Baca lagi dong beritanya mas ku yang o'on, terus pahami...hehehehe.
Sebetulnya saya seneng sama mas tawang ini, saya yakin ada kebaikan
didalamnya, hanya saja belon kebuka pikirannya makanya TERSESAT.

Detik.com nya sih layak untuk dijadikan referensi. Tapi bukan berarti
detik selalu benar. Mosok hal cetek begini harus gw terangin?

Suatu kesalahan itu wajarlah dari sebuah media besar. Elu sebagai
pembaca yg hrs bisa analisa omongan si anu dari detik ini bener apa
tidak. Apa kalo di detik ada bilang Islam agama yang salah elu
langsung percaya?

Masalah kekuatan bom, sudah saya buktikan bahwa di oklahoma gedung
bisa runtuh hanya pake pupuk urea. Soal kualitas bom kan tergantung
bahan baku, SDM dan dana. Mosok bom kedua hrs lebih canggih dari yg
pertama? Ini teori darimana? Apalagi, akibat bom pertama, awarenessnya
pasti lebih tinggi yg lebih menyulitkan si pelaku.

Hakim itu pastinya memutuskan berdasarkan data2 hasil invetigasi di
lapangan. Kalo elu mau menyalahkan hakimnya, ya boleh2 saja, tapi
kasih tunjuk dulu temuan fakta2 di lapangan yang dijadikan landasan
dalam peradilan. 

Sekorup2nya hakim, tetep aja dalam pengambilan keputusan ga akan mau
sekonyol itu tingkat kesalahannya. Kalo hanya gara2 ledakan kok gede
banget, udah abis si hakim di sate sama para pengacara. Jangan suka
berasumsi ah..

Masalah ISrael terlibat segala macem mah bukan urusannya si hakim.
Kasusnya kan ada orang ngebom yang ketangkep.

Oh ya satu lagi, siapa bilang itu bom rakitan pesantren? Azahari itu
berpendidikan lulusan Australia dan Inggris. Cum Laude lagi. Terus
mulai spesialis bikin bom di Phillipine dan Afganistan.

Soal ahli dari TNI yg dikutip detik, gw kasih gambaran yg simple aja.
Nuklir itu sebuah energi yg sebetulnya sangat murah tapi menghasilkan
daya yang sangat besar. Bayangin aja dengan bahan baku yg bisa
dijinjing bisa bawa keliling dunia kapal induk AS berulangkali.
Permasalahan nukli kan cuma limbahnya.

Kalo bener ada nuklir tanpa limbah, mbok si tenaga ahli ini terapkan
dalam hal yg postif. Misalnya bikin pembangkit listrik tenaga nuklir.
Wong kita lagi krisis listrik begini kok pelit ilmu. Kecuali emang dia
cuma omdo.



--- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Opo detik.com itu masih kurang independent hingga disebut 
> NICE "katanya"?
> Lo Amrozy memang sudah mengaku dia pembuat bom,saya tdk 
> mempermasalahkannya.Tapi si Hakim kok tdk curiga sama sekali opo yo 
> sekuat itukah bom rakitan pesantren? Kok Bom Bali -II gur mak 
> pletuk.Harusnya apa2 itu kalau keluaran terbaru justru lebih canggih 
> kan?
> Apa Intel Pentium IV lebih lambat dari Pentium-III?
> 
> Shalom,
> Tawangalun.
> 
> - In zamanku@yahoogroups.com, "ttbnice" <serikat_indonesia@> wrote:
> >
> > Mungkin Tawang ini ga ngerti istilah self denial, membohongi diri
> > sendiri. Bayangin aja, dibohongin orang itu bukanlah sesuatu yang
> > enak. Nah ini bohongi diri sendiri, bukannya sebuah ketololan? Tolol
> > itu adalah perbuatan yang tidak menggunakan akal sehat.
> > 
> > Sebagai manusia kita tidak akan pernah tau apa yang terjadi
> > sesungguhnya dibalik semua peristiwa. Tapi Awloh kasih kita otak 
> untuk
> > bisa MENGANALISA. Tawang menggunakan kuping untuk menganalisa, alias
> > "katanya" dijadikan bahan referensi.
> > 
> > Untuk melakukan analisa, diperlukan data. Semakin banyak data,
> > hasilnya akan semakin baik.
> > 
> > Datanya adalah sbb.:
> > Pelaku bom bali sudah mengaku bahkan bangga melakukan pemboman untuk
> > menyenangkan hati Awloh mereka. Bahkan pengakuan si pelaku bom bunuh
> > diri sendiri dalam video yg disita. Bom dirakit sendiri oleh yg
> > namanya DR Azhari yg bahan2nya dibeli dari toko2 kimia. Ini semua
> > dibuktikan dengan melakukan ricek ke toko2 yg menjual bahan kimia 
> ini.
> > 
> > Israel adalah musuh Islam, dan tidak mungkin muslim membantu Israel
> > dalam hal apapun untuk kepentingan Israel. Apalagi sampai kerjasama
> > dalam hal bom nuklir dan operasi intelijen. Gile mek !
> > 
> > Israel tidak dalam keadaan bermusuhan dengan Indonesia dan 
> Australia,
> > jadi sama sekali tidak ada alasan melakukan teror bom. 
> > 
> > Sekarang lu baca lagi tulisan di bawah yg penuh kata 
> serba "mungkin",
> > "bisa jadi", dan yang pastinya, mereka semua tidak terlibat dalam
> > proses investigasi. Lha ga punya data kok bisa dengan mudah 
> menyimpulkan? 
> > 
> > Apalagi ada kata2 biar RI dan Australia mendukung perang dengan
> > terorisme. Hwarakadah !! Ini kata2 orang yg ga pernah sekolah. Mosok
> > Anti teror dengan bikin teror. Artinya kan silahkan perang dengan
> > saya, kan saya teroris juga. Goblok kan?
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In zamanku@yahoogroups.com, "tawangalun" <tawangalun@> wrote:
> > >
> > > 
> > > Ahli Bom: Fakta Menunjukkan Bom di Bali Mikro Nuklir 
> > > Reporter : Arifin Asydhad
> > > 
> > > 
> > > detikcom - Jakarta, Berita bahwa ledakan bom di Bali merupakan 
> mikro 
> > > nuklir bisa jadi 
> > > bukan omong kosong. Fakta-fakta di lapangan menunjukkan bahwa 
> ledakan 
> > > di Jl. Legian, 
> > > Kuta, Bali sangat mungkin akibat ledakan mikro nuklir. 
> > > 
> > > Adanya unsur nuklir dalam ledakan di Bali ini pertama kali 
> > > dimunculkan halturnershow, 
> > > sebuah situs milik Hal Turner yang mengelola acara talk show 
> radio 
> > > paling 
> > > kontroversial di Amerika Serikat. Setelah detikcom 
> mengklarifikasikan 
> > > dengan seorang 
> > > ahli bom di lingkungan TNI, berita di halturnershow bisa 
> dijelaskan 
> > > dengan gamblang. 
> > > 
> > > Kepada detikcom, Kamis (31/10/2002) sumber yang pernah menjadi 
> guru 
