Aku.u.u.u.r mbk? Muslim khan cuma punya budaya bunuh2an, kado valentinenya 
kepala kafir, bukan begetu muslimer?ngaku aja kok repot.

#Sent from gmail SERVER®
Powered by genset#


-original message-
Subject: [zamanku] Fw: [mediacare] Happy Valentine
From: "Henny" <hen...@interasiafurn.com>
Date: 19/02/2009 8:37 pm


Mas Nggk perlu keterlaluan hanya untuk mengungkapkan kasih sayang saja harus 
berjuang dulu mempelajari asal muasal. 

Nggak ada salahnya org mengungkapkan rasa sayang dan kalau anda tidak mampu 
mengungkapkan rasa sayang yah silahkan pendam saja.

Ah...anda belum merasakan bagaimana indahnya dan romantisnya ungkapan kasih 
sayang.

Kita tidak bicara hadiah dan itu tak lazim, tapi celebrate dengan dinner dan 
wine lalu dengan bunga..gito lho.Tapi kalau ada kado juga why not.......kan 
nggak salah.

Aku memberikan kartu Valentine pada suami, pada mertua, pada sahabat, pada 
putra dan putri ku dan aku juga mendapatkan kado dari putriku dan bukankah itu 
indah? 
Kalau mau dikatakan Indonesia dikotori budaya asing yah itu keterlaluan. Sejak 
Colombus menemukan benua Amerika dan sejak org-org Eropah tiba di Indonesia 
sudah terjadi globalisasi. nah kenapa yang ini tidak dbahas? 

Emang katanya di Indonesia itu lain budayanya .."gitu"...atau mau tampil beda 
...atau mau kelihatan beda .....Misalnya dari pada makan malam di restoran 
lebih baik dirumah kan sama saja ngirit lagi dan semua anggota keluarga bisa 
makan. Dan dari pada beli daging dan sayuran di Super market mending dipasar 
lebih murah atau mending motong ayam sendiri dan metik sayuran dikebun 
sendiri.....ha...ha...ha..nggak deh, biarin itu buat si Mas Esthu.

Jadi siap nih yang jadi pasien kebudayaan>>>>

He..he.....
  ----- Original Message ----- 
  From: Soedarsono Esthu 
  To: mediac...@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, February 15, 2009 2:49 AM
  Subject: Re: [mediacare] Happy Valentine


  Pasien Kebudayaan

  Waluyo Winardi Wongso

  Pusat Studi Hermeneutika Cikidang

  Bangsa Indonesia akan terus-menerus mengalami amnesia sejarah dan tercerabut 
dari akar budayanya. Karenanya akan selalu menjadi agen kebudayaan, malahan 
sebagai pasien kebudayaan.

              Mengheran sekali kenapa bangsa kita tidak semakin cerdas tapi 
malah semakin malas. Bangsa yang kaya akan warisan adi luhur ini, ternyata 
tidak pernah punya rasa memiliki kebudayaannya yang sangat ragam dan kaya 
pesona, malah terus-menerus menjadi agen kebudayaan  sekaligus pasien 
kebudayaan.        Bangsa kita memang suka melakukan sesuatu secara 
besar-besaran tanpa memahami arti dan maknanya. Untuk mudahnya mari kita 
memaknai hari ini yang katanya disebut hari kasih sayang.

              Hari kasih sayang mempunyai sejarah yang sangat panjang. Pada 
jaman sebelum Plato dan Aristoteles,  di Yunani telah ada tradisi untuk 
merayakan bulan dengan cinta dan kesuburan, yang menurut tarikh kalender Athena 
kuno, antara pertengahan Januari dengan pertengahan Februari disebut bulan 
Gamelion, yang dipersembahkan untuk pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera. Juga di 
jaman Roma kuno, 15 Februari dirayakan sebagai hari raya Lupercalia, untuk 
merayakan Lupercus, dewa kesuburan, yang digambarkan setengah telanjang dengan 
pakaian kulit kambing. Bagian terpenting dari upacara perayaan itu adalah dari 
ritual penyucian, dimana  para pendeta Lupercus mempersembahkan korban kambing 
kepada sang dewa. Setelah minum anggur, mereka akan lari mengelilingi kota Roma 
sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang 
dijumpainya, terutama para gadis akan maju secara sukarela karena mereka 
percaya bahwa dengan itu akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan 
mudah.

