PERCAKAPAN 1: BE NATURAL, BE ATHEIST


T = Leo, 

Kalau bertanya untuk apa kita berada di sini (dunia maksudnya), what am I here 
for ? What the purpose of life ? To me it is more like a philosophical 
question, yes ? 

J = Yes.

T = Karena tergantung philosophy siapa yg kita tanya, karena philosophy Islam, 
Kristen, Buddhism, Khong Hu Cu akan beda versinya, atau philosophy-mu, 
philosophy si Togar di tanah Batak sana, atau pak haji Mu'rad di Bogor sana, 
philosophy yg disuguhkan sangat variety, perhaps you're a rather nihilistic 
person who doesn't believe you have a purpose and that life has no meaning, or 
just simply go on with the flow (he he he.. I speak for myself).

J = No problem, please go on speaking for yourself.

T = It doesn't matter, really, not believing that you have any purpose would 
not prevent you from discovering it, trust me. I work on this for all these 
years of my life, spending time asking to myself what the hell am I here for ? 

Mencari purpose of life bukan pekerjaan mudah, tidak akan bisa kita dapatkan di 
universitas manapun di dunia, just as a lack of belief in gravity would not 
prevent you from tripping, you see what I mean ?

J = Sure, I can see what you mean.

T = It all comes naturally when you're ready, and the timing is just right. 
Some folks study about life all their lives, and still have no answer, dan 
sebagian orang dengan mudahnya memecahkan teka teki hidup hanya dalam semedi 
sepuluh menit, go figure it !

J = Hmmm...

T = Sadar, awareness, eling or whatever you call it, mungkin kunci terbaik 
untuk melatih diri kita untuk melihat spiritual kehidupan atau philosophy 
natural yg sering terlihat samar-samar karena keraguan hati kita yg telah 
berhasil dicecoki oleh berbagai pholosophy yg beragam dalam pencarian art i/ 
makna hidup ini. 

J = Natural philosophy, eh ?

T = Seorang yg tumbuh dalam lingkungan Islam tapi tidak puas dengan philosophy 
di dalamnya, lalu keluar dan mencermati philosophy dalam Kristen, belum puas 
juga, terus menerus mencari, tidak pernah ada kepuasan yg hakiki. Akhirnya the 
ultimate conclusion adalah be natural artinya be Atheist, jangan heran banyak 
para Atheis yg merasa puas dan merasa telah menemukan purpose of life nya.

J = Of course, then ?

T = My point is, percuma mencari 'kesadaran' yg Leo perbincangkan di sini bila 
tidak ada keberanian untuk mengakui kebenaran pendapat kita, argumentasi kita. 

Embrace your honesty, your honesty has to be stronger than all your fear, bukan 
berarti saya akan berteriak di tengah-tengah kerumunan muslim bahwa Tuhan itu 
tidak ada, yg ada adalah "eling" mu, muka saya bisa bonyok dikeroyok. 

Go with the flow and still keep your "eling" or sadar glued to your heart.

J = That's the point.

T = Once kita dapatkan kedamaian "eling", atau kesadaran kita, kita tidak akan 
merasa gelisah / ragu lagi mencari alasan-alasan lain.

J = That's very good of you to share that. Sebagai orang yg berlatar-belakang 
hobby wirid, you have reached the same conclusion as I do.

T = Leo, this topic is still too deep, don't you think ? 

J = Maybe.

T = But I enjoyed it, one of my favorite stuffs to talk about.

J = Sure, enjoy aja !


+

PERCAKAPAN 2: TAROT DAN PSIKOLOGI SIMBOL


T = Selamat Ultah Mas Leo,

Saya mau kasih kado nih... buku 'Tarot dan Psikologi Simbol', akhir bulan ini 
akan saya selesaikan, tinggal dikit.

Dan sudah ada penerbit yang mau. Penerbit besar di Jawa Timur, yang baru 
berdiri 6 bulanan lalu. Hari Senin kemarin mereka ke kantor SMART, ngobrol dan 
eh.. minat nerbitin naskah "Tarot dan Psikologi Simbol", kali ini plus kartunya 
juga. Doakan semua lancar ya mas. Have a nice birthday !

J = Thank you, Mas Audifax ! And God bless you !

Berarti "Tarot dan Psikologi Simbol" akan menjadi buku kedua yg ditulis bareng 
oleh Mas Audifax dan saya.

Buku yg pertama "Psikologi Tarot" (Pinus, Maret 2008) telah menjadi best seller 
di mana-mana, dan sangat susah ditemukan di rak toko buku Gramedia. Saya cuma 
pernah melihat sekali buku itu di TB Gramedia, Surabaya, bulan November tahun 
lalu.

Tetapi di TB Gramedia, Pondok Indah Mall, Jakarta, buku ini tidak pernah ada. 
Ada di dalam katalog, tetapi tidak pernah bertahan lama kalau dipajang karena 
akan langsung disambar oleh orang yg berminat ataupun tidak berminat.

Kenapa ?

Alasannya sederhana sekali, yaitu buku itu telah diisikan berbagai macam 
makhluk halus dari jenis jins dan khodams sehingga orang tidak akan tahan kalau 
tidak membeli. Karena sudah ada isinya, maka mereka yg membaca buku itu akan 
langsung bisa menjadi pewacana tarot yg canggih, walaupun bukunya cuma dibawa 
tidur dan ditaroh di bawah kepala doang.

Sayangnya buku itu sudah langka sekali, bahkan saya juga tidak memiliki satu 
pun hard copy. So, kalau ada teman-teman yg berniat membaca buku "Psikologi 
Tarot" dan tidak bisa memperolehnya di toko buku, silahkan kirim email ke saya 
di <leonardo_ri...@yahoo.com>. 

