Ini sekaligus menjawab dengan tanggapan dari Om tawang.. [Dari cara menjawab..terus terang Om tawang masih lebih nyambung dan fokus] Permasalahanya yang anda berdua adalah menyatakan ada kemungkinan kata (Adam) di surat 15:26 adalah kekeliruan hati nurani menyatakan di tanggapan sebelumnya dengan kalimat [Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, sedangkan kata ADAM adalah "dalam tanda kurung", berarti ini adalah tambahan penterjemah yang bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU] Petunjuk untuk menyatakan kesalahan dan kebenaran itu ada dua dan sudah saya sebutkan sebelumnya Pertama Kami mewahyukan ada perbedaan penciptaan manusia dan Jin! dsebutkan satu dari salsa (whatever variasinya tanah is tanah) dan yang satu dari api kedua, di ayat2 26 s/d 40 dia berberbicara mengenai Penciptaan manusia & jin, mengigatkan malaikat bahwa "akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk", kemudian mereka semua di minta untuk sujud, Setan enggan sujud, kemudian di usir, dan etc..etc dan kata-kata tanah liat kering dari lumpur hitam tuliskan dalam bahasa arab Salsa. Jadi...Kalian, sebagai mahluk yang dikarunia akal budi..masih pantaskan kalian berdua menyangkal bahwa kata didalam kurung adalah ADAM? sisanya dari pernyataan [tidak punya] hati nurani: sekedar pelampiasan...utak-atik persamaan kata dalam bahasa arab...namun lucunya saat ia bicara ardh ia lupa satu hal bahwa ardh bisa berarti tanah bisa berarti bumi.. Bening: Adapun TANAH yang dimaksud Tanah yang kita injak ini, dalam bahasa Arabnya adalah ARDHI. Jadi sangat Aneh kalau Nabi ADAM dibentuk dari tanah yang kemudian dibuat lumpur dan dibakar seperti membuat PATUNG dan akhirnya Hidup. ha......ha....... --- Bumi dalam bahasa arab apa? Ardh Tanah dalam bahasa arab apa? Ardh tidakah anda merasa capek membohongi nurani sendiri? *** Komentar Om tawang tentang kata kami di tulisan sebelumnya di [2:23] yaitu 'Kami wahyukan,pakai kami soale Jibril ikut.' dan komentar [tidak punya] hati nurani di tulisan sebelumnya yaitu 'Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU]' sudah cukup bukan bagi kita semua untuk mengerti..TERBUKTI bahwa: Ada perbedaan antara kata kami dan kata aku. Perbedaan tersebut bukan cuma sekedar persamaan kata dan/atau ganti petunjuk orang ke tiga! namun menunjukan perbedaan JUMLAH YANG TERLIBAT!!! Hati Nurani <[EMAIL PROTECTED]> wrote: W : Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah adam.. Bening : Biasakan menjawab satu persatu, jangan digabung-gabung dua orang dijadikan satu. ======================================= W : Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam? B : Banyak sekali terjemahan lama yang masih menggunakan Paradigma lama. Contoh, di al Qur'an sering menyebut kata "AJWAJ" yang arti harfiahnya adalah pasangan. Misalnya kelak di sorga, orang yang masuk sorga akan diberi ' AJWAJ" yang artinya siapapun yang masuk sorga akan diberi "pasangan". dalam terjemahan lama kata AJWAJ diterjemahkan menjadi ISTRI, sehingga orang seperti anda akan keheranan, masak di sorga akan diberi ISTRI, terus yang cewek bagaimana. Nah kekeliruan seperti ini bukan terletak pada AQ, akrena AQ sudah benar menyebutnya adalah "akan diberi pasangan". Demikian juga masalah ADAM yang ada dalam kurung, ini juga pemahaman penterjemah. =============================== W : Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya apa? ya tanah kering Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun? apakah anda? bukan...itu adalah adam.. Bening : di dalam al Qur'an ada bermacam-macam istilah tentang asal muasal pembentuk manusia. 1. Pertama: Di surat Ar Rahman ayat 14: "Dia (Allah) menjadikan manusia dari tanah kering yang dibakar seperti tembikar, (tanah yang dibakar)". Yang diterjemahkan kedalam arti tanah kering adalah kata "Shal-shal" dan yang diterjemahkan TEMBIKAR adalah FACHAR. 