
pusar dan lutut adalah yg paling utama, dan kebanyakan muslim percaya
bahwa seorang pria yang tidak mampu mengikuti tuntutan ini pada waktu
sholat harus mengulangi sembahyangnya lagi, dengan tertutup secara
benar, supaya sholatnya sahih. Tiga dari empat madhab atau kumpulan
hukum, menuntut lutut ditutupi; kelompok Maliki menganjurkan tapi
tidak menuntut penutup lutut. 
> 
> Sebagian juga menganggap pria harus mengenakan lengan panjang di
tempat umum, menutupi lengan sampai pergelangan. Hukum seperti ini
diterapkan di Iran setelah revolusi 1979. 
> 
> Menurut beberapa hadist, pria muslim diminta untuk tidak mengenakan
perhiasan emas atau pakaian sutra. Beberapa cendekiawan berkata bahwa
larangan ini dimaksudkan secara umum untuk melarang seseorang
memamerkan kekayaannya. 
> 
> Lihatlah di seputar internet dan anda akan menemukan lebih banyak
lagi "aturan" yg jauh lebih rinci yg diresepkan situs2 muslim yg
berpikiran kaku. Muttaqun Online, yg menggunakan istilah "unlawful
clothing (pakaian haram)" dalam penjelasannya, berkata bahwa pakaian
pria harus menutupi seluruh tubuh tapi tidak mencapai ke bawah mata
kaki dan harus tidak boleh ketat. Putih dan hijau adalah warna yang
baik untuk dipakai tetapi merah adalah buruk, kecuali digabung dengan
warna lain dan anda tidak boleh memasukkan kemeja ke dalam celana
panjang anda. 
> 
> Janggut adalah wajib dan tidak boleh dibentuk (akan tetapi sebagian
kumis harus dipotong). Dgn dasar sains, Muttaqun berkata: "Laporan
medis menunjukkan bahwa janggut melindungi tonsil dari sinar matahari" 
> 
> Situs lain memperingatkan agar pria jangan memakai perhiasan emas,
pakaian sutra atau nampak "feminin". Menurut IslamOnline, pakaian
feminin mencakup kalung pria, gelang dan anting. 
> 
> Banyak dari "aturan" ini sifatnya diragukan dalam Quran. Ini hanya
diangap sbg hal yg diikuti umat secara sukarela karena mereka percaya
bahwa penjaga pintu surga memiliki kebijakan yang ketat ("dilarang
pakai tudung kepala, Nike, cincin emas, atau wajah yg tak bercukur"),
tetapi di sisi yg lain mereka berusaha untuk memaksakannya kepada
saudara-saudara muslim mereka. 
> 
> Kita telah melihat apa yang terjadi di Afghanistan di bawah Taliban,
Iran setelah revolusi Islam dan Saudi Arabia, dengan mencanangkan
pasukan polisi religius untuk memantau standar pakaian dan aspek-aspek
pribadi yg lain. Sekarang, hal yg sama sedang terjadi secara tidak
resmi di Irak, di mana kaum 'militan' telah membunuhi tukang cukur
rambut karena menyediakan potongan rambut "yg tidak Islami" kepada
pelanggannya. 
> 
> Seseorang lelaki Irak yg mendapat suaka di Inggris menggambarkan
bagaimana dia dibentak di dekat rumahnya di Baghdad oleh sekelompok
orang. "Saya diperintahkan untuk memiara kumis dan janggut. Saya
diperintahkan untuk tidak memakai jeans atau pakaian ketat, saya harus
memakai pakaian tradisional dan memanjangkan rambut dan saya tak boleh
memakai pakaian warna cerah atau kemeja dengan tulisan Inggris atau
model barat." 
> 
> Dia kemudian dipukuli diiringi sorak-sorai penonton.
> 
> Meskipun hijab bukanlah sesuatu yg baru, usaha memaksakan etika
berpakaian Islam ini kelihatannya merupakan trend beberapa dekade
terakhir ini. 
> 
> Merunut sejarah, muslim di berbagai belahan dunia berpakaian dengan
bermacam-macam cara -- sering mengikuti kebiasaan lokal yg lebih tua
dari Islam -- dan tak ada orang yg terlalu memusingkan perbedaannya.
