----- Original Message ----- 
  From: [EMAIL PROTECTED] 
  To: Mediacare 
  Sent: Saturday, October 18, 2008 2:52 PM
  Subject: Re: [mediacare] Fw: [yogyauntukkeberagaman] suratterbuka


  Ini menyedihkan. Kawan-kawan jurnalis di Jogja, juga media nasional yang 
punya koresponden dan kontributor di sana kok tak ada beritanya?

  Saya setuju ini dikirim sebagai surat pembaca (kalau memang tidal mendapat 
tempat sebagai beriyta biasa), supaya khalayak mahfum seberapa kapasitas 
anggota DPR kita.

  Si Balkan ini sungguh menyedihkan. Dia bukan hanya rasis, tapi dia juga telah 
menghina sukunya sendiri. Wahai rakyat Papua, hukumlah dia dengan tidak 
memilihnya lagi di pemilu 9 April tahun depan.

  Ingat, jangan pilih dia yang rasis.

  YY

  Powered by Telkomsel BlackBerry?



------------------------------------------------------------------------------
  From: Naila Zain <[EMAIL PROTECTED]>
  Date: Fri, 17 Oct 2008 18:43:03 -0700 (PDT)
  To: <[EMAIL PROTECTED]>
  CC: mediacare<[EMAIL PROTECTED]>; media jogja<[EMAIL PROTECTED]>
  Subject: [mediacare] Fw: [yogyauntukkeberagaman] suratterbuka




        --- On Fri, 10/17/08, dcute_ema <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

          From: dcute_ema <[EMAIL PROTECTED]>
          Subject: [yogyauntukkeberagaman] suratterbuka
          To: [EMAIL PROTECTED]
          Date: Friday, October 17, 2008, 8:37 PM


          Surat Terbuka
          Yogyakarta, 16 Oktober 2008
          Kepada kawan-kawanku Bangsa Indonesia