              Tradisi Hari Valentine kemungkinan dibawa oleh Amerika Utara dari 
Britania Raya, negara yang mengkoloni daerah tersebut. Di Amerika Serikat 
sendiri, kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah 
tahun 1847 oleh Esther A. Howland (1828 – 1904) dari Worcester, Massachusetts. 
Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association setiap tahun mengeluarkan 
penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting Card Visionary".

  Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat promosi besar-besaran, sebagai 
hari di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. 
Namun hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah 
kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi 
cokelat kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. 
Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco 
(cokelat). Lalu berkat usaha pemasaran lebih lanjut, sebuah hari balasan, 
disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret), pria yang 
sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu kembali.

  Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada 
satu hari raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari 
fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi). Hari ini 
dirayakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah Tionghoa.

  Di Indonesia, budaya bertukar surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. 
Budaya ini cenderung menjadi budaya populer dan konsumtif karena perayaan 
valentine lebih banyak ditujukan sebagai ajakan membeli barang-barang terkait 
seperti kotak coklat, perhiasan dan boneka. Pertokoan dan media TV, radio, dan 
majalah remaja terutama di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan 
acara-acara yang berkaitan dengan valentine.

  Legenda yang menjadi salah kaprah

              Hari Valentine sesungguhnya lahir dari versi legenda, dimana 14 
Februari dihubungkan dengan kematian seorang martir Gereja Katolik, Santo 
Valentinus. Geoffrey Chaucher, sastrawan Inggris yang hidup di abad ke-14. 
dalam karya sastranya yang berjudul “Percakapan Burung-burung”, Parlement of 
Foules. Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta 
romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai 
bahwa 14 February adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk kawin. 
“Inilah dikirim pada hari Santo Valentinus, saat semua burung datang ke sana 
untuk memilih pasangannya”. 

  Pada jaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada 
hari ini dan memanggil pasangan mereka, "Valentine". Sebuah kartu Valentine 
yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan 
British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai 
santo Valentinus diciptakan pada jaman ini. Beberapa di antaranya bercerita 
bahwa: “Sore hari sebelum santo Valentinus akan gugur sebagai martir (mati 
syuhada), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada 
sipir penjaranya yang tertulis "Dari Valentinusmu". Ketika serdadu Romawi 
dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia 
membantu menikahkan mereka. 

  Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus 
paling tidak bisa merujuk pada tiga martir atau santo (orang suci) yang 
berbeda: Seorang pastur di Roma, seorang uskup Interamna (modern Terni), dan 
seorang martir di provinsi Romawi Africa. Koneksitas antara ketiga martir 
tersebut dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I, 
pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai 
martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya 
peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja 
menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada 
tanggal 15 Februari.

  Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus di Via Tibertinus 
dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh 
dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church 
di Dublin, Irlandia oleh Paus Gregorius XVI pada 1836.. Banyak wisatawan 
berziarah ke gereja ini pada hari Valentine, di mana peti emas diarak dalam 
prosesi yang khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah 
misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi serta mereka yang 
sedang menjalin hubungan cinta.

  Hari raya ini dihapus dari kalender Gereja Katolik pada tahun 1969 sebagai 
bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang 
asal-muasalnya masih sumir dan hanya berbasis legenda saja. Namun pesta ini 
masih dirayakan di paroki-paroki tertentu.

