Soal bahasa Indonesia di Timor Leste

Tulisan ini merupakan lanjutan tulisan panjang tentang kunjungan presiden
Ramos Horta ke restoran INDONESIA di Paris, yang sudah disiarkan lewat
berbagai mailing-list dan juga disajikan dalam website
http://umarsaid.free.fr/  sejak beberapa waktu yang lalu.



Dalam tulisan-tulisan yang lalu, telah dikemukakan betapa pentingnya arti
kunjungan presiden Ramos Horta ke restoran yang mempunyai sejarah dalam
perjuangan bersama antara rakyat Timor Timur dan rakyat Indonesia dalam
melawan rejim militer Suharto. Dan juga diceritakan tentang pertemuan
presiden Ramos Horta dengan 3 sahabat-sahabatnya yang lama, yang merupakan
petunjuk yang bagus sekali bahwa ia sebagai presiden tidak melupakan
teman-teman seperjuangannya di masa yang lalu.



Namun dalam tulisan-tulisan yang disiarkan lewat berbagai mailing list,
terdapat beberapa kesalahan yang perlu diperbaiki. Disebut dalam tulisan itu
bahwa presiden Ramos Horta merencanakan akan mengumumkan dalam bulan Agustus
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di Timor Leste. Penyebutan yang
demikian itu salah. Yang betul adalah bahwa  ia mengatakan akan digunakannya
bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi (official language) di Timor Leste.



Ini berarti bahwa di Timor Leste akan ada 3 bahasa resmi (official
languages), yaitu Tetum, Portugis dan Indonesia. Dan juga bahwa  bahasa
Porugis tidak akan diganti dengan bahasa Indonesia. Sedangkan bahasa Inggris
tetap akan dipakai sebagai « working language » seperti halnya selama ini.



Dalam tulisan yang disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr/ juga
dijelaskan bahwa bahasa Indonesia akan ditingkatkan menjadi bahasa resmi
(official language).



Dengan ini kesalahan dalam tulisan tentang penggunaan bahasa Indonesia di
Timor Leste yang disiarkan  lewat berbagai mailing-list diperbaiki.



A. Umar Said




Kirim email ke