2. Di surat Al Hijr, ayat 28: " dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam yang berbentuk (berupa)". Di ayat ini disebutkan bahwa pembentuk manusia adalah SHAL-Shal dan HAMAIM aatau diterjemahkan menjadi LUMPUR HITAM 3.Di surat As Sajadah ayat 7: "Dan (Allah) membuat manusia berasal daripada "tanah". adapaun kata yang diterjemahkan kedalam kata Tanah adlah THIEN. 4. Di Surat Ash Shaffaat ayat 11: "Sesungguhnya Aku (Allah) menjadikan manusia daripada Tanah Liat". Yang diterjemahkan kedalam TANAH LIAT ini dalam bahasa Al Qur'an menggunakan kata LADZIB. 5. Di Surat Ali Imran ayat 59: "Dia (Allah) menjadikan Adam daripada tanah kemudian Allah berfirman kepadanya "jadilah engkau, lalu berbentuk manusia". Yang dimaksud dengan kata tanah dalam ayat ini adalah kata THUROB. Jadi unsur pembentuk manusia dalam bahasa asli al Qur'an ada ..... macam yaitu Salsal, Fachar, hamain, Ladzib, Thien, Turob, dimana semua diartikan dalam bahasa Indonesia adalah TANAH, padahal dalam bahasa asli masing-masing berbeda. Salsal adalah sesuatu yang kering dan Kenyal ini Fachar adalah sesuatu hasil dari pembakaran Hamain adalah sesuatu zat yang lemas Thien adalah sesuatu sumber hidup Ladzib adalah sesuatu yang keras Thurob adalah sesuatu kuat Jadi ada 6 unsur pembentuk manusia, nah mungkin dengan Ilmu dan istilah modern, kata-kata diatas yang dimaksud adalah Oksigen, Nitrogin, Hidrogen, Ferrum, Carbon dan sebagainya. Adapun TANAH yang dimaksud Tanah yang kita injak ini, dalam bahasa Arabnya adalah ARDHI. Jadi sangat Aneh kalau Nabi ADAM dibentuk dari tanah yang kemudian dibuat lumpur dan dibakar seperti membuat PATUNG dan akhirnya Hidup. ha......ha....... Kalau Nabi Adam dibentuk dari tanah atau lempung seperti membuat BATU-BATA, tentu kata yang digunakan adalah ARDHI, bukan 6 unsur diatas. ========================================== W : konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di ciptakan Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'... tidak ada kata itu di bahasa arab. B : kata Carbon tidak ada di abhasa ARab, tapi ada istilah Arab yang sifatnya menunjuk unsur Carbon seperti FACHOR yaitu sesuatu hasil dari pembakaran. ============================= W : Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Bening : Tuhan dalam mewahyukan kepada Muhammad selalu melalui perantara Malaikat Jibril, jadi dalam mewahyukan, Allah menggunakan kata KAMI, karena ada keterlibatan JIBRIL. ================================ W : Juga d sini: [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu sendiri menyaksikan. Bening : Dalam proses terbelahnya laut dan ditenggelam kannya Firaun, tetap menggunakan hukum faktor-faktor penunjang. Salam,
--- On Wed, 9/10/08, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re: pENCIPTAAN manusia Re: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku To: zamanku@yahoogroups.com Date: Wednesday, September 10, 2008, 5:16 AM Ini sekaligus menjawab Om tawang tentang permasalahkan kata dalam kurung adalah adam.. Dari mana petunjuknya bahwa dalam kurung itu adalah Adam? Anda kan pandai berbahasa arab...coba cari kata salsa di ayat itu artinya apa? ya tanah kering Siapa yang terbuat dari tanah dan diberi mantra kun fayakun? apakah anda? bukan...itu adalah adam.. konteks ayat ini nyambung dengan ayat berikutnya mengenai bagaimana jin di ciptakan Dan mohon jangan bawa kata-kata yang tidak dimengerti oleh Muhammad sekalipun yaitu kata =' karbon'... tidak ada kata itu di bahasa arab. Ayat dibawah ini anda akan meihat kolaborasi Kami di sana [2:23] Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Juga d sini: [2:50] Dan (ingatlah), ketika Kami belah laut untukmu, lalu Kami selamatkan kamu dan Kami tenggelamkan (Fir'aun) dan pengikut-pengikutny a sedang kamu sendiri menyaksikan. Tawang Ini sama dg penafsir ayat 