Puluhan PSK dan Pelanggannya Diamuk Puting Beliung




 

TRIBUN BATAM






/




 

Senin, 20 Oktober 2008 | 07:12 WIB

NYARIS saja kesenangan harus dibayar dengan nyawa, kalau saja mereka tidak 
segera lari menyelamatkan diri. Hal itu terjadi ketika angin puting beliung 
tiba-tiba menyapu sebuah kompleks pekerja seks komersial (PSK) di Desa Pakis, 
Kecamatan Plumpang, Tuban, akhir pekan lalu. 

Meski selamat, para PSK dan pasangan-pasangan kencannya tersebut dihantui 
ketakutan ketika angin puyuh tiba-tiba menerbangkan atap-atap warung mesum yang 
berjajar di kompleks itu. Saking takutnya, mereka tak sadar berlarian 
meninggalkan pasangan kencannya dengan pakaian seadanya. Ada yang hanya pakai 
sarung, atau hanya berbalut selimut.

"Angin datangnya sangat cepat, kemudian menerbangkan genteng dan atap warung. 
Kami langsung lari semburat dengan pakaian apa adanya," kata seorang PSK 
penghuni kompleks Pakis di lokasi kejadian.

Tanda-tanda datangnya angin puting beliung sebenarnya tak mereka duga. Malam 
sekitar pukul 20.00 WIB, kompleks dan desa itu diguyur hujan deras. Hawa dingin 
itu tentu cukup menenangkan para penghuni kompleks PSK, karena para lelaki 
hidung belang yang malam itu memadati warung-warung tersebut juga malas pulang.

Namun ketika tengah malam, saat mereka sedang disibukkan dengan acara 
masing-masing, tiba-tiba angin puting beliung menerjang dan menerbangkan atap 
serta genteng warung-warung itu. Maka semburatlah mereka.

Puluhan warga Desa Pakis juga panik. Sri Asih (50) misalnya, mengungkapkan 
seluruh atap rumahnya hilang disapu angin puting beliung, meski kejadian itu 
hanya berlangsung sekitar 15 menit.

Saat kejadian dia sedang di dapur, dia merasakan angin kencang disertai hujan 
deras dan suara gemuruh dari langit. “Anginnya kencang sekali,” katanya.

Setelah itu, dia mulai mendengar suara genteng rumah bergemeretak. Dia 
ketakutan dan langsung bersembunyi di bawah meja. Hanya dalam hitungan detik, 
kekhawatiran itu menjadi kenyataan.

Angin menerbangkan genteng rumah hingga atap terasnya berlubang. Tak hanya itu, 
sebagian dinding rumah yang terbuat dari anyaman bambu juga berlubang karena 
terjangan angin. “Untung reruntuhan atap rumah tak menimpa saya,” katanya.

Dari kejadian itu, sedikitnya 30 rumah dan warung remang-remang rusak ringan 
hingga berat, karena sebelum menerjang Desa Pakis itu, angin puting beliung 
lebih dulu menerjang Dusun Pancur, Desa Mrutuk, Kecamatan Widang, yang berjarak 
sekitar 1 km arah timur kompleks Pakis.

Amuk angin dari arah timur itu juga menerbangkan atap gudang beras UD Sumber 
Rejeki di Desa Mrutuk. Sedikitnya 4,5 ton beras dalam karung di gudang milik H 
Muhammad Sarmo ini basah oleh air hujan.

Sabtu pagi, para pemilik rumah dan warung remang-remang di Desa Pakis mulai 
membenahi rumahnya. Mereka berharap adanya bantuan dari Pemkab Tuban. Namun 
Kasi Humas Pemkab Tuban Sukristiono mengatakan bahwa tingkat kerusakan di dua 
desa itu masih tergolong ringan. 

“Dari informasi yang kami terima, tak ada rumah yang roboh dan korban jiwa, 
sehingga tidak parah,” ujarnya. Karena itulah, Pemkab Tuban tidak memberikan 
bantuan materi kepada warga. sda

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

Kirim email ke