> > > nuklir di sekolah 
> > > TNI ini sependapat dengan berita itu. Menurut dia, bom di Legian 
> itu 
> > > merupakan bahan 
> > > peledak Plutonium 239 tanpa dilapisi Uranium 238. 
> > > 
> > > Ledakan jenis bahan peledak ini bisa dikembalikan dan bersih. 
> > > Artinya, bahan peledak 
> > > ini tidak mengeluarkan radio aktif, karena sinar Beta dan sinar 
> Gamma 
> > > sudah dicuci, 
> > > sehingga yang tertinggal adalah sinar Alfa. "Bom ini mengeluarkan 
> > > berjuta-juta 
> > > partikel radio aktif Alfa. Tetapi, daya jelejahnya hanya beberapa 
> > > kaki," kata dia. 
> > > 
> > > Sepengetahuan dia, bom jenis ini hanya diproduksi oleh satu 
> negara di 
> > > dunia, Israel. 
> > > Bom ini dibuat di Pusat Nuklir Israel di Dimona, di Gurun Negev, 
> > > sebuah kawasan 
> > > tertutup sejak 1960. 
> > > 
> > > Di kalangan militer, bom ini disebut dengan micro-nuc atau micro 
> > > nuclear. Dibuat dalam 
> > > berbagai varian kekuatan. Yang terkecil, setara dengan kekuatan 
> 2000 
> > > kilo Highs 
> > > Explosive (HE) TNT dan terkuat setara dengan kekuatan 100.000 HE 
> TNT. 
> > > 
> > > "Dari besarnya kawah di bekas ledakan di depan Sari Club, 
> berdiameter 
> > > 7,0 meter dengan 
> > > kedalaman 1,50 meter, setidaknya kekuatan bahan peledak yang 
> > > digunakan setara dengan 
> > > 4000 HE TNT," kata dia. 
> > > 
> > > Dia memperkirakan bom ini sebesar mug copy dengan diameter 6 
> inchi 
> > > (15 cm). Bom dibuat 
> > > secara stabil, sehingga dilemparkan atau terkena api, tidak akan 
> > > meledak. "Bom seperti 
> > > ini memang sering digunakan di luar negeri untuk operasi yang 
> > > sembunyi-sembunyi," 
> > > ungkapnya. 
> > > 
> > > Untuk meledakkan bom ini atau mengubah status stabil menjadi 
> > > masakritis, kata dia, 
> > > diperlukan pemicu. "Pemicunya tidak lain adalah C4, bahan peledak 
> > > yang bersifat 
> > > lamban. Dia harus juga diledakkan dengan RDX," ujarnya. 
> > > 
> > > Bagaimana dahsyatnya bom ini? Pada saat mencapai masakritis dalam 
> > > tempo 5/1000 detik, 
> > > micro-nuc mengalami eksplosi dan membentuk bola api, yang 
> panasnya 
> > > pada titik ledak 
> > > sekitar 300 ribu derajat celcius. "Bola api itu mengembang dan 
> > > melemparkan ke udara 2 
> > > ton aspal batu, tanah, pasir, dan sebagainya yang ada di 
> permukaan 
> > > jalan di depan Sari 
> > > Club dan membentuk kawah berdiamater 7 meter tadi itu," kata dia 
> > > menganalisis. 
> > > 
> > > Menurut dia, gelombang panas 300 ribu derajat Celcius ini 
> membakar 
> > > bangunan sampai dua 
> > > blok di sekitar Sari Club serta 100-an mobil. Dalam catatan yang 
> > > dimilikinya, sebanyak 
> > > 47 bangunan yang terbakar akibat bom di Legian itu. 
> > > 
> > > "Dalam jarak 10 meter dari titik ledak itu, seseorang akan musnah 
> > > menguap 
> > > (evaporasing), seperti dikremasi. Jarak yang lebih jauh lagi 
> sekitar 
> > > 50 meter dari 
> > > titik ledak, manusia akan menjadi serpihan-serpihan kecil. 
> Daging, 
> > > tulang, dan 
> > > semacamnya hilang. Sedangkan, pada jarak sekitar 100 meter akan 
> > > terjadi kebakaran 
> > > hebat," jelasnya. 
> > > 
> > > Karena dahsyatnya efek ledakan ini, kata dia, tiga dokter ahli di 
> > > Sydney Australia 
> > > malah bingung ketika menerima pasien korban bom Legian. "Mereka 
> belum 
> > > pernah melihat 
> > > adanya kebakaran kulit sehebat itu, karena memang terbakarnya 
> kulit 
> > > seperti itu hanya 