74:30.Yang asalnya diatasnya ada 19,kok bisa keblasuk pada jumlah malaikat penjaga nerakaa yang jumlahnya 19. Akhirnya keajaiban bilangan interlock jadi hilang dong. Untuk 74:30 'alayhaa tis'ata 'asyara [74:30] Dan di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). Ibn Tafsi: Over it are nineteen. meaning, the first of the guardians of Hell. They are magnificent in (their appearance) and harsh in their character jadi kata dalam kurung itu tambahan arti yang pas kan Kalau 74:(dibagi) 30 = 19 itu baru ajaib karena kata 19 cuma satu maka saat di check 19:1 emang ajaib sih kata2 yang muncul: kaaf-haa-yaa-'ayn-shaad [19:1] Kaaf Haa Yaa 'Ain Shaad Sama persis artinya....ajaibkan ! Hati Nurani <hati_nurani_ [EMAIL PROTECTED] com> wrote: wIRAJHANA : coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. bENING : Ayat diatas adalah menceritakan bahwa TUHAN menciptakan MANUSIA, sedangkan kata ADAM adalah "dalam tanda kurung", berarti ini adalah tambahan penterjemah yang bisa salah. Tuhan menciptakan manusia, diperlukan Unsur lain, yaitu AYAH dan IBU, sehingga Allah menggunakan kata KAMI. Berbeda ketika Allah menciptakan ADAM, maka Allah menggunakan kata AKU. adapun kata "tanah liat Kering dan Lumpur hitam, adalah nama unsur kimia yang dalam istilah modern adalah Carbon dan sebagainya. Salam, --- On Mon, 9/8/08, wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: From: wirajhana eka <[EMAIL PROTECTED] com> Subject: [zamanku] Re: Kapan Allah pakai Kami dan kapan pakai Aku To: [EMAIL PROTECTED] .com Date: Monday, September 8, 2008, 3:54 AM Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa. --- Ini menarik pak...padahal orang2 yang mengerti bahasa arab sendiri bingung dengan Qur'an Pernah baca As suyuti? Dikatakan Umar dan Abu bakar yang sahabat nabi saja bingung...jadi Apakah orang arab juga mentertawakan khalifah2 yang rashidun itu juga? Nah, kalau tujuan allah itu memberi petunjuk harusnya simple dong...aku ya aku..kami ya kami...kan konon ia sendiri menyatakan tiada tuhan selain allah... namundemikian dengan adanya variasi kata aku dan kami...ini juga merupakan petunjuk penting bahwa Qur'an bermasalah dan memerlukan tafsir dan Hadis bukan cuma itu... Ini jelas bukan permasalahan kata ganti..orang ketiga..namun benar2 jamak..dan Memang benar terjadi bahwa ada unsur lain yang ikut untuk bersekongkol (saya menggunakan kata ini dengan sengaja..).. untuk ikut mengajarkan. . dalam contoh anda misalnya anda katakan tiada unsur lain yang membentuk... maka digunakan kata 'aku'..anda keliru Tawang: Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM " Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi" Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. -- coba lihat di [15:26] Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. dengan menggunakan logika anda...karena Ia menggunakan kata kami..maka proses penciptaan melibatkan unsur lain jadi..kami itu adalah Allah+Tanah liat kering? Jelas bukan....bahwa allah saja masih bermasalah dan kebingungan menyebutkan dirinya itu siapa? tunggal atau jamak.. namun sudah berani2nya meminta kepada para yang maha mulia manusia2 untuk menyembahnya sebagai satu2nya junjungan.. terlalu. tawangalun <[EMAIL PROTECTED] com> wrote: Dalam Al Qur'an sering kali ALLAH menyebut dirinya "kami", tetapi ada juga Allah menyebut dirinya AKU. Kapan Allah menggunakan kata KAMI dan kapan ALLAH menggunakan kata AKU ? Misalnya Allah berfirman dalam Surat Al Baqoroh, ketika menceritakan Allah berfirman kepada malaikat bahwa Allah hendak menciptakan ADAM " Sesungguhnya Aku hendak menciptakan khalifah di bumi" Mengapa dalam Ayat ini Allah menggunakan kata AKU ?, karena proses penciptaan ADAM Allah tidak melibatkan UNSUR lain, jadi ALLAH berfirman KUN atau JADILAH, maka ADAM langsung ada saat itu. Dan ketika ALLAH berfirman " KAMI WAHYUKAN