......sejak pemaknaan ruang bersama digeser dari bingkai nilai kultural dan fungsi temu bersama merayakan kebersamaan menjadi hanya berbingkai lapangan tempat panggung pameran dagang dengan kepentingan ekonomis dan nilai ekonomis industri menggusurnya menjadi pasar dagang jual beli.
Apakah itu fenomena modernitas, dalam arti, rasionalitas (pola pikir kalkulasi untung-rugi) dalam ekonomi modern mengganti bahkan menggusur ekonomi tradisional yang tukar-menukar kebutuhan hidup lewat bahan-bahan tanaman, buah yang disaling-tukarkan untuk kehidupan hari demi hari, sebelum uang dengan nilai tukarnya menggantikan ini semua? dipetik dari paper Muji Sutrisno selengkapnya "Kota dan Budaya : Ruang Publik, Titik Temunya?" sebagai Rangkaian Studium Generale "Philosophy in the City", kerjasama Goethe-Institut Jakarta dan STF Driyarkara Jakarta selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/kota-dan-budaya-dominasi-kuasa-modal.html