Cinta dan kasih sayang bukan hanya berlaku bagi kaum remaja saja. Hari ini saya ingin menceritakan Love Story dari pasangan yang sudah sudah lanjut usia (lansia). Mereka sudah menikah puluhan tahun, tetapi mereka masih saja tetap saling mengasihi satu dengan yang lain, seperti juga pada saat mereka masih berpacaran. Hanya sayangnya dalam usia senja ini istrinya menderita penyakit “Dementia Alzheimer” – Penyakit Pelupa atau hilangnya daya ingat.
Penyakit sang istri ini semakin hari semakin parah sampai ia tidak bisa mengenali anak-anak maupun cucunya lagi, bahkan mengenali suaminya pun sudah tidak bisa lagi. Sebagai akibat dari penyakit ini, anak-anak maupun cucunya sudah tidak mau mengunjungi ibunya lagi. Dengan terpaksa istrinya harus dirawat di rumah jompo. Hal ini membuat sang suami sangat terpukul dan sedih sekali. Ia merasa sangat kehilangan istri kekasihnya. Ia pernah membaca, bahwa apabila seorang penderita Alzheimer sering diingatkan kembali, mengenai masa lampau maupun sweet memorynya, maka kemungkinan besar ingatannya bisa pulih kembali. Hal inilah yang menggerakkan dia untuk menulis “Buku Harian Cinta” mengenai kisah cinta mereka. Setelah buku tersebut selesai dengan tiada lelahnya setiap hari ia datang kerumah jompo untuk membacakanya halaman demi halaman sambil menceritakan kembali mengenai kisah masa lampau mereka. Ia percaya dan berkeyakinan penuh, apabila ia membacakan setiap hari; maka ingatan istrinya akan bisa pulih kembali. Oleh sebab itulah ia memberi judul: “Read this to me, and I’ll come back to you” – “Bacakanlah untuk’ku dan ku kembali kepadamu”. Tanyalah kepada diri sendiri apakah Anda akan memiliki kesabaran maupun ketekunan pergi kerumah jompo setiap hari hanya untuk membacakan buku bagi orang yang sudah lupa ingatan, hari demi hari selama berbulan-bulan? Ceritanya diawali oleh pasangan remaja Noah Calhoun dan Allie Hamilton di awal tahun 1940. Mereka pertama kali jumpa di pasar malam. Pada awalnya Allie menolak untuk date dengan Noah, tetapi karena kegigihan dari Noah yang pantang pasrah, akhirnya ia menyetujuinya juga. Seiring kebersamaan mereka, akhirnya Allie jatuh cinta kepada Noah. Satu-satunya kendala berat bagi mereka ialah status sosial mereka. Noah seorang pemuda miskin sedang Allie adalah putri satu-satunya dari keluarga konglomerat. Walaupun Noah seorang pemuda miskin dengan gaji pas-pasan, tetapi ia sudah berani sesumbar, bahwa pada suatu saat ia akan membangun istana (rumah besar) untuk Allie. Ibu Allie tidak merestui hubungan mereka, sehingga memaksa Allie sekeluarga untuk pindah ke New York. Noah merasa sangat sedih dan merasa sangat kehilangan Allie. Hal inilah yang mendorong Noah untuk menulis surat setiap hari untuk Allie. Hanya sayangnya semua surat dari Noah tersebut disita oleh ibu Allie, sehingga tidak sepucuk suratpun yang diterima oleh Allie. Dengan tiada lelahnya Noah menulis surat terus menerus, walaupun tidak satu suratpun yang dibalas oleh Allie selama setahun penuh. Ia menulis 365 surat, akhirnya ia putus harapan, karena tak satu suratpun yang dibalas. Dilain pihak setelah mereka pisah selama bertahun-tahun Allie menilai, bahwa Noah sudah melupakan dia, sehingga akhirnya ia menerima lamaran dari seorang pemuda kaya. Memang Noah sudah tidak menulis surat lagi untuk Allie, tetapi dengan tekun ia menabung terus, sehingga akhirnya ia bisa membeli rumah tua yang besar. Rumah tersebut ia renovasi, sehingga menjadi seperti layaknya sebuah rumah mewah. Walaupun demikian ia sendiri tidak pernah mau tinggal dirumah tersebut, karena di dalam hatinya ia masih tetap mengharapkan kedatangannya dari Allie. Rumah besar yang bertahun-tahun kosong ini; akhirnya menjadi berita di koran. Berita ini muncul satu minggu sebelum Allie menikah dengan tundangan lainnya. Berita ini dibaca oleh Allie sehingga dengan mana ia langsung pergi mencari Noah kembali. Akhirnya mereka bisa menikah juga. Setelah sang suami tua (Noah) selesai membacakan buku ini setiap hari selama berbulan-bulan dihapadan istrinya (Allie) yang menderita Alzheimer, akhirnya Allie bisa ingat kembali, bahwa kisah yang diceritakan oleh Noah itu adalah kisah tentang dirinya mereka sendiri. Jadi tepatlah judul dari buku itu “Read this to me, and I’ll come back to you”. Karena hari sudah jauh malam Allie memohon suaminya untuk menemani dia tidur dirumah jompo. Keesokan harinya perawat menemukan pasangan tua ini meninggal dunia dalam keadaan saling berpenganan tangan di atas tempat tidur dengan senyum bahagia. Love Never Dies He gave her Twelve Roses Eleven real, One fake And he said: “He would Love her Until the last Rose dies” Kisah tersebut diatas adalah resensi dari film “The Notebook”. Pemeran dari Noah senior J. Garner sedangkan pemeran dari Allie senior adalah G. Rowlands. Pemeran Noah Junior adalah R. Gossling dan untuk Allie Junior R. McAdam. Saya yakin DVD nya masih ada di Indonesia, walaupun film ini dari tahun 2004 Film novel romantis yang sangat manis dan layak untuk ditonton. Mang Ucup Email: mang.ucup<at>gmail.com Homepage: www.mangucup.org Facebook ------------------------------------ Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: zamanku-subscr...@yahoogroups.com Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:zamanku-dig...@yahoogroups.com mailto:zamanku-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: zamanku-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/