> > > bisa terjadi akibat dampak dari gelombang tanah dari nuklir," 
> > > terangnya. 
> > > 
> > > Efek kedua dari micro nuclear ini adalah adanya gelombang tekan. 
> > > Artinya, adanya 
> > > tekanan ke segala arah dengan kecepatan 1 juta kaki per detik. 
> > > 
> > > Dampak dari gelombang tekan, terjadilah angin taufan nuklir ke 
> segala 
> > > arah. "Angin 
> > > taufan inilah yang meluluhlantakkan 47 bangunan di sekitar Jl. 
> > > Legian. Besi terputus 
> > > dan kaca beterbangan, sehingga menimbilkan efek sekunder," 
> ungkapnya. 
> > > 
> > > "Besi dan kaca yang beterbangan itu akan memutus apa saja. Itu 
> > > sebabnya, ditemukan 
> > > jenazah tidak berlengan atau anggota tubuh lainnya yang ditemukan 
> di 
> > > atas atap. 
> > > Adapaun 100-an mobil yang hancur itu akibat gelombang tekan dan 
> > > gelombang panas yang 
> > > bersifat menghancurkan dan membakar," tambahnya. 
> > > 
> > > Efek ketiga, adanya radio aktif dengan mengeluarkan sinar alfa. 
> > > Berjuta-juta partikel 
> > > sinar Alfa ini akan hilang disapu oleh angin pantai dan 
> > > hilang. "Inilah sebabnya, 
> > > Geiger Counter (alat untuk menghitung radio aktif) tidak bisa 
> > > mendeteksi," kata dia. 
> > > 
> > > Efek lainnya akibat ledakan bom ini, kata dia, adanya cendawan 
> nuklir 
> > > (mushroom) saat 
> > > ledakan terjadi. "Foto ini bisa dilihat di majalah Kompas halaman 
> 10 
> > > tanggal 14 
> > > Oktober. Ciri seperti ini adalah ledakan nuklir, bukan TNT," 
> ujarnya. 
> > > 
> > > Menurut dia, ledakan TNT hanya menimbulkan api selama dua detik 
> dan 
> > > tidak bersifat 
> > > membakar. Sedangkan ledakan nuklir memunculkan api, karena adanya 
> > > gelombang panas, 
> > > munculnya proses cendawan dan jilatan api menuju langit cukup 
> lama," 
> > > jelasnya. 
> > > 
> > > Bom seperti ini, sudah diuji coba oleh AS di Kosovo dan Irak 
> (1991), 
> > > dan terakhir di 
> > > Afganistan, saat AS memburu kaum Taliban di pegunungan Bora-Bora. 
> > > Penggunaan bom 
> > > seperti di daerah pegunungan Afganistan, sangat efektif. 
> > > 
> > > Lantas, bagaimana pelaku menghilangkan jejak? "Diledakkanlah bom 
> > > konvensional yang 
> > > jauhnya 3 bangunan dari Sari Club, yaitu di depan Paddy's Café," 
> > > ujarnya. 
> > > 
> > > Ledakan di Paddy's Café inilah yang menggunakan sebuah mobil 
> van. 
> > > Peledakannya 
> > > menggunakan bahan C4 dan RDX. "Bom di Paddys Café ini saya nilai 
> > > sebagai flash card, 
> > > untuk menipu kawan main," jelasnya sambil mengutip istilah 
> intelijen. 
> > > 
> > > Dalam analisisnya, bom di depan Paddys Café ini dipasang oleh 
> orang 
> > > suruhan, yang 
> > > tidak tertutup kemungkinan orang lokal. Pelaku suruhan inilah 
> yang 
> > > akan dikorbankan 
> > > oleh pelaku bom sesungguhnya. 
> > > 
> > > Dengan fakta-fakta di lapangan inilah, dia yakin, bom di Legian 
> ini 
> > > adalah bom buatan 
> > > Israel. "Sampai sekarang, aparat keamanan dan penyidik gabungan 
> belum 
> > > bisa menjelaskan 
> > > mengapa ada api berbentuk cendawan. Hal-hal seperti ini tidak 
> mereka 
> > > ungkapkan," kata 
> > > dia. 
> > > 
> > > Yang ada, kata dia, malah keganjilan. Ini berkaitan sketsa yang 
> > > dibuat Polri dengan 
> > > AFP (Australian Federal Police) berbeda. "Ini sesuatu yang 
> ganjil, 
> > > karena tidak ada 
> > > koordinasi untuk menutupi kejahatan ini," kata dia. Dia sendiri 
> > > pesimis, hal-hal di 
