QS 6.83-87: Kacaunya Silsilah Keluarga Ibrahim

http://www.answering-islam.org/Quran/Contra/abraham_sun.html

Oleh: Jochen Katz

Qur’an menyatakan bagaimana Allah menganugerahi Ibrahim dengan memberinya 
keturunan-keturunan yang saleh (sesuai permohonannya dalam doa di QS 14.39-40). 
Dalam Surah 6 kita temukan daftar keturunannya:

[6.83] Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi 
kaumnya. Kami tinggikan siapa yang Kami kehendaki beberapa derajat. 
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
[6.84] Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada 
keduanya masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu 
(juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) 
yaitu Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah kami memberi 
balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,
[6.85] dan Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang 
saleh.
[6.86] dan Ismail, Alyasa, Yunus dan Lut. Masing-masingnya Kami lebihkan 
derajatnya di atas umat (di masanya),
[6.87] (dan Kami lebihkan pula derajat) sebahagian dari bapak-bapak mereka, 
keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Dan Kami telah memilih mereka 
(untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-rasul) dan Kami menunjuki mereka ke jalan 
yang lurus.

Urutan nama-nama diatas agak ‘aneh’, loncat maju mundur tak beraturan waktu.

Ayat 83 menyebutkan kisah Ibrahim (6.74-82) dan ini menetapkan bahwa kata ganti 
‘nya’ yg pertama di ayat 84 ditujukan bagi Ibrahim.

Ayat 84 pertama-tama menyebutkan Ishak dan Yakub. Keturunan langsung dari 
Ibrahim (anak dan cucu). Lalu muncul kalimat sesudah tanda parentesis, “dan 
kepada Nuh sebelum itu (juga) telah Kami beri petunjuk”, yang ditujukan pada 
kakek moyang Ibrahim yg paling terkenal. Setelah itu, daftar dari Keturunan2 
Ibrahim yg terkenal berlanjut, tapi tanpa sistem yang jelas.

Urutan kronologis yang benar, berikut dengan perkiraan waktu kelahiran mereka 
kurang lebih sbb:

- Ismail dan Ishak (1900 SM)
- Yakub (1800 SM)
- Yusuf (1700 SM)
- Harun dan Musa (1500 SM)
- Daud (1040 SM)
- Sulaiman (1000 SM)
- Elias dan Elisa (850 SM)
- Yunus (800 SM)
- Zakaria (70 SM)
- Yohannes dan Yesus (0 M)

Beberapa waktu kelahiran ini masih diperdebatkan (misal apakah Musa itu sekitar 
1300 SM bukannya 1500 SM), tapi urutannya tidak dipertanyakan lagi.

Catatan: Sebagian muslim mungkin menyanggah bahwa nama-nama itu diurutkan 
sesuai dengan topik, kelompok2 nabi yang punya kesamaan. Itu sebabnya ada 
komentar untuk setiap kelompoknya. Tapi, bahkan jika demikian, mereka yang 
berada dalam kelompok itupun diurutkan secara salah. Menempatkan Daud sebelum 
Musa adalah salah. Menempatkan Elias setelah Yesus adalah salah, dan Lut serta 
Ismael itu jauh lebih tua dari Elisa dan Yunus.

Tanpa banyak komentar lagi, daftar yang ditulis dalam Quran itu sangat 
membingungkan urutannya, tapi kebingunan ini tidak dianggap sebuah kesalahan 
karena Quran tidak mengklaim bahwa daftar ini ditulis secara kronologis.

Tapi, disamping dari isu kronologis, ada dua masukan yang jadi masalah dalam 
daftar ini, daftar yang sengaja saya tidak masukkan dalam urutan bertanggal 
diatas. Ayub biasanya tidak dianggap sebagai keturunan dari Ibrahim. Tapi, kita 
tidak punya informasi cukup tentang dia utk memastikan bahwa ini betul-betul 
sebuah kesalahan. Tapi tetap saja, Quran memasukkan Ayub kedalam keturunan 
Ibrahim meski tidak ada bukti2 positif mengenai itu.

Nama lain adalah Lut. Kita tahu bahwa Lut adalah keponakan dari Ibrahim, anak 
dari saudaranya Haran (Kejadian 11.27). Ibrahim dan Lut melakukan perjalanan 
dan memasuki tanah Kanaan bersama-sama dan mereka tinggal tidak berjauhan untuk 
beberapa waktu. Belakangan, mereka berpisah (Kejadian 13) sebelum anak pertama 
Ibrahim lahir (Kejadian 15). Lut adalah orang sejaman dengan Ibrahim, tapi dia 
bukanlah keturunannya. Ini juga bisa dilihat dalam Surah 15.51-66 dan 29.26 
dalam Quran.

Dg demikian, dimasukkannya Lut kedalam “benih keturunan Ibrahim” dalam QS 6.86 
jelas sebuah kesalahan, bahkan menurut Quran sendiri sekalipun.
_________________
Para Muslim tidaklah bodoh. Mereka bisa melihat bahwa Islam adalah salah. 
Mereka tahu ayat2 Quran bertentangan satu sama lain. Mereka tahu Islam 
bertentangan dengan kecerdasan manusia dan tidak masuk akal, tapi mereka begitu 
terjebak di dalamnya sehingga mereka tidak bisa meninggalkannya. Mereka memaksa 
diri mereka untuk percaya, karena tanpa itu, mereka bagaikan tersesat.
- Ali Sina

Kirim email ke