Buktinya gini : Peristiwa disembelihnya anak Ibrahim kok diperingati oleh wong Islam, berarti perintah nyembelih adalah kpd Ismail.
Shalom, Tawangalun. --- In debat_islam-kris...@yahoogroups.com, siap murtad <islamic.invasion@> wrote: > > Apakah Benar Nabi Ibrahim Pernah Berkunjung Ke Mekah? > > > Pandangan bahwa Sayidina Ibrahim pernah berkunjung ke kota Mekah berdasarkan > kepada ayat al-Quran berikut : > > Surat Ali âImran (3): 96 > > > âSesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun (untuk tempat beribadat) > manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi > petunjuk bagi semua manusia.â > > Kisah ini diperkuatkan lagi dalam : > Sahih Bukhari Jilid 4, buku 55, nombor 583 : > > Dikisahkan oleh Ibn Abbas: > > âSayidina Ibrahim membawa Siti Hajar dan anaknya Ismael yang masih menyusu > ketempat dekat Kaâabah dibawah pohon dilokasi Zam Zam, diposisi tertinggi > dari rumah Allah. Pada saat itu tidak ada orang di Mekah, begitu pula tidak > ada air. > > Sayidina Ibrahim kembali tidak menjumpai Ismael dalam jangka waktu yang telah > ditentukan Allah dan kemudian berusaha untuk menemui Ismael kembali. Kali ini > Sayidina Ibrahim melihat Ismael dibawah pohon di Zam Zam, sedang menajamkan > anak panahnya. Ketika Ismael melihat Sayidina Ibrahim , dia berdiri dan > menyambutnya. Sayidina Ibrahim berkata, âOh Ismael, Allah telah memberi > perintah kepadaku.â Ismael berkata, âKerjakanlah apa yang telah > diperintahkan Allah kepadamu.â Sayidina Ibrahim bertanya, âApakah engkau > mau membantuku?â. Ismael berkata, âAku akan membantumuâ. Sayidina > Ibrahim berkata, âAllah telah memerintahkan untuk membangun sebuah rumah > disini (Kaâabah)..â Kemudian mereka mulai membangun rumah tersebut. > â¦â¦.â > > Apakah claim (yaitu tuntutan) bahwa Sayidina Ibrahim pernah ke Mekah bahkan > membangun Kaâabah ini benar atau pun sah? > > Marilah kita cuba juga lihat dari sumber-sumber Islam yang lain. > > Pertama : > > Perhatikan petikan dari buku: > Sirah Ibnu Ishaq Kitab Sejarah Nabi Tertua, Muhammadiah University Press, Jun > 2002, Jilid 1, halaman 15 â" 16. > > Petikan ini mengisahkan raja Abu Karib Tiban Asâad yang berasal dari Yaman > yang saat itu melakukan perjalanan ke Yathrib. > > Halaman 15 : > > âTubba menulis baris-baris berikut tentang perjalanannya, apa yang dia > lakukan terhadap Madinah dan Kaâbah, â¦â¦.â > > Dalam salah satu baris syairnya yang terdapat di halaman 16 : > > âAku tidak tahu tentang adanya kuil yang murni > Yang dipersembahkan untuk tuhan di lembah Mekahâ¦â > > Raja ini adalah ayah dari Dzu Nawas yang menyerang kaum Kristian Najran pada > tahun 523 M (Sejarah Hidup Muhammad Sirah Nabawiyah, Robbani Press, Mei 2002, > Syaikh Shafiyyur Rahman Al-Mubarakfury, halaman 36). > > Jika kita andaikan bahwa raja Abu Karib Tiban Asâad telah melakukan > perjalanan ke Madinah dan Mekah 70 tahun sebelumnya, bererti perjalanan > terjadi pada sekitar tahun 450 M. > > Dan pada tahun 450 M, Kaâabah di Mekah tidak dikenali oleh seorang > Pemerintah dari wilayah Yaman! > > Sangat janggal dan aneh sekali, padahal menurut al-Qurâan, Kaâabah telah > dibangun oleh Sayidina Ibrahim dan Ismail yang hidup sekitar 1900 SM â" 2000 > SM, kenapa pula bangunan itutidak dikenal pada tahun 450 M?? > > Kedua : > > Tentang waktu pembangunan Kaâabah. > > Dipetik daripada tafsir Ibn Kathir mengenai Surah 3 : 96 yang boleh > diperolehi daripada http://www.tafsir.com/default.asp?sid=3&tid=8799 > > Imam Ahmad recorded that Abu Dharr said; âI said, `O Allahâs Messenger! > Which Masjid was the first to be built on the surface of the earthâ He > said, `Al-Masjid Al-Haram in Makkah.