Refleksi:  Apakah tidak aneh, pada zaman Suharto ketika dibeli persenjataan 
dari Israel tidak ada yang protes.  Barang yang dibeli ketika itu antara lain 
adalah  16 Skyhawk fighter  bomber type A-4E untuk angkatan udara NKRI.

Harian Komentar
06 Deecember 2008

      Israel Ikut Pameran di Jakarta  
     


Jakarta, KOMENTAR
Perusahaan Israel turut serta dalam acara 'International Automation Technology 
& Materials Handling Exhibi-tion', yang diselenggarakan di Kemayoran, Jakarta, 
sejak 3 Desember hingga 6 Desember 2008. Namun kehadiran perusahaan tersebut 
menda-pat protes dari tujuh anggota DPRI yang kebakaran jeng-got. "Kami 
memprotes terha-dap kehadiran Israel dalam pameran dagang di Jakarta," ujar 
anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Se-jahtera (F-PKS) Al Muzzammil Yusuf 
seperti dilansir de-tik.com, Jumat (05/12).


Menurut Muzzammil, hal ini mengindikasikan pemerintah tidak konsisten dengan 
amanat UUD 1945 dan dukung-annya kepada perjuangan kemerdekaan Palestina. Untuk 
itu pemerintah diminta mempertanggungjawabkan hal ini kepada publik. "Deplu, 
Departemen Perindustrian dan Depkum HAM (yang membawahi imigrasi) perlu memberi 
penjelasan ter-buka ke publik dan DPR me-ngapa perusahaan Israel bisa ikut 
serta," terang Ketua De-partemen Politik, Pertahanan dan Keamanan (Polhankam) 
PKS ini. "Pemerintah harus segera mengusir perusahaan Israel tersebut," pungkas 
ang-gota Komisi I DPR itu. Tujuh Anggota DPR yang menolak kehadiran perusahaan 
Israel dalam pameran di Jakarta selain dirinya adalah Suripto (F-PKS), Abdilah 
Toha (Fraksi Partai Amanat Nasional/F-PAN), Joeslin Nasution (Fraksi Partai 
Golongan Karya/F-PG), Azlaini Agus (F-PAN), Nur-syahbani (Fraksi Kebangkitan 
Bangsa/FKB). Al Muzzammil tidak menyebutkan nama per-usahaan Israel yang 
meng-ikuti pameran tersebut.
Secara terpisah, panitia pameran manufaktur tersebut merasa kecolongan. Mereka 
sama sekali tidak mengetahui ada perusahaan Israel dalam acara itu.


"Kalau gitu kita kecolongan. Karena di buku katalog tidak ada," kata Project 
Manager acara tersebut Maysia Stephanie di Gedung PRJ, Kema-yoran, Jakarta 
Pusat, Jumat (05/12). Menurut Maysia, bu-ku katalog dibuat oleh per-usahaan 
yang mendaftarkan diri ikut dalam pameran terse-but yakni PT Yakin Maju 
Sentosa. Panitia pameran hanya memberikan formulir saja.


"Di dalam formulir itu tidak tertera ada perusahaan Israel bernama Shaviv," 
ujarnya. PT Yakin Maju Sentosa merupakan distributor dari Shaviv. Perusahaan 
ini mempunyai stand yang cukup besar. Sebenarnya PT Yakin Maju Sentosa tidak 
hanya menjadi distributor Shaviv, tapi dari perusahaan lain seperti perusahaan 
dari Jepang, Italia dan lainnya.


Dalam katalog tersebut memang tidak tertera ada nama Shaviv. Namun di stand 
justru barang-barang Shaviv cukup banyak diperjualbelikan. "Tetapi sebenarnya 
yang rugi mereka juga kok. Kami memang nggak tahu dan belum mengecek," imbuhnya

Reply via email to