Anugerah Legislatif PKS Otak Perencana Terror Marriott
                                        
Dua adik kandung Anugerah yaitu Syaefudin dan Syahrir adalah perekrut kedua 
bomb bunuh diri di Marriott.

Ibrohim pelaku utama yang menyelundupkan bomb2 itu ke Marriott ternyata adalah 
ipar Anugerah.

Ibrohim menikahi Sucihadi adik Anugerah.

Seorang pelaku lainnya berkewarganegaraan Arab Saudia berhasil ditangkap dan 
dia bernama Ali.  Atas pengakuan Ali, kurir yang menyelundupkan dana semua 
biaya teror ini berhasil masuk atas bantuan fasilitas Anugerah. Kurir ini 
sekarang sudah berhasil lolos kabur balik ke Arab Saudia juga atas bantuan 
Anugerah.

Bukan kebetulan satu keluarga besar semuanya ikut memegang peranan penting 
dalam teror bomb Marriott ini.

Anggota DPRD Tangerang asal PKS, Drs Anugerah, sempat curhat ke petinggi DPP 
PKS beberapa hari usai bom meledak di Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton. 
Anugerah curhat karena adik iparnya, Ibrohim, saat itu disebut-sebut terlibat 
pemboman.

"Dia sangat kaget malah sampai nggak mau makan," ujar Humas PKS Mabruri saat 
dihubungi, Senin (24/8/2009).

Anugerah merupakan kakak ipar dari tersangka teroris yang tewas di Temanggung, 
Ibrohim. Ia menikah dengan adik Anugerah, Sucihani.

Anugerah saat itu menceritakan bahwa sudah lama ia tidak berkomunikasi dengan 
Sucihani. Setelah Sucihani menikah, mereka berpisah untuk mengurus keluarganya 
masing-masing.

"Kalau memang nggak terlibat, ya no problem," kata Mabruri menjelaskan 
tanggapan PKS saat itu.

Meski begitu, lanjut Mabruri, Anugerah tetap saja mengalami tekanan psikis. 
Pasalnya, ledakan yang menyeret-nyeret nama adik iparnya tersebut telah 
menewaskan 9 orang.

Tekanan tersebut bertambah setelah polisi mengumumkan buron teroris. Dari 4 
orang yang dicari, dua di antaranya merupakan adik Anugerah, Saifuddin Zuhri 
dan M Syahrir alias Aing.

"Bagaimana bisa, 2 adik kandung, 1 adik iparnya terlibat jaringan tersebut," 
kata Mabruri.

http://www.detiknews.com/read/2009/08/24/081817/1188162/10/bom-meledak-anugerah-curhat-ke-pks-mengenai-ibrohim?991101605


Kirim email ke