Palestine dan Jews Bukan Bangsa Arab Tapi Bangsa Semit Meskipun ada yang memasukkan orang2 Arab ini sebagai juga bangsa Semit namun bisa dipastikan bahwa Hitler tidak memasukkan orang2 Arab ini sebagai bangsa Semit.
Orang Arab bukan bangsa Semit karena istilah Semit itu berasal dari istilah yang digunakan dalam Bible, jauh sebelum munculnya bangsa Arab. Bahkan istilah Arab juga berasal mulanya dari Bible untuk merujuk kepada sebuah bangsa yang Nomaden yang tidak disebutnya sebagai bangsa Semit. Istilah "Semit" ini sama sekali tidak jelas karena istilah ini hanya digunakan dalam Bible dan tidak dikenal dalam Quran. Karena adanya dualisme yang kacau balau, maka istilah ini tak bisa digunakan dalam klassifikasi etnis, ras, maupun suatu rumpun bangsa. Bangsa Palestina adalah bangsa yang menyembah dewa-dewi Filistine sehingga mereka disebut sebagai orang Palestina. Para penyembah berhala dewa-dewi Filistine ini tersebar dari Greek, Syria, Libanon, Israel, Yordania, termasuk Irak yang dulunya bernama Babylonia dan Iran yang dulunya bernama Persia. Bangsa Palestina yang menyembah dewa Yahweh kemudian dinamakan sebagai "Jews" atau "Yahudi", dan mereka juga menempati wilayah yang sama yang dizaman dulunya bekerja sebagai budak2 mereka yang menyembah dewa-dewi Filistine. Melalui perjalanan sejarahnya, selalu terjadi konflik antara majikan dan budak2nya dimana mereka yang beragama Jews akhirnya berkembang maju menggantikan majikan mereka sipenyembah dewa dewi Filistine ini. Bangsa Arab adalah bangsa pendatang yang beragama Islam, mereka tidak menyembah berhala dewa dewi Filistine dan juga tidak menyembah dewa Yahweh, mereka hanya menyembah satu dewa yang dinamakannya sebagai Allah. Oleh karena itu, Arab Palestina yang beragama Islam ini sama sekali bukan bangsa Palestina dan juga tidak bisa dinamakan orang Jews. Bahkan bahasa Arab itu sendiri bukanlah berasal dari orang2 Arab melainkan berasal dari bahasa Phoenicia yang mengalami transformasi setelah diadopsi orang Arab dalam abad2 setelah lahirnya nabi Muhammad. Aselinya, orang Arab tidak memiliki huruf2nya sendiri dan mereka mengadopsinya dari bangsa2 lain disekitarnya antara lain Phoenicia ini. Itulah sebabnya, tujuan Arab Palestina yang ingin merebut tanah Israel yang diklaimnya sebagai tanah mereka tidak ada buktinya sama sekali bahkan bukti2nya justru sebaliknya mereka inilah yang menjadi penjajah yang sebenarnya. Ini pula yang menjadi latar belakangnya kenapa Arab Palestina ini tidak bisa menjawabnya sewaktu ditanyakan kemana orang2 Yahudi ini harus diusir selain dilenyapkan dari muka bumi ini. Kalo dulunya Indonesia dijajah Belanda, maka kita mengusir Belanda pulang kenegerinya di Nederland. Lalu orang2 Arab Palestina ini yang selalu menuduh orang2 Yahudi ini sebagai penjajah tanah mereka, lalu mau diusir kemana orang2 Yahudi ini sementara tanah air yang sebenarnya justru ditanah yang mau direbut oleh orang2 Arab Palestina ini !!!??? Itulah sebabnya, orang2 Arab Palestina dan Islamnya selalu menyatakan bahwa orang2 Yahudi itu harus dimusnahkan, harus dilenyapkan dari muka bumi ini dan mereka bukan tempatnya dibumi Allah ini. Dari kenyataan2 ini, silahkan anda renungkan sendiri dengan nurani yang suci, apakah bisa dibenarkan klaim orang2 Arab Palestina ini yang ingin merebut tanah Israel dengan cara memusnahkan bangsa yang menempati tanah ini ribuan tahun bahkan sebelum lahirnya bangsa Arab itu sendiri ???? Itulah sebabnya, Amerika, Inggris, dan semua negara2 maju tidak punya alasan yang bisa dijadikan dorongan untuk membantu orang2 Arab Palestina memusnahkan sebuah bangsa yang tidak bersalah. Saya yakin, tulisan saya ini dibutuhkan banyak orang2 di Indonesia terutapa para pejabat2 tingginya sebagai pengambil keputusan politik untuk tidak terjerumus kedalam dongeng menyesatkan tentang Israel yang dituduh menjajah Palestina karena Israel itulah merupakan nama lain dari kerajaan Palestina dulunya yang mencakup wilayah Yordania, Syria, Libanon, Israel dan sebagian dari Mesir. Hasil Referendum setelah usainya perang dunia kedua, menghasilkan negara2 baru yang sekarang dinamakan Israel, Yordania, Syria, dan Libanon. Lalu, kalo memang Arab Palestina ini ingin menuntut pembentukan negara Palestina yang dulu, lalu kenapa yang diperangi itu cuma Israel ??? Padahal seharusnya juga Yordania, Syria, dan Libanon !!! Hal2 seperti yang saya tulis semua inilah yang seharusnya disebar luaskan secara jujur diseluruh Indonesia untuk benar2 mengungkapkan sejarah secara netral tanpa berpihak se-mata2 berpijak kepada kebenaran. Karena kebencian tidak akan menang, dan agama tidak bisa digunakan sebagai batas negara ataupun sebagai cirri sebuah negara. Ny. Muslim binti Muskitawati