â I said, `Which was built nextâ He > replied `Al-Masjid Al-Aqsa in Jerusalem.â I said, `What was the period of > time between building the twoâ He said, `Forty years.â > > Terjemahan bebas : > > Imam Ahmad mencatat bahwa Abu Dharr berkata; âAku berkata, âYa > Rasulullah, masjid mana yang pertama dibuat didunia ini?. Dia berkata, > âAl-Masjid Al Haram (di Mekah)â. Aku berkata, âMana yang dibangun > setelah itu?â. Dia menjawab, âAl-Masjidil Al-Aqsa (di > Yerusalem/Baitulmuqaddis)â. Aku berkata, âBerapakah jangka masa antara > pembangunan kedua bangunan itu?â Dia berkata, âEmpat puluh tahunâ > > Menurut perhitungan : > > Sayidina Ibrahim dan Ismail hidup sekitar tahun 1900 SM â" 2000 SM. > Raja (Nabi) Sulaiman, yang telah membangun bait Allah di Yerusalem > (Baitulmuqqadis) hidup sekitar 1000 SM â" 950 SM. > Jadi ada perbedaan jurang waktu sebanyak 1000 tahun antara Ibrahim dan Ismail > (yang membangun Masjidil Haram) dengan Raja Sulaiman (yang membangun Bait > Allah di Yerusalem/Baitulmuqaddis). > > > Jadi BAGAIMANAKAH boleh dikatakan perbedaan waktu di antara kedua-duanya > Baitullah itu hanya 40 tahun?? > > Lebih-lebih lagi, nampaknya nabi Muhammad telah mengalami masalah > disorientasi waktu apabila beliau merangkai cerita Sayidina Ibrahim dan raja > Sulaiman! > > Ketiga : > > Makanya tidaklah sedikit pun mengherankan terdapat pakar dan ilmuwan Islam > sendiri yang meragukan kisah pembangunan Kaâabah oleh Sayidina Ibrahim . > Lebih lanjut petikan dari tokoh Islam moden tentang hubungan Ismail dan Arab > sebagai berikut : > > Dr. Taha Husayn, seorang profesor dari Mesir, pendapatnya dipetik dalam buku > âMizan al Islam karya Anwar Jundiâ, halaman 170 : > > âDalam kasus cerita Sayidina Ibrahim dan Ismail membangun Kaâabah cukup > jelas, cerita ini muncul belakangan disaat Islam mulai berkembang. Islam > mengeksploitasi kisah ini untuk tujuan dan kepentingan agama/politik.â > > Siapakah DR.Taha Husayn? > Dipetik daripada : > Encyclopaedia Britannica edisi 2003 > Sub Topik : Taha Hussein > > Terjemahan bebas : > Lahir Nov. 14, 1889, Maghaghah, Mesir > Meninggal dunia pada Oct. 28, 1973, di Kaherah > > Tokoh yang menonjol dalam khazanah Mesir modern â¦..Pada tahun 1902 dia > telah belajar di Al-Azhar, Kairo â¦â¦ Pada tahun 1908 dia masuk Universiti > Kaherah dan di tahun 1914 menjadi orang pertama yang meraih gelar doktor > â¦â¦ Taha menjadi professor Kebudayaan Arab di Universitas Kaherah, > kerjayanya dipenuhi dengan gejolak kerana pandangan-pandangan kritiknya yang > sering membuat marah puak Islam ortodoks. â¦.Tahun 1926 dia menerbitkan > bukunya âOn Pre-Islamic Poetryâ, dalam buku ini dia menyimpulkan beberapa > syair-syair yang dinyatakan pra-Islam sebetulnya adalah pemalsuan oleh umat > Muslim kemudian kerana beberapa alasan, salah satunya adalah untuk memberikan > autoriti/kewibawaan kepada Al-Qurâan. Kerana buku ini, dia telah dituduh > sebagai âkafirâ. â¦.. Taha kemudian menyandang jabatan sebagai Menteri > Pendidikan Mesir di antara tahun 1950 â" 1952 â¦.. > > Maklumat tambahan : > > > Perjalanan Sayidina Ibrahim Dari Kota Ur-Kasdim ke Tanah Perjanjian > Berdasarkan