You haven’t seen anything yet! Kamu belum lagi melihat semuanya! Itulah kalimat yang terbersit dalam hati saya ketika saya melihat evakuasi penggalian jenazah 60 siswa di Padang korban gempa, pada TV One siang hari ini. Sungguh menyayat dan kengerian yang dirasakan hati oleh manusia yang melihat itu! Tentunya bagi yang masih berperasaan dan masih perduli sesamanya. Sehari sebelumnya bencana yang sama terjadi di Pasifik Samoa. Pada hari yang sama terjadi banjir di Vietnam karena topan, yang merupakan kelanjutan dari topan yang sama yang melanda Manila Filipina. Baru Minggu lalu topan itu menghantam Filipina, juga banjir di Turki, banjir dan longsor di Mandailing. Bulan yang lalu topan sudah menghantam Taiwan dan China. Juga seminggu lalu gempa melanda Sukabumi, Tasikmalaya sampai ke Sumatra Selatan dan Jawa Tengah. Apa yang sesungguhnya terjadi? Mengapa terjadi peningkatan bencana alam yang begitu drastis, dimana kejadiannya dalam waktu singkat terjadi secara simultan? Yang tak pernah terjadi sebelumnya seperti ini! Sedihnya, jika saya ingat komentar di internet, ada yang malah mensyukuri terjadinya bencana di Australia dan Amerika Serikat, katanya sebagai hukuman Allah kepada negara-negara yang selalu mendukung Yahudi Israel. Mengapa saya sedih? Karena bencana itu terjadi kepada semua manusia tanpa memandang ras dan agama, semuanya kena! Namun mengapa, kok ada yang menghubungkannya dengan sentimen agama yang sudah lama berurat akar pada dirinya? Mengapa orang itu tidak memiliki kesetia-kawanan sesama anak manusia yang tertimpa bencana? Namun, bagi orang-orang yang tak percaya kepada Tuhan, semua bencana itu hanyalah kebetulan belaka. Namun mereka tak bisa menerangkan mengapa kebetulan ini terjadi secara sistematis, dimana terjadi peningkatan frekwensi dan besarnya bencana dalam belakangan ini pada abad ke 21 dibandingkan dengan abad ke 20? Bagi orang-orang fatalis jawabannya adalah: Ini adalah kehendak Allah! Masya Alloh! Selesai, tak perlu dipikirkan lagi. Mereka lupa bahwa sebagian besar bencana ini adalah merupakan konsekwensi perbuatan manusia sendiri. Karena manusia sudah merusak mata rantai kehidupan dan keseimbangan alam. Dengan penebangan liar hutan-hutan, dengan memproduksi sampah-sampah kimia yang dibuang ke sungai dan laut, dengan gas buang mesin-mesin ke atmosfir, yang memicu pemanasan global, juga memicu mata rantai bencana yang sudah dan masih akan terjadi. Manusia harus menerima konsekwensi perbuatannya sendiri. Manusia mengejar dan mencapai modernisasi dengan harga yang sangat mahal, yaitu merusak bumi dimana dia sendiri tinggal. Bumi ini adalah satu-satunya rumah bagi manusia, namun manusia itu sendiri yang merusak rumahnya ini oleh karena keserakahannya. You haven’t seen anything yet! Kamu belum lagi melihat semuanya! Dan yang sudah terjadi sampai hari ini belum lagi puncaknya. Belum apa-apa, masih permulaannya saja. Masih ada yang lebih dahsyat yang menanti kita semua di hari-hari yang akan datang. Kamu bertanya kepada saya, bagaimana kamu bisa tahu? Yesus sudah memprediksi apa yang akan terjadi. Kita lihat apa kataNya pada Matius 24 ayat 3, 6, 7, 8 dan Markus 13: 7,8. Matius 24: Ayat 3. Ketika Yesus duduk diatas bukit Zaitun, datanglah murid-muridNya kepadaNya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?” Ayat 6: (Kata Yesus) Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Ayat 7: Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan (Penjelasan: waktu itu republik dan demokrasi belum ada, yang ada hanyalah kerajaan. Jadi Matius memakai bahasa yang sesuai dengan zamannya). Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Ayat 8: Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Kuncinya adalah pada ayat 14: Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan diseluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. Markus 13 ini mengulangi lagi Matius 24 tapi dengan detail yang sedikit berbeda. Ayat 7: Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Ayat 8: Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Penjelasan akan apa yang dimaksudkan dengan zaman baru pada Matius 24:8 dan Markus 13: 8 ini berhubungan dengan kedatangan Sang Antikristus. Sedangkan antikristus-antikristus kecil-kecil sudah bermunculan di sepanjang sejarah manusia dari zaman para rasul-rasul dahulu sampai sekarang. (I Yohanes 2:18). Namun Sang Antikristus yang merupakan puncak kejahatan dan kegelapan, masih akan datang. Yang pasti, Yesus Kristus tidak akan datang sebelum didahului oleh kedatangan Sang Antikristus, namun yang mengaku bahwa dialah Kristus. (II Tesalonika 2: 1-10). Jadi bencana-bencana alam yang sudah terjadi dan masih akan banyak terjadi dalam intensitas yang semakin meningkat, barulah merupakan permulaan. Karena itu, you haven’t seen anything yet. Anda masih belum melihat lagi semuanya. Yang lebih seru, lebih dahsyat,lebih ngeri lagi, masih akan datang. Prediksi saya, ini semua akan terjadi pada abad 21 ini juga, diatas tahun 2010. Tentu saja akan ada pengejek-pengejek yang akan bilang tidak percaya. Namun para pengejek ini tidak mempunyai penjelasan yang meyakinkan untuk memahami tanda-tanda zaman, mereka hanya bisa mengejek saja tapi tanpa kepastian apapun akan apa yang akan terjadi. Mereka hanya sibuk dengan urusan-urusannya sendiri. Dan ketika bencana-demi bencana terjadi, mereka hanya bisa terkejut tapi tidak bisa apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, mereka adalah orang-orang tanpa masa depan dan tidak mengerti masa depan. Bagi mereka yang mengatakan bahwa semua Injil di Alkitab sudah tercemar dan diubah, harus bisa menjelaskan mengapa para pengubah Injil itu, jika memang benar ada, bisa mengetahui akan masa depan demikian akurat. Bagaimana mungkin Injil palsu yang sudah diubah mempunyai prediksi yang begitu tepat akan masa depan? Karena itu, masa depan hanya milik orang-orang yang percaya kepada Tuhan, dan mengetahui sabdaNya akan masa depan, dan karena itu siap menghadapinya. Tidak terkejut, namun pasrah, sabar, dan berani menghadapi kenyataan, apapun yang terjadi.