Om Tawang, sepertinya kita semua harus berterima kasih, dan berusaha mencontoh, 
kebebasan yang diberikan negeri kafir paman sam sehingga hal2 indah seperti ini 
bisa terjadi di negeri itu. Bayangkan kalau di malaysia, arab, iran, mungkinkah 
hal2 indah seperti ini terjadi, bagi semua anak manusia ?



  ----- Original Message ----- 
  From: tawangalun 
  To: zamanku@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL 
PROTECTED] 
  Sent: Saturday, August 09, 2008 1:32 PM
  Subject: [zamanku] Dari Jolie menjadi Noor


        Setelah mendapat hidayah, dari Jolie menjadi Noor        
        Kisah Mualaf - Kisah Foreigner  
        Monday, 10 March 2008 07:41  
        Awal Pebruari lalu masih terasa dingin. Salju di kota Manhattan, New 
York, cukup tebal. Sementara kota "never sleep", tetap ramai di akhir pekan, 
Sabtu 2 Pebruari, ketika itu. Islamic Cultural Center of New York, sebagaimana 
biasanya juga tetap menjalankan aktifitas hariannya sebagaimana biasa. Sabtu, 
kali itu tetap menjadi hari weekend school, short lecture, dan tidak kalah 
pentingnya kelas khusus untuk non-Muslims maupun mereka yang baru saja menerima 
Islam sebagai jalan hidup mereka.

        Seperti biasa, saya datang agak terlambat. Kebetulan setiap Sabtu pagi 
ada kegiatan lain yang perlu diselesaikan. Rata-rata, saya tiba di Islamic 
Center setelah jam 11 pagi. Ketika saya melewati resepsionis, saya ditegur oleh 
penjaga bahwa sudah ada yang menunggu di ruang konferensi (conference room).

        "A lady is waiting for you, sheikh, at the conference room", demikian 
biasanya sang receptionist memanggil saya.

        "Who is the lady and what is the purpose", saya tanyakan demikian 
karena biasanya sebelum ada yang menemui, pasti mengambil  appointment atau 
minimal menelpon sebelum saya datang.

        "I think she wants to ask you some thing, may be about Islam", jawab 
petugas resepsionis.

        "Let her wait", jawabku. Biasanya sebelum melakukan apa-apa, saya ke 
kamar dulu meletakkan jaket dan tas, lalu keliling melihat proses belajar di 
weekend school.

        Setelah keliling ke kelas-kelas weekend school, saya kemudian masuk ke 
ruang konferensi. Di sana telah menunggu seorang gadis bule, yang tiba-tiba 
saja tersenyum persis seperti mengenal saya dengan baik.

        "Hi, morning! How are?" Sapaku.

        "Morning!, fine and you?", jawabnya ramah.

        "Do you know me?" candaku.

        "No, not really but have heard your name. Why?", tanyanya.

        Saya kemudian mengatakan secara bercanda bahwa memang orang-orang 
Amerika itu ramah, apalagi gadis-gadisnya. "I saw you smiling to me, like some 
one knows me very well", jelasku kemudian.

        Saya kemudian berbasa basi menanyakan nama dan asalnya. "Oh, I am 
Jolie. Actually I am from here, New York, but my parents are in Arizona," 
katanya.

        Saya kemudian menanyakan latar belakang kedatangannya pagi itu.

        Dengan senyum yang ramah, Jolie menjelaskan bahwa dia sekarang ini 
kerja sebagai Public Relations officer (Humas) di sebuah perusahaan besar di 
New York. Dulu ketika mahasiswi di salah satu universitas Arizona, Jolie pernah 
mengambil Liberal Studies, yang menurutnya, salah satunya tentang agama Islam.

        "Beside the course, I really had good Muslim friends who always 
reminded me to always continue my inquiries about the religion," jelasnya cukup 
panjang.

        "So what and how did you find Islam?" pancingku.

        "Very interesting!" jawabnya singkat. "And why?' Tanyaku lagi.

        Dia kemudian sedikit serius menjelaskan bahwa dia telah membaca banyak 
buku-buku mengenai agama-agama, termasuk agamnya sendiri, kristiani, Yahudi, 
dan bahkan buku-buku mengenai Budha. Tapi menurutnya, Islam itu jauh lebih 
rasional dan nampaknya bisa beriringan dengan kemajuan kehidupan manusia.
        "Islam is so rational and goes along with human's advancement," katanya.

        Sejenak Jolie diam. Saya kemudian mengambil alih kendali berbicara 
cukup panjang mengenai ilmu dan rasionalitas dalam Islam. Sejarah turunnya 
wahyu pertama dan perkembangan pemikiran dalam sejarah Islam. Bahkan dinamika 
pemikiran dan filsafat yang dikenal dengan ilmu kalam dalam Islam.