          Kawan,
          Senin, 13 Oktober 2008 kemarin, saya dan teman-teman Forum Yogyakarta
          untuk Keberagaman (YuK!) mengikuti acara `Dengar Pendapat dalam Rangka
          Uji Publik RUU Pornografi'. Acara yang diadakan oleh Pansus RUU
          Pornografi dari DPR berlangsung di Gedung Pracimosono, Kompleks Kantor
          Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketua Pansus RUU Pornografi,
          Balkan Kaplale, juga datang ke acara itu.
          Sekitar enam puluh orang ?pro (mayoritas) maupun kontra? hadir
          sebagai peserta forum. Dalam sesi dengar pendapat pertama, enam
          peserta dipilih untuk bicara. Acara sudah berlangsung sekitar 1 jam
          saat seorang kawan dari Papua, Albert, ditunjuk moderator untuk
          menyampaikan pendapat.
          Albert datang mewakili 3000 mahasiswa Papua di Jogja, dan telah
          meminta ijin pada dewan adat dan tokoh masyarakat Papua untuk mewakili
          warga Papua dalam menyampaikan aspirasi. Di forum, ia mengusulkan agar
          RUU Pornografi tidak disahkan. Sebab, RUUP tidak memberi ruang bagi
          kaum minoritas, dan membuat Negara Indonesia seolah-olah hanya milik
          sekelompok orang. Jika RUUP disahkan, lebih baik Papua melepaskan diri
          saja, karena tidak diperlakukan adil.
          Saat giliran Pansus bicara, Balkan Kaplale langsung menanggapi
          pernyataan Albert. Balkan menyapa Albert dengan sebutan "Adinda" dan
          berkata: "Jangan begitu dong ah..overdosis. .tak usah ngapain keluar
          dari NKRI. Timor-timur aja perdana menterinya kemaren mengadu ke
          Komisi 10, nangis-nangis, rakyatnya miskin sekarang. Betul, belajarlah
          ke Ambon, saya kebetulan dari Saparua loh. Kalau mendengar begini
          tersinggung! Belajar baik-baik dari Jawa! (diucapkan dengan kencang
          dan bernada bentakan)"
          Balkan juga berkata "Belajarlah baik-baik! Kalau perlu kau ambil orang
          Solo supaya perbaikan keturunan! (membentak)"
          Sebagian besar peserta forum langsung tertawa mendengar kalimat itu.
          Namun kemudian beberapa peserta lain dan para wartawan berteriak,
          "Rasis! DPR Rasis!!"
          Balkan: "Diam dulu nanti kita kasih kesempatan bicara, sampai malam
          kita di sini! Diam dulu! Ini kan hak Ketua DPR juga dong, Ketua 
Pansus!"
          ***
          "Belajar baik-baik dari Jawa! Kalau perlu kau ambil orang Solo supaya
          perbaikan keturunan!"
          Kawan,
          Hati saya sakit sekali saat mendengar perkataan Balkan Sang Anggota
          DPR sekaligus Ketua Pansus RUUP. Padahal kata-kata itu tidak ditujukan
          pada saya. Saya bukan orang Papua. Saya tak bisa membayangkan,
          bagaimana perasaan Albert dan kawan-kawan lain dari Papua mendengar
          ungkapan Balkan yang bernada kasar dan isinya jelas menghina itu.
          Betapa pedihnya!
          Yang membuat hati saya lebih sakit lagi, sebagian besar peserta forum
          yang mayoritas dari etnis Jawa, langsung tertawa saat mendengar ucapan
          Balkan. Mengapa masih bisa tertawa saat ada saudara kita yang dihina?
          Apa karena Balkan meninggikan etnis Jawa, lantas kita layak tertawa
          bahagia?
          Kita adalah saudara. Sabang sampai Merauke. Kita: orang Batak, Jawa,
          Sunda, Betawi, Madura, Dayak, Bugis, Flores, Papua, dan lain-lain;
          telah berikrar untuk bersatu dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
          Kita setara. Tidak ada satu suku atau etnis pun yang tebih tinggi
          derajatnya dari yang lain. Tidak ada pula yang lebih tidak beradab.
          Sebagai kesatuan, mestinya kita bersedih jika saudara kita direndahkan
          karena etnisnya berbeda dengan kita. Bukan tertawa. Mestinya rasa
          empati dan solidaritas kita tumbuh. Mestinya kita menggugat hinaan
          itu! Bukan malah ikut tertawa menghina. Saya kecewa, Kawan.
          Perbedaan etnis, suku, budaya bukanlah perkara salah-benar. Tiap
          kelompok harusnya menyadari bahwa sejak awal Indonesia memang beragam.
          Merasa diri lebih tinggi derajatnya dari kelompok lain hanya akan
          menimbulkan konflik. Yang merasa diri paling benar memaksakan
          keyakinan kelompoknya pada orang lain. Yang merasa diri beradab
          menghujat kelompok yang dianggap tidak beradab.
          Kawan,
          Menurut saya perbedaan adalah perkara bagaimana kita berbesar hati
          untuk menerima dan menghargai orang atau kelompok yang tidak sama
          dengan kita. Andai kita semua mau membuka hati terhadap perbedaan dan
          memiliki toleransi, saya yakin tak seorang pun akan tertawa saat
          mendengar ucapan Balkan tadi. 
          ***
          "Belajar baik-baik dari Jawa! Kalau perlu kau ambil orang Solo supaya
          perbaikan keturunan!"
          ---"DPR Rasis!"
          "Diam dulu! Ini kan hak Ketua DPR juga dong, Ketua Pansus!"
          Kawan-kawanku,
          Saya heran sekali dengan kalimat terakhir itu. Apa yang Balkan maksud
          dengan hak ketua DPR dan hak Ketua Pansus? Hak untuk menghina orang
          lain? Saya rasa, tidak ada orang yang memiliki otoritas menghina orang
          lain, sekalipun ia pejabat pemerintahan. Kata-kata Balkan terkesan
          sangat otoriter, seolah-olah ia berhak melakukan apapun sebab ia
          adalah anggota DPR.
          Menurut Pansus RUU Pornografi dan pihak yang setuju terhadap
          disahkannya RUUP, RUU ini tidak akan menimbulkan disintegrasi bangsa.
          Alasan mereka, RUU ini tidak diskriminatif. RUUP mengakomodir
          kepentingan seni dan budaya, adat istiadat, dan ritual tradisional.
          Mari kita gugat pernyataan itu, kawan! Benarkah RUU ini mengakomodir
          semua itu dan tidak diskriminatif? Pertanyaan ini sangat patut
          dilayangkan dan dijadikan bahan pertimbangan, sebab ternyata Balkan
          Kaplale, anggota DPR RI dan ketua Pansus yang menyusun RUUP adalah
          seseorang yang Rasis!
          Kawan,
          Seseorang yang sudah tidak adil sejak dalam pikirannya tidak akan bisa
          bertindak adil dalam perbuatannya. Perkataan Balkan Kaplale pada
          Albert yang rasis dan menghina menunjukkan pikirannya yang tidak adil
          terhadap saudara-saudara kita orang Papua. Maka saya berani berkata,
          RUUP yang diketuai oleh orang rasis dan tidak adil itu tidak layak
          disahkan!

          Dengan cinta pada bangsa dan Negara Indonesia,
          Maria Listuhayu.

          * saya memiliki rekaman rapat dengar pendapat umum ini.
          ** tulisan ini akan dikirim ke media sebagai surat terbuka. 


       

  __________________________________________________
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
  http://mail.yahoo.com 

   

Kirim email ke