Lihatlah pria-pria Muslim yg memakai jubah bergaris dan bunga di
rambut mereka. Memang bukanlah "tradisional" Saudi Arabia -- tetapi
memang tradisional, setidak-tidaknya di wilayah barat-daya kerajaan itu. 
> 
> Ada beberapa alasan untuk perubahan kelakuan sekarang ini. 
> 
> Dulu, komunitas-komunitas relatif terisolasi. Ini memungkinkan
masing-masing memiliki tradisi dan kebiasaannya sendiri-sendiri. Dalam
tiap komunitas, orang cenderung berpakaian mirip, lebih karena
kepraktisan daripada dogma agama. Mereka akan memakai apa yg tersedia
secara lokal, dan pilihannya terbatas. Mungkin ada orang nyentrik dan
aneh yang berpakaian dengan cara berbeda, tapi mereka bisa diberi
toleransi karena tidak ada yg menganggap mereka sebagai ancaman kepada
cara hidup Islam. 
> 
> Sejak saat itu, komunikasi modern -- TV, perjalanan ke luar negri
dan sejenisnya -- telah meningkatkan kontak, tidak hanya antara
berbagai tradisi Islam, tapi antara berbagai kebudayaan. Para pemuda
mengambil trend busana dari suatu tempat dan bereksperiman, sedangkan
orang religius -- biasanya jenis yang berpikiran harafiah yang percaya
sesiapa yang tidak sejalan dengan mereka akan berakhir di neraka --
tersentak pada apa yang mereka lihat dan merasa terancam karena
otoritas mereka telah diabaikan. 
> 
> Sejalan dengan ini adalah situasi internasional dimana banyak muslim
merasa atau berprasangka mereka sedang dikepung Barat dan membela diri
melalui pemantapan kembali nilai-nilai tradisional Islam.
Kenyataannya, beberapa dari nilai-nilai ini tidaklah setradisional
yang dibayangkan orang tapi mereka cenderung sangat menyolok, dan
ketentuan ketat tentang hijab untuk pria dan wanita adalah salah satunya. 
> 
> Dlm komunitas yang merasa terancam, ini bisa disebut sebagai "hijab
solidaritas" -- setara dengan pengibaran bendera yg patriotis -- di
mana barangsiapa yang tidak setuju dianggap sebagai berkhianat. 
> 
> Hijab juga dipandang sebagai cara untuk menegaskan identitas. Ini
dapat dilihat di wilayah dimana muslim adalah minoritas, sehingga
niqab -- suatu bentuk pakaian yang sangat praktis bila anda terjebak
di tengah badai pasir -- berubah menjadi pernyataan religius/politis
ketika dipakai di jalan-jalan Inggris. Ini terjadi di negara-negara
muslim juga. Kaum Salafis Saudi contohnya, menggunakan "hijab
identitas" untuk membedakan mereka dari muslim yg lain dan di negara
lain dimana terjadi pembatasan terhadap perbedaan dalam politik, model
pakaian menjadi suatu cara yang penting untuk menunjukkan oposisi
terhadap pemerintah. 
> 
> Sebaliknya dari proses pemunculan tradisi Islam, hal-hal berikut
kelihatannya telah dihilangkan dari konsep hijab yang asli: bahwa
muslim harus berpenampilan seadanya. Dalam kasus-kasus ekstrim, ini
juga menunjukkan sikap dangkal yg lebih mementingkan pria yang tidak
berpakaian dengan benar daripada pria yang menerima suap di tempat
kerja dan memukuli istrinya di rumah.
>  
> Dasar kepercayaan iman muslim dibangun diatas dusta,kebohongan dan
teror pembunuhan yang biadab dimana saat zaman dan waktu sudah berubah
kebenaran yang ada diungkapkan dan tidak bisa dihalangi ataupun
dibendung serta kejahatan pembunuhan sudah dapat diantisipasi dan
diminimalkan maka saat itu juga ambang kehancuran islam akan terjadi
dan pada saatnya islam akan lenyap dan ini pasti terwujud. 
> Feifei_fairy


Reply via email to