  Santo Valentinius

              Valentinius, (juga dikenal sebagai Valentinus) (100-153), adalah 
seorang teolog Gnostik Katoliuk yang paling terkenal dan berpengaruh dan untuk 
suatu masa tertentu. Ia mendirikan aliran di Roma. Tertulianus juga mengatakan 
bahwa Valentinius dinyatakan penyesat pada 175, beberapa tahun setelah 
kematiannya. "Valentinus telah hilang, namun kaum Valentinian muncul dari 
Valentinus. Di Antiokia saja hingga hari ini Axionikus menyimpan kenangan 
terhadap Valentinus dengan ketaatan penuh terhadap aturan-aturannya." 
(Tertulianus, AV). Melalui dia, Gnostisisme hampir diterima masuk ke dalam 
tradisi arus utama agama Kristen.

  Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam 
versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep 
dalam agama Kristen yang umum. Stephan A. Hoeller, seorang pakar, menyatakan 
pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini: "Selain sakramen permandian, 
penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga 
secara prominen menekankan dua sakramen agung dan misterius yang disebut 
"penebusan dosa" (apolytrosis) dan "tempat pelaminan" ..."

  Valentinius mula-mula mengajar di Alexandria dan kemudian pergi ke Roma 
sekitar 136, pada masa Hyginus menjadi Paus, dan tinggal di sana hingga masa 
kepausan Paus Anicetus. Ia menjadi begitu menonjol di antara komunitas Kristen 
sehingga, menurut Tertulianus Adversus Valentinianos iv, Valentinius menjadi 
kandidat untuk uskup Roma (sekitar tahun 143) dan bahwa ia kalah dengan 
perbedaan suara yang sangat kecil.

  "Valentinius berharap menjadi uskup karena ia sangat cakap dan pandai 
berbicara, namun orang lain yang dipilih karena ia pernah menderita sebagai 
seorang martir. Karena marah oleh hal ini, Valentinius memutuskan hubungan 
dengan gereja yang sah." Motivasi yang dijelaskan ini adalah bagian dari 
retorika sarkastik Tertulianus. g dari berbagai sumber

   






------------------------------------------------------------------------------
  From: Henny <hen...@wt.net>
  To: mediac...@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, February 15, 2009 1:40:04 PM
  Subject: [mediacare] Happy Valentine



  Valentine rupanya juga adalah kesempatakan bagi yang memendam rasa sayang 
untuk mengungkapkannya.

  Begitulah sebuah kenyataan dan apakah harus ditolak? Tentu saja tidak. 

  Bagi yang single tentunya tak ada masalah bila menerima kembang dan kartu 
dari lawan jenis tapi bagaimana dengan yang sudah menikah?

  Jum'at sore atau tepatnya magrib saya mendapatkan satu vas mawar merah, yang 
disampaikan langsung. oleh seorang secret admirer rupanya Happy Valentine a day 
eatlier Henny, allow me to say you are a very lovely lady and a dozen of roses 
are not enough but a I have plenty in my heart....... ditodang didepan para 
sahabat lainnya tentu saja bingung dan dengan tenang saya katakan..... .thank 
you and I do appreciate it. Keep the roses blooming in your heart for those who 
need it.....hening berselang 1 menit kemudian saya menerima setangkai mawar 
lagi dari sahabat lainnya yg dicopot dari rangakain bunga yang ada diruangan 
tsb  .....Happy Valentine Henny.....lalu disusul oleh si pemain piano dan 
sekaligus penyanyi yang mirip Kenny Roger ....dengan setangkai mawar comotan 
juga...Happy Valentien Henny, you are the most sweet lady on earth....wah tak 
lama disusul sipemilik Bar & Restaurant.. ..Happy Valentine sweetheart, we love 
you...... Tears ...saya pun  berkata thank you and I love you all, deeply. 

  Suami dirumah sedikit heran melihat istrinya pulang dengan berbagai 
mawar....dia berkata I thought the Women Mission Leaque Valentine was on 
Tuesday.....

  Sabtu subuh saya melihat sebuah kartu Happy Valentine dari suami...lalu 
sorenya saya melihat satu vas besar mawar merah dengan tulisan Happy Valentine 
...with 24 roses as we are celebrating our 24th anniversary. ......

  Happy Valentine to all of you ..remember to love and to be loved.....jangan 
menunggu BMW baru mengatakan Happy Valentine... tapi setangkai mawar sudah 
cukup....

  HH





  

Reply via email to