        Tak lupa menjelaskan tentang kontribusi Islam dalam peradaban manusia, 
termasuk peradaban modern yang saat ini lebih banyak dinikmati oleh dunia Barat.
        Sayang, saya katakan, pepohonan indah yang dibenihnya telah ditanamkan 
oleh umat Islam itu tidak terjaga secara baik. Sehingga umat Islam kehilangan 
kepemilikan atau kendali, sementara umat lain telah menyalah gunakan. 
Seharusnya pepohonan itu memberikan buah-buah segar dan menjadi pelindung dari 
teriknya matahari, dan menjadi penjaga alam, kini dijadikan alat kayu bakar 
semata.

        Ilustrasi yang saya maksudkan itu adalah peradaban modern yang indah 
saat ini telah berubah menjadi alat kesengsaraan. Semakin maju peradaban 
manusia semakin banyak penderitaan yang dirasakan umat manusia.

        Nampaknya penjelasan-penjelasan saya itu bukan sesuatu yang baru bagi 
Jolie. Dia dengan seksama mendengarkan semua itu, tapi tidak lebih dari sikap 
penghormatan seorang Amerika terhadap orang lain.

        "I know that," lanjutnya.

        "If you know it, so what else do you want me to say?," tanyaku.

        Dia kemudian kembali bercerita bahwa dari sejak menjadi mahasiswi di 
Arizona, dia memang ada hubungan khusus dengan beberapa Muslim. Tapi biasanya, 
katanya lagi, walaupun mereka itu selalu berbicara tentang Islam kepada saya, 
saya jarang menemukan dari mereka yang betul-betul mempraktekkan Islam 
(practicing Muslim).

        "Lately I found some one here in New York," lanjutnya.

        Dia kemudian menjelaskan bahwa dia menemukan seorang Muslim yang 
kemudian tertarik dengannya. Tapi Muslim ini begitu taat sehingga selalu 
mengatakan bahwa seandainya nanti saya menemukan isteriku, tentu saya ingin 
seseorang yang berislam dengan baik.

        "He is really practicing Muslim. He did not do any thing that is 
against the teaching, I think!" katanya lagi.

        "And so, what do you have in mind?," tanyaku. Saya bertanya demikian 
untuk meyakinkan bahwa walaupun nantinya dia masuk Islam, bukan karena hanya 
ingin menikah dengan seorang Muslim.

        "I am coming to see you, basically to direct me what to do," katanya.

        Saya kemudian manfaatkan kesempatan itu dengan melemparkan pertanyaan: 
"What do you feel about Islam? Do you think Islam is the true religion to 
follow?".

        Dia kemudian dengan serius mengatakan bahwa kalau seandainya ia 
tanyakan kepada hatinya sendiri, memang Islam-lah agama yang benar. Cuma selama 
ini, ia sepertinya belum menemukan jalannya. "I feel I know that this is the 
truth, but did not know how to pursue it," katanya.

        "Jolie, with that, I can assure you that you are a Muslim. What is 
required from you is to formalize you Islam by accepting the `syahadah'". 
(Jolie, dengan itu, saya bisa memberi jaminan kepada Anda bahwa Anda adalah 
seorang Muslim. Yang Anda diperlukan sekarang adalah mewujudkan keislaman 
dengan dengan mengucapkan dua kalimat syahadat )

        Jolie kemudian diam sejenak. Lalu tiba-tiba sedikit berlinang air mata 
dia mengangkat kepala dan tersenyum, seraya mengatakan: "I am ready!".

        Saya segera memanggil dua saksi ke ruangan pertemuan itu. Dan 
disaksikan oleh dua saksi, Jolie mengikuti saya menyaksikan:

        "Ash-hadu al Laa ilaaha illa Allah. Wa ash-hadu anna Muhammadan Rasul 
Allah". Diikuti pekikan takbir oleh dua saksi pagi itu.

        Sebelum meninggalkan ruangan, Jolie rupanya telah memilih nama barunya, 
yaitu Noor. Menurutnya, dia mengambil nama itu setelah dia menyaksikan 
wawancara Ratu Yordania, Queens Noor, di sebuah stasion TV Amerika.

        Selamat Noor, semoga menjadi "cahaya Ilahi" di kemudian hari! New York, 
Maret 2008

        Penulis adalah imam Masjid Islamic Cultural Center of New York. Syamsi 
Ali adalah penulis rubrik "Kabar Dari New York" di www.hidayatullah.com

             
             
             
       

    

   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 270.6.0/1603 - Release Date: 8/10/2008 
6:13 PM

Reply via email to