> "tawangalun" <tawanga...@...> wrote:
> Pemilik wilayah itu bisa gonta ganti
> tergantung sing menang,dan agamapun
> bisa sebagai pemili.

Betul, wilayah itu bisa gonta ganti pemilik, terutama wilayah yang bisa 
diperjual belikan.

Demikianlah, Jerusalem dulu itu telah bergonta ganti selain karena jual beli 
juga karena perampasan milik.

Jerusalem dibawah kerajaan2 dulu itu khan sifatnya milik pribadi sehingga bisa 
gonta ganti pemilik tergantung yang kuat, tetapi sekarang setelah dibawah 
pemerintahan Israel, maka Jerusalem itu tidak bisa lagi gonta ganti karena 
sudah dinyatakan syah milik Israel dan telah ditetapkan sebagai ibukota Israel.

Agama itu tidak bisa memiliki karena penganut agama itu sendiri bisa gonta 
ganti agama sementara barang2 miliknya tidak ikut berganti pemilik.  Contohlah, 
mobil milik anda itu tetap saja milik anda meskipun anda bergonta ganti agama.  
Kalopun waktu anda beli mobil pertama kali beragama Islam dari agen mobil yang 
juga Islam, maka mobil anda bukan milik Islam tapi milik anda, dan apabila anda 
berganti agama menjadi Hindu, maka mobil anda tidak menjadi milik agama Hindu.

Demikianlah, Jerusalem dari dulu milik orang Yahudi, kalo orang Yahudi berganti 
agamanya apapun juga tetap saja milik Yahudi.  Demikian juga Israel sekarang 
milik Yahudi apapun agama mereka nantinya.  Jerusalem dan Israel tidak mungkin 
menjadi tanah Islam meskipun semua orang Yahudinya berganti agama menjadi Islam.

Inilah pemahaman yang tidak diajarkan dalam Quran sehingga umat Islam selalu 
tertinggal, selalu terkalahkan, tersisihkan dan selalu terhina.  Janganlah 
menyalahkan orang lain, janganlah menyalahkan agama lain, pemahaman ajaran 
Islam itu sendirilah yang harus disalahkan, dan kita sebagai umatnya ikut 
bersalah dalam melestarikan hal2 yang salah yang harusnya kita berkewajiban 
mengubahnya menjadi tidak salah lagi.

Ny. Muslim binti Muskitawati.




Kirim email ke