http://tempointeraktif.com/hg/fokus/2009/09/02/fks,20090902-819,id.html

TEMPO Interaktif, Jakarta - Gempa 7,3 Skala Richter dipastikan oleh
Badan Meteorologi dan Geofisika tidak menimbulkan gelombang tsunami.
Namun, gempa pukul 14.55 WIB yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat,
itu merontokkan beberapa atap bangunan. Beberapa menit setelah gempa,
badan ini sempat memberi peringatan berpotensi tsunami.

 Guncangan gempa dirasakan hampir seluruh wilayah Jawa. Sejumlah kota
di Jawa Barat dan Jawa Tengah, warganya merasakan adanya getaran gempa
selama beberpa detik. di Kota Bandung, sebuah kantor bank rusak.

Begitu pula di Jakarta, gempa ini menimbulkan kepanikan penduduk dan
mengakibatkan kerusakan beberapa fasilitas. Pegawai di perkantoran
Jalan Suidrman berhamburan keluar. Mereka memadati ruas jalur lambat,
lantaran takut gedung jangkung tempatnya bekerja, bakal terjadi
apa-apa.

Sejumlah aktivitas perkantoran terhenti mendadak. Seperti tim penyidik
Komisi Pemberantasan Korupsi yang  memeriksa tersangka kasus korupsi,
terpaksa menghentikan interograsinya. Sebuah acara anggota DPRD di
Hotel Sahid Jakarta, juga mendadak dihentikan.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), dari Bandung pusat
gempa bisa ditarik lurus ke selatan sejauh 144 kilometer, dari
Sukabumi ke arah tenggara sejauh 156 kilometer, dan dari Tasikmalaya
ke arah barat daya sejauh 142 kilometer.

S aat ini yang dicemaskan adalah kemungkinan tsunami. Kerusakan
langsung akibat gempa diperkirakan tidak akan sedahyat di Yogyakarta
pada 2006 karena pusat gempa terjadi di lepas pantai. Berbeda dengan
di Yogyakarta, saat pusat gempa terjadi di wilayah permukiman.

Kirim email ke