Saya akan kirimkan langsung naskahnya ke email address anda asalkan anda 
berjanji di hadapan Allah Ta'alla bahwa buku itu akan anda baca sampai habis. 
Saya tidak ragu-ragu untuk mengabaikan copy right dengan cara mengirimkan 
naskahnya kepada rekan-rekan yg berminat karena buku ini memang susah ditemukan 
di mana-mana. 

Semoga penerbit buku kedua oleh Mas Audifax dan saya memiliki hoki yg berbeda 
sehingga buku "Tarot dan Psikologi Simbol" akan selalu tersedia di TB Gramedia. 
Selalu ada, persis seperti Allah Ta'alla.


+

PERCAKAPAN 3: LEVEL SPIRITUALITAS TERTINGGI


T = Dear Mas Leo,

Saya sangat prihatin dengan pendidikan yang tersedia di negeri ini, apalagi 
pendidikan pra-sekolah dan dasar (TK/SD) yg kebanyakan dengan cap agama 
tertentu. 

Alih-alih menanamkan imtaq, sepertinya sekolah-sekolah itu menjadi ajang 
indoktrinasi ke arah kefanatikan beragama dan intoleransi terhadap yg berbeda. 
Sampai-sampai saya enggan menyekolahkan anak saya yg berumur 5 tahun karena 
takut "terkontaminasi". 

Di masa depan mungkin lebih banyak orang orang seperti Nurdin M Top atau 
fanatic dari agama lain bermunculan di negeri tercinta ini akibat pendidikan 
macam itu. Bagaimana pendapat anda tentang hal ini ?

J = Pendidikan agama di sekolah dasar merupakan ajang pembentukan 
manusia-manusia agnostic dan atheist. 

Karena kita dididik untuk tidak menggunakan otak kita, termasuk dengan 
diharamkan untuk mempertanyakan ajaran agama, akhirnya kita akan terlatih untuk 
berpikir. Di mulut kita bisa bilang ya, tetapi di hati kita bilang tidak, kita 
tahu bahwa kita dibohongi. 

Dan kita akan bersikap seperti itu sampai saatnya tiba ketika kita bilang bahwa 
agama yg diajarkan kepada kita isinya omong kosong saja. Dan kita tahu bukan 
karena kita melakukan riset mendalam di perpustakaan, melainkan karena kita 
sudah diajarkan agama sejak TK / SD, dan kita tahu bahwa agama yg diajarkan 
kepada kita isinya tidak masuk akal.

Tidak usah takut untuk menyekolahkan anak anda, walaupun ada banyak dosis agama 
di TK / SD itu. Saya sendiri sampai lulus SMA belajar di sekolah swasta 
Katolik. Saya tahu bagaimana pengajaran agama which is none other than 
pembodohan massal.

Tetapi itu bagian dari proses pembelajaran yg dialami oleh tidak terhitung dari 
kita di Indonesia. Mereka yg telah melepaskan diri dari agama-agama di 
negara-negara Barat juga banyak yg asalnya dari sekolah-sekolah agama kok. 
Dosis agama yg sudah tidak masuk akal akhirnya akan mendorong manusia untuk 
menjadi agnostic dan pada akhirnya atheist.

Menjadi agnostic dan atheist is good, malahan mungkin lebih baik dibandingkan 
dengan menjadi orang beragama. Agnostic dan atheist tidak semunafik orang 
beragama, dan juga lebih happy, walaupun propaganda agama bilang sebaliknya.

Menurut saya, tahap yg paling tinggi dari spiritualitas manusia itu adalah 
atheisme. Kalau masih beragama, maka artinya level spiritualitas orang itu 
masih TK / SD.


+

PERCAKAPAN 4: MIMPI DAN ASOSIASI


T = Dear Mas Leo,

Semalam istri saya bermimpi melahirkan anak laki-laki dan ketika baru keluar 
langsung bersin (kebetulan anak saya sekarang juga dulu lahirnya pas baru 
keluar juga langsung bersin). 

Kata istri saya waktu bangun pun anehnya perutnya sakit seperti abis 
melahirkan.. meski ga terlalu sakit banget dan hingga sekarang masih teringat 
detil mimpi itu. Kira-kira arti mimpi itu apa ya Mas Leo ?

J = Tanya istri anda apa yg yg ada di lingkungan sekitarnya ketika baru 
melahirkan anak yg langsung bersin itu dulu. 

Kemungkinan paling masuk akal adalah, apa yg dulu dihadapi sekarang muncul 
lagi. Seperti lingkungan kerja yg mirip, tantangan yg serupa, dan sebagainya.

Tanya saja, the answer is within the mind of your wife. Apa yg dia asosiasikan 
dengan anak yg baru dilahirkannya dulu itu. Asosiasi itu ada hubungannya dengan 
situasi yg sekarang dihadapinya.


+

PERCAKAPAN 5: SEMUANYA MONOTON


T = Om,

Aku kok jenuh dengan keatheisan karena menurutku gak ada pembaharuan, semuanya 
monoton. Menurut u ?

J = Emang monoton. 

Atheisme dan agama-agama itu semuanya monoton, begitu-begitu aja. Makanya saya 
gak perduli dengan segala macam istilah itu dan saya enjoy aja. 

Mo atheist kek, mo beragama kek, I don't care. Emang gw pikirin gitu lho !


+

Leo
@ Komunitas Spiritual Indonesia 
<http://groups.yahoo.com/group/spiritual-indonesia>.




Be natural, be atheist.


      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Reply via email to