> > > atas akan bisa diungkap tim penyidik, karena tekanan AS sangatlah 
> > > kuat. 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Ledakan Bom Bali Bukan C4 Tapi Mikro Nuklir!
> > > Reporter : Rita Uli Hutapea
> > > 
> > > 
> > > detikcom - Jakarta, Berita yang beredar selama ini adalah bahan 
> > > peledak C4 digunakan 
> > > dalam ledakan bom Bali, 12 Oktober lalu. Namun ternyata ada kabar 
> > > baru. Bukan C4 yang 
> > > digunakan, melainkan 99,78 persen murni plutonium 239 tanpa 
> uranium 
> > > 238 "neutron 
> > > reflector". 
> > > 
> > > Plutonium yang digunakan ini diproduksi di Dimora, Negev, Israel. 
> > > Bahan ini hanya 
> > > dikuasai oleh pemerintah Israel. Jadi tidak berlebihan bila 
> menuding 
> > > pemerintah Israel 
> > > bertanggung jawab atas tragedi Bali. 
> > > 
> > > Demikian seperti dilansir halturnershow, sebuah situs milik Hal 
> > > Turner yang mengelola 
> > > acara talk show radio paling kontroversial di Amerika Serikat. 
> Turner 
> > > kerap dianggap 
> > > sebagai salah satu bapak kebangkitan talk show di radio-radio 
> > > Amerika. 
> > > 
> > > Dalam artikel berjudul "Ledakan Bali Sebenarnya Mikro-Nuklir; 
> > > Menggunakan Radiasi 
> > > Alfa, Bukan Radiasi Gamma!", disebutkan bahwa karena menggunakan 
> > > radiasi alfa, maka 
> > > Geiger counters standar tidak bisa mendeteksi keberadaannya. 
> Pasalnya 
> > > alat tersebut 
> > > hanya bisa mendeteksi radiasi gamma. 
> > > 
> > > Disebutkan pula, tragedi Bali merupakan aksi perang oleh Israel 
> > > terhadap Indonesia dan 
> > > Australia. Ledakan tersebut dirancang agar terlihat sebagai aksi 
> > > teroris yang 
> > > tujuannya untuk membuat Indonesia dan Australia mendukung perang 
> > > melawan teroris dan 
> > > serangan ke Irak. 
> > > 
> > > Dituliskan bahwa salah satu indikasi yang menunjukkan ledakan bom 
> > > Bali merupakan 
> > > ledakan mikro nuklir adalah menghilangnya puluhan tubuh manusia 
> tanpa 
> > > bekas. Padahal 
> > > bahan peledak konvensional tidak mempunyai cukup panas dan 
> velositas 
> > > untuk memusnahkan 
> > > tubuh manusia tanpa sisa. Hanya bom nuklir yang mempunyai panas 
> cukup 
> > > untuk bisa 
> > > melakukan 'kremasi instan'. 
> > > 
> > > Jadi tidak benar bila C4 yang digunakan dalam ledakan bom di 
> Bali. 
> > > Kekuatan 
> > > Composition 4 (C4) tidaklah sehebat yang dibayangkan orang. 
> > > Kekuatannya hanya 1,2 kali 
> > > lipat kekuatan TNT. Namun C4 ini memang sangat dikenal akan 
> > > kefleksibelannya dalam 
> > > penggunaan. 
> > > 
> > > Anda bisa membentuknya seperti yang Anda suka. Anda juga bisa 
> > > menempelkannya dimanapun 
> > > yang Anda inginkan, termasuk di bawah air dengan risiko personal 
> yang 
> > > minim. 
> > > 
> > > Ingin membaca lebih jauh artikel kontroversial ini? Silahkan 
> lihat di 
> > > http://www.halturnershow.com/BaliBlast2.html
> > > (ita) 
> > > 
> > > 
> > > halaman halturnershow tsb bisa dilihat lewat web archiv :
> > > 
> http://web.archive.org/web/20021030104531/http://www.halturnershow.com
> > > /BaliBlast2.html
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > > 
> > >       
> > > 
> ______________________________________________________________________
> > > _____
> > > Dapatkan alamat Email baru Anda!
> > > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang 
> lain!
> > > http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/
> > > 
> > > --- End forwarded message ---
> > >
> >
>


Kirim email ke