Demo Maut
"Polisi harus memberikan penjelasan."

MEDAN — Aksi massa menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli di gedung Dewan 
Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara, kemarin, berujung maut. Ketua Dewan 
Abdul Aziz Angkat meninggal setelah sempat dipukuli oleh massa yang marah. 
Massa menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli segera terwujud. Di dalam gedung 
Dewan, menurut Fadly Nurja, anggota Komisi D DPRD Sumatera Utara, Aziz dipukul 
berkali-kali. “Korban sudah dalam keadaan lemas,” kata Fadly. 
Dengan susah payah dan dibantu sejumlah orang, Aziz mencoba meninggalkan 
kerumunan. Namun, beberapa saat kemudian, ia terjatuh. Bukannya menolong, massa 
malah memukul wajah Aziz, bahkan ada yang menginjaknya. Pemukulan terus terjadi 
saat Aziz dibawa ke ruangan Fraksi Golkar. Aziz makin lemah. 
Setelah itu, Aziz digotong menuju truk polisi untuk dilarikan ke Rumah Sakit 
Gleneagles, Medan. Massa masih mencoba menghadang, sebagian malah melempari 
truk. 
Pria kelahiran 10 Januari 1958 itu akhirnya meninggal. Meski pemukulan dilihat 
sejumlah orang, Kulman Saragih, dokter Rumah Sakit Gleneagles Medan, yang 
menangani korban, menyatakan, “Faktor penyebab kematian korban lebih pada 
serangan jantung.” 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menurut Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, 
sudah menelepon Kepala Kepolisian RI Jenderal Bambang Hendarso Danuri agar 
segera mengusut tuntas kasus itu. “Tentunya, kepolisian yang harus memberikan 
penjelasan,” kata Mardiyanto di kantor Presiden kemarin..SAHAT SIMATUPANG | 
SOETANA MONANG | NININ DAMAYANTI | DWI WIYANA
 
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/04/headline/krn.20090204..155783.id.html
 



Polisi Menduga Aziz Tewas Karena Sakit Jantung
"Abdul Aziz Angkat mengalami pemukulan bertubi-tubi."

JAKARTA -- Kepolisian Daerah Sumatera Utara memeriksa enam orang terkait dengan 
demonstrasi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Utara 
kemarin. Tapi pemeriksaan terhadap mereka, menurut Kepala Divisi Hubungan 
Masyarakat Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Brigjen Abu Bakar 
Nataprawira, bukan karena kematian Ketua DPRD Sumatera Utara Aziz Angkat. 
Alasan polisi, hasil otopsi menunjukkan Aziz meninggal karena serangan jantung. 
"Kalau ada hasil otopsi Aziz selain karena serangan jantung, kami baru 
melebarkan penyelidikan," ujar Abu Bakar. 
Keenam orang yang dimintai keterangan tersebut adalah Chandra Panggabean 
(pemimpin demonstrasi, yang juga anggota DPRD Sumatera Utara), Germok Samosir 
(orator), Datumira Simanjuntak (penanggung jawab), Burhanudin Rajagukguk 
(sekretaris), dan dua peserta aksi. Menurut Abubakar, mereka diancam pasal 
perusakan barang secara bersama-sama. Sebab, aksi demonstrasi damai tersebut 
berubah menjadi anarki. Hal itu terjadi, menurut dia, karena keinginan mereka 
bertemu dengan Ketua DPRD Abdul Aziz Angkat tidak tercapai. "Mereka melakukan 
perusakan, termasuk melempar kursi," kata Abu Bakar. 
Untuk memperjelas penyebab meninggalnya, Aziz diotopsi di Rumah Sakit Umum 
Pirngadi, Medan. "Ini permintaan istri beliau (Tiur Nalis Siregar)," kata 
Syukron J. Tandjung, Wakil Sekretaris DPD Golkar Sumatera Utara. Menurut dia, 
otopsi penting dilakukan sebagai bantahan atas pernyataan yang menyebut 
kematian Aziz lebih karena serangan jantung. 
Aziz meninggal di Rumah Sakit Gleneagles, Medan, pukul 13.00 WIB kemarin. 
Menurut Kulman Saragih, dokter RS Gleneagles yang menangani korban, kematian 
Aziz lebih karena serangan jantung. "Aziz mengidap sakit jantung, dua tahun 
lalu sudah menjalani operasi bypass jantung," kata Kulman. 
Namun, anggota Komisi D DPRD Sumatera Utara, Fadly Nurja, sempat melihat 
langsung saat korban dipukuli massa demonstran yang menuntut pembentukan 
Provinsi Tapanuli. Korban mengalami pemukulan bertubi-tubi..

 
Kepala Kepolisian Kota Besar Medan Komisaris Besar Aton Suhartono memerintahkan 
polisi menangkap pelaku pengeroyokan. “Ini bukan lagi aksi demonstrasi, tapi 
kriminalitas,” katanya.CORNILA DESYANA | SAHAT SIMATUPANG |SOETANA MONANG | DWI 
WIYANA
http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/02/04/headline/krn.20090204..155785.id.html

 
http://media-klaten.blogspot.com/
 
 
 
salam
Abdul Rohim


      

Kirim email ke