Alkitab > > Menurut buku âAtlas of the Bible: with A-Z Guide to Placesâ terbitan > Penerbit Eerdmans, perjalanan Sayidina Ibrahim dari kota Ur-Kasdim ke tanah > perjanjian (yang berakhir di Hebron) ternyata TIDAK menunjukkan bahwa route > perjalanan Sayidina Ibrahim tersebut melalui kawasan Arab Saudi atau pun kota > Mekkah. Perjalanan Sayidina Ibrahim di mulai dari kota Ur, di tanah Khaldea, > kemudian menuju ke arah barat-laut, yakni Haran di sebelah tenggara Turki > atau masih di sebelah timur Sungai Euphrates dan kemudian dari sana berbelok > menuju ke arah barat daya menuju Hebron (tanah Kanaan). > > Dari route perjalanan tersebut, nampaknya Sayidina Ibrahim tidak melalui > daerah Arab Saudi, khususnya kota Mekkah. Anehnya, umat Islam membuat > tuntutan bahwa Sayidina Ibrahim (Abraham) pernah berada di Mekah. Apakah > memang ada bukti (dari Kitab Suci) bahwa Ibrahim memang pernah tinggal > (lewat) di Mekkah? > > Perlu diketahui, kota Haran berbeda dengan padang pasir Paran. Padang Paran > (Desert of Paran) DAN juga bukan terletak di daerah atau wilayah Arab Saudi, > melainkan di daerah Sinai (wilayah Mesir). > > Memang secara logik, kalau Sayidina Ibrahim diminta oleh Allah untuk > meninggalkan kota kediamannya (Ur) menuju ke tanah Kanaan, maka posisi tanah > Kanaan memang berada di arah barat dari Ur. Sementara, kota Mekah terletak di > sebelah barat daya dari kota Ur. Oleh kerana Sayidina Ibrahim melakukan > perantauan (nomadik), maka sangat mungkin baginda akan memilih jalan dekat > sungai Euphrates dan akhirnya berhenti sementara di kota Haran. Di kota Haran > ini, ayah Sayidina Ibrahim, Terah, telah meninggal dunia. > > Sementara Padang Paran, tempat di mana Ismael dan ibunya tinggal, berada di > daerah Sinai. Padang Paran ini juga pernah dilewati oleh bangsa Israel ketika > melakukan penghirjahan keluar dari Mesir, kembali ke tanah Kanaan. > > Jadi, secara Al-Kitabiah, tidak ada bukti kukuh, bahwa Sayidina Ibrahim > pernah melalui atau pun tinggal di kota Mekah.Tempat-tempat yang dilewati > Sayidina Ibrahim adalah seperti berikut : > > 1. Berangkat dari Ur-Kasdim (Kej 11:31) > 2. Sampai di Haran (Kej 11:31) Ayah Sayidina Ibrahim, Terah, wafat di Haran.. > 3. Sampai di Sikhem (Kej 12:6) > 4. Sampai pegunungan sebelah Timur Betel. (Kej 12: > 5. Sampai ke tanah Negeb (Kej 12:9) Ketika ada kelaparan di negeri itu, > Sayidina Ibrahim pergi ke Mesir. > 6. Sampai di Mesir (Kej 12:10) > 7. Kembali ke tanah Negeb (Kej 13:1) > 8. Menuju ke Bethel (Kej 13:3) Sayidina Ibrahim pernah membuat mezbah di > Bethel (Kej 13:4). Bethel = Beth-el (Beth = rumah, El = Allah)= Baitullah > 9. Pindah ke Mamre, dekat Hebron (Kej 13:1 > 10. Sayidina Ibrahim diberkati anaknya Ismael ketika di Kanaan (Kej 16:3) > 11. Sayidina Ibrahim ke tanah Negeb (Kej 20:1) 9 > 16. Sayidina Ibrahim ke tanah Moria (Kej 22:2) > 17. Sayidina Ibrahim pergi dan tinggal di Bersyeba (Kej 22:19) Sara nampaknya > tetap tinggal di Hebron. > 18. Sara wafat di Hebron (Kej 23:2) > 19. Sayidina Ibrahim dimakamkan di gua Makhpela (Hebron) (Kej 25:9) > > Catatan: Dalam Al-Kitab ada kota/tempat yang bernama Maakha, yaitu sebuah > kota kecil di sebelah tenggara gunung Hermon (dan gunung Hermon ini terletak > di sempadan Lubnan dengan Syria). Namun berdasarkan lokasinya, kota Maakha > ini sama sekali tidak boleh disamakan dengan Mekkah di Arab Saudi. > > Sumber: SINI