KEPADAMU MUHAMMAD " atau "KAMI CIPTAKAN MANUSIA" Allah menggunakan kata KAMI, karena proses mewahyukan kepada Muhammad ada unsur lain yang terlibat yaitu Malaikat JIBRIL. Allah mengutus Malaikat JIbril untuk memberi wahyu kepada Muhammad, maka Allah menyebut proses pewahyuan ini menggunakan kata KAMI. Juga dalam menciptakan MANUSIA, ALLAH melibatkan AYAH dan IBU melakukan hubungan Sex dan akhirnya menjadi Janin. Sehingga proses terjadinya BAYI, ALLAH melibatkan hubungan sex anatara ayah dan IBU, maka Allah menyebut proses penciptaan Manusia menggunakan kata KAMI. Inilah indahnya AL Qur'an yang bisa dikupas secara detail, tanpa ada kesalahan... .... Allah SWT Maha Esa, berarti Dia itu satu, bukan dua atau tiga. Maha Suci Allah dari sifat lebih dari satu. Allah SWT itu bukan manusia dan bukan pula makhluk hidup dengan jenis kelamin. Maka Dia bukan laki-laki dan juga bukan perempuan, bukan pula banci (naudzubillah minta dzalik). Adapun bahasa arab, memang punya 14 dhamir atau kata ganti orang. Mulai dari huwa sampai nahnu. Huwa adalah kata ganti untuk orang ketiga, tunggal dan laki-laki. Di dalam Al-Quran, penggunaan kata ganti orang ini sering juga diterapkan untuk lafadz Allah SWT. Al-Quran membahasakan Allah dengan kata ganti Dia (huwa). Di mana makna aslinya adalah dia laki- laki satu orang. Tetapi kita tahu bahwa Allah SWT bukan laki-laki dan juga bukan perempuan atau banci. Kalau ternyata Al-Quran menggunakan kata ganti Allah dengan lafadz huwa, dan bukan hiya (untuk perempuan), sama sekali tidak berarti bahwa Allah itu laki-laki. Penggunaan kata ganti huwa (yang sebenarnya untuk laki-laki) adalah ragam keistimewaan bahasa arab yang tidak ada seorang pun meragukannya. Maka demikian pula dengan penggunaan kata nahnu, yang meski secara penggunaan asal katanya untukkata ganti orang pertama, jamak (lebih dari satu), baik laki-laki maupun perempuan, namun sama sekali tidak berarti Allah itu berjumlah banyak. Orang arab sendiri akan terpingkal-pingkal kalau melihat cara orang Indonesia berusaha menyesatkan orang lain lewat logika aneh bin ajaib seperti ini, yaitu mengatakan Allah itu banyak hanya lantaran di Al-Quran Allah seringkali menggunakan kata ganti kami (nahnu). Betapa kerdilnya logika yang dikembangkan, niatnya mau sok tahu dengan bahasa arab, sementara orang arab sendiri mafhum bahwa bahasa mereka istimewa. Tidak semua kata nahnu (kami) selalu berarti pelakunya banyak. Memang benar secara umum kata nahnu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi orang yang bodoh dengan bahasa arab terkecoh besar dengan ungkapan ini. Sebenarnya kata kami tidak selalu menunjukkan jumlah yang banyak, tetapi juga menunjukkan kebesaran orang yang menggunakannya. Misalnya, seorang presiden dari negara arab mengatakan begini, "Kami menyampaikan salam kepada kalian", apakah berarti jumlah presiden negara itu ada lima orang? Tentu saja tidak. Sebab kata "kami" yang digunakannya menggambarkan kebesaran negara dan bangsanya, bukan menunjukkan jumlah presidennya. Tukang becak di pinggir jalan pun tahu bahwa yang namanya presiden di semua negara pastilah jumlahnya cuma satu, tidak mungkin ada lima. Hanya orang bodoh saja yang mengatakan presiden ada lima. Dan hanya orang bodoh tidak pernah makan sekolahan saja yang mengatakan bahwa Allah itu ada banyak, hanya gara-gara Dia menyebut dirinya dengan lafadz KAMI. Ini adalah logika paling gila yang pernah diucapkan oleh hewan yang merayap di muka bumi yang mengaku bernama manusia. Dan sayangnya, dengan logika jungkir balik tidak karuan seperti ini, masih saja ada orang yang mau melahapnya mentah-mentah. Masih saja jatuh korban kesesatan tidak lucu dari massa mengambang muslim. Dan sayangnya, masih saja ada yang berusaha memaksakan kpd muslim,lihat Allah makai kata KAMI berarti Tuham lu kan trinitas juga. Shalom, Tawangalun.