Salam Cara Islam Jangan Jadi Propaganda Eksklusif !!!
                                      
Dalam segala prakteknya beragama janganlah pamer2 di-mana2, masalah agama 
terutama Islam sebaiknya janganlah eksklusif yang hanya mengundang prejudice 
yang tidak perlu selain cuma menambah permasalahan dalam hubungan sosial umat 
Islam dengan umat2 lainnya.  Bahkan banyak umat Islam sendiri jadi takut, tidak 
berani memprotes, dan membiarkan kedholiman dilakukan oleh mereka yang memakai 
cara2 Islam yang eksklusive, agressif, dan provokatif seperti yang dilakukan 
kelompok FPI yang mendadak mendatangi mesjid2 di Jawa untuk diajari cara2 
shalat yang benar, cara2 jadi imam yang benar, sehingga imam mesjidnya sendiri 
disingkirkan dilarang memberi khotbah dan semua khotbah digantikan orang2 FPI, 
celakanya masyarakat dan ulama setempat beserta imam mesjidnya tidak ada yang 
berani memprotes tempatnya diambil alih oleh kelompok FPI yang baru saja datang.

Lebih kurang ajar lagi, masyarakat, ulama dan para imam setempat dipaksa dengan 
berbagai cara2 dengan menunjukkan ayat2 Quran untuk memberikan mereka makanan, 
uang sedekah, zakat, dll kepada imam yang mengkudeta mesjid tadi.  Inilah salah 
satu cara yang digunakan FPI mempraktekan cara2 Islam secara eksklusif untuk 
memaksakan kehendaknya sambil sebelumnya menyalahkan cara2 shalat dan berdakwah 
menurut mereka.

> From: azis - <moteka...@...>
> Katakan kepadanya 'salaamun 'alaikum,
> asaa ayyahdiyani rabbi li aqraba
> hadza rasyada'. Artinya apa bang?
> selamat mengamalkan setiap kesempatan
> 1. Ujaran salaam kepada lawan bicara
> yang masih tetap dalam 'jahil' (Q 28:55)
> 2. Doa untuk kita sendiri setelah
> menyampaikan bayan kepada lawan bicara
> tadi (Q 18:24)

Kenapa mengucapkan salam saja harus diamalkan pada setiap kesempatan ????  Ini 
bukanlah mengucapkan salam, tapi mempropagandakan cara2 Islam dalam memberi 
salam yang secara psikologis memaksakan kepada orang lain, dan secara 
psikologis menyebabkan semua orang takut kepada dia yang mengucapkannya itu.  
Bayangkanlah, kita sendiri yang beragama Islam sering cemburu, sering dengki, 
sering iri, dan sering melarang umat agama lainnya untuk bersikap eksklusif, 
misalnya, ada sekelompok umat Islam yang menjarah dan melukai umat Kristen yang 
sedang mem-bagi2kan supermi kepada umat Islam dengan alasan kristenisasi.  
Padahal jelas2 pembagian supermi itu tidak memberi syarat harus masuk kristen 
untuk mendapatkan supermi.

Lebih2 kelompok2 umat Kristen yang nyanyi2 lagu2 gereja dirumah seseorang 
umatnya, sering diserbu, dibakar, dan macam2 lagi tindakan kita terhadap mereka 
secara tidak adil.

Oleh karena itulah, juga kepada umat Islam saya menasihati untuk tidak 
melakukan hal2 yang eksklusif seperti mengucampak "insyaallah" pada segala 
kesempatan hanya untuk me-nonjol2kan keislaman dirinya, hanya untuk 
mempropagandakan agamanya di-tempat2 umum, menyombongkan diri se-olah2 dialah 
orang yang paling alim soleh dll, sehingga tarik napas sekalipun dia 
mengucapkan "Insyaallah" secara berteriak sehingga orang menengoknya.

Marilah kita beragama dalam diri kita sendiri tanpa perlu dipamerkan apalagi 
di-sombong2kan keluar diri kita. Memang betul, tidak ada yang berani menuduh 
kita sombong dengan mengucapkan kata2 seperti "insyaallah", tapi dalam hati 
mereka banyak menimbulkan kedengkian, apalagi umat agama lainnya yang sering 
kita umat Islam mendholiminya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Kirim email ke