Kecewa,Mantan Kapolda Jatim Mundur dari Polri 






JAKARTA (SINDO) – Mantan Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Pol Herman Surjadi 
Sumawiredja mengundurkan diri dari keanggotaan Polri. Dia mengaku kecewa dengan 
alasan pergantian dirinya sebagai kapolda Jatim pada 19 Februari 2009 lalu. 


Herman menengarai pergantiannya sebagai kapolda berkaitan dengan penyidikan 
dugaan pemalsuan daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pemilihan Kepala Daerah 
(Pikada) Jatim.”Saat sertijab (serah terima jabatan),saya langsung mengajukan 
surat pengunduran diri dari kepolisian per 1 Maret 2009.” ”Selain itu saya 
ingin bebas,” ujar Herman dalam jumpapersdiHotelGrandkemang, Jakarta 
Selatan,kemarin. Seperti diberitakan,kasus pemalsuan DPT ini berawal dari 
laporan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa- 
Mudjiono (Kaji) terkait dugaan kecurangan dalam pemungutan suara ulang Pilkada 
Jatim di Bangkalan dan Sampang. 

Dari 368 sampel lembar DPT berisi 128.390 data pemilih yang dilampirkan Kaji, 
ditemukan 29.949 suara yang datanya fiktif atau tidak benar. Polda Jawa Timur 
pada 18 Februari 2009 kemudian menetapkan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jatim 
Wahyudi Purnomo sebagai tersangka dalam kasus itu.Selang sehari setelah 
penetapan itu, pada 19 Februari 2009,Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso 
Danuri melantik Brigjen Pol Anton Bachrul Alam sebagai Kapolda Jatim, 
menggantikan Irjen Pol Herman Surjadi Sumawiredja. 

Beberapa hari kemudian Mabes Polri menganulir status tersangka Wahyudi Purnomo 
dan menurunkan status kasus itu ke tahap penyelidikan. Herman mengatakan, 
penetapan tersangka atas Wahyudi Purnomo sebenarnya sudahsesuaiprosedur. 
Diamengaku telah mendapatkan buktibukti dari Panitia Pengawas (Panwas) bahwa 
ada sejumlah DPTyangtidaksesuai.”Waktu itu kita mendapatkan kesimpulan bahwa 
Wahyudi mengetahuiadanya penggelembungan DPT dalam Pilkada Jawa Timur,” 
nilainya.

 

Dia menuturkan, selang sehari setelah sertijab Kapolda Jatim pada 19 Februari 
2009,Kepala Badan Reserse Kriminal Komjen Pol Susno Duadji datang ke Surabaya 
dan langsung melakukan rapat di Hotel Shangri-La Surabaya. Dalam rapat tersebut 
Susno memberikan instruksi agar kasus tersebut dihentikan. ”Padahal kita 
menemukan ada tindakan pidana,” ungkapnya. Dalam jumpa pers kemarin Herman 
meminta agar kasus pemalsuan DPT dalam Pilkada Jawa Timur diteruskan. 
Alasannya, DPT akan memengaruhi Pemilu 2009. 

”Polisi harus netral. Kalau kasus ini tidak dilanjutkan, saya khawatir ini akan 
menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap polisi,” katanya. Dia 
mengakui pengusutan pemalsuan DPT tersebut bisa memengaruhi eksistensi pasangan 
gubernur dan wakil gubernur saat ini, Soekarwo- Saefullah Yusuf. ”Tapi itu 
adalah risiko kalau mau mengungkapkan kebenaran,” lanjutnya. Sementara 
itu,Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Mabes Polri Irjen Pol 
Abubakar Nataprawira membantah mundurnya Herman terkait kasus Pilkada Jatim. 
”Tidak ada kaitannya dengan Pilkada Jawa Timur. Beliau memang diganti karena 
Mei ini memasuki masa pensiun,”ujarnya di Mabes Polri kemarin. 

Menurut Abubakar, Herman termasuk salah satu dari lima Kapolda yang diganti.. 
”Pokoknya yang kelahirannya bulan lima (Mei) diganti karena akan 
pensiun,”katanya. Dia menjelaskan, pergantian dilakukan sebelum jatuh masa 
pensiun karena kalau mendadak akan menyulitkan koordinasi. Padahal, bulan-bulan 
ini memasuki masa kampanye. Anggota DPR Komisi III Gayus Lumbuun menilai 
pengunduran diri Herman merupakan hak pribadi.Menurutnya, ada tiga hal bagi 
anggota Polri bisa keluar dari keanggotaan. 

Secarasukarela,diberhentikan, dan sakit parah atau meninggal dunia. ”Kalau ada 
sesuatu itu adalah hak asasi dia untuk memutuskan keluar dari Polri,”katanya. 
Namun, sikap Herman yang memutuskan mundur sebelum masa pensiun harus 
diperhatikan.Apabila alasan pengunduran diri yang disampaikan Herman benar, 
Polri harus menindaklanjuti. ”Sikapnya harus diperhatikan,” desak Gayus. 
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) La Ode Hussein mengatakan, 
mekanisme pengangkatan dan pemberhentian kapolda memang ada di tangan Kapolri.

 

Dia menilai penggantian Herman sebagai kapolda Jatim sudah sesuai mekanisme.. 
Walau begitu dia berjanji akan mendalami masalah ini. ”Kita akan dalami 
terlebih dulu, kalau memang benar akan kita pertanyakan,” janjinya. (helmi 
syarif) 
 
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/221636/38/


 
http://media-klaten.blogspot.com/
 
http://groups.google.com/group/suara-indonesia?hl=id
 
salam
Abdul Rohim


      

Kirim email ke