> item abu <item...@...> wrote:
> Salah tuh, yg benar adalah kalo
> belum diembat, maka si isteri
> hrs ngembaliin maharnya. Itu kan
> kayak kita beli barang, tp
> langsung dikembalikan, maka ada
> refundnya. Paling dipotong biaya
> administrasi. Krn belum nikmatin
> isterinya, maka bisa refund.
> 

Aturan sebenarnya bukan gitu, kalo isteri ternyata setelah disetubuhi suaminya 
terbukti sudah tidak perawan lagi, maka suami berhak meminta kembali mahar yang 
diberikan kepada wali isterinya, dan juga meminta ganti rugi kepada isterinya.

Jelas si isteri sudah disetubuhi suaminya karena itulah dia tahu sudah enggak 
perawan lagi.

Dengan alasan ini, si suami menyatakan bahwa sebelum dia menyetubuhi isterinya, 
sudah ada orang lain yang lebih dulu menyetubuhi isterinya, sehingga mahar 
harus dikembalikan.

Jadi maksudnya bukan sebelum disetubuhi, melainkan ada orang lain yang telah 
menyetubuhi sebelum dianya menyetubuhi.

Demikianlah, pernikahan dalam Islam itu bukan atas dasar saling cinta mencintai 
melainkan atas dasar jual beli persetubuhan seperti yang biasa dilakukan dalam 
dunia pelacuran.

Padahal kalo nikah atas dasar saling mencintai itu khan enggak itung2an soal 
harga persetubuhannya !!!!

