http://batampos.co.id/utama/utama/malaysia_makin_gencar_usir_tki/

  
Malaysia Makin Gencar Usir TKI 
Minggu, 23 November 2008 
Sepekan Ini Sudah Empat Kali 

Pemerintah Malaysia mengusir 151 orang TKI ilegal kembali  ke Indonesia melalui 
Pelabuhan Sri Bintanpura Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri, Sabtu (22/11) 
sore. 

Kasubsi Lintas Batas Keimigrasian Kota Tanjungpinang Ispaisah menguraikan, TKI 
bermasalah tersebut terdiri dari 123 orang pria, 27 wanita dan seorang anak. 
"Mereka diusir dari Pelabuhan Pasir Gudang, Malaysia, menuju Pelabuhan Sri 
Bintanpura, Tanjungpinang," kata Ispaisah. 

Jumat malam (21/11) Malaysia mengusir 152 orang TKI ilegal lainnya ke Indonesia 
melalui pelabuhan itu,  terdiri dari 139 pria, 11 orang wanita dan dua orang 
anak, sedangkan Kamis malam (20/11) TKI yang diusir ada 146 orang yang terdiri 
dari 101 pria, 44 perempuan dan seorang anak. 

"Mereka diusir karena tidak memiliki dokumen yang lengkap sebagai pekerja di 
Malaysia," kata dia. 

Setiap pekan Pemerintah Malaysia memulangkan TKI ilegal ke Indonesia melalui 
Pelabuhan Sri Bintan Pura sehingga dalam sepekan, pemulangan TKI ilegal  bisa 
sampai empat kali. 

TKI yang diusir Pemerintah Malaysia kemudian diinapkan sementara di penampungan 
Satgas TKI bermasalah di Tanjungpinang untuk kemudian dipulangkan ke kampung 
halaman mereka dengan menggunakan anggaran dari pemerintah pusat. "Mereka 
dipulangkan ke kampungnya dengan menggunakan kapal," kata Ispaisah. 

Tetap Pulangkan Pemegang Tsunami Card 

Sementara itu, pemerintah Indonesia sendiri terus berupaya untuk melobby 
pemerintah Malaysia agar melakukan pendekatan-pendekatan kemanusiaan dalam 
proses pemulangan tersebut. 
Jubir Deplu Teuku Faizasyah menjelaskan bahwa prinsipnya pemerintah Malaysia 
tetap akan memulangkan para pengungsi bencana tsunami dari Aceh yang saat ini 
berada di Malaysia. 

"Para pemegang tsunami card tetap akan dipulangkan. Indikasi awalnya mereka 
akan dipulangkan selambat-lambatnya pada Januari 2009," ujarnya di Jakarta, 
kemarin. 

Namun demikian, hingga saat ini memang belum ada pernyataan resmi dari 
Pemerintah Malaysia. "Saat ini, upaya-upaya konsultasi dengan pihak Malaysia 
terus dilakukan, untuk melihat adanya  fleksibilitas kembali pada waktunya 
nanti" ujar Kepala Biro Administrasi Menteri Luar Negeri tersebut. 

Jubir Deplu juga menyatakan perwakilan RI di Malaysia juga akan terus melakukan 
koordinasi dengan Pemerintah Daerah khususnya jika ada pemulangan dalam jumlah 
cukup besar untuk meyakinkan proses pemulangan tersebut tidak menimbulkan 
masalah. (ant/iw/jpnn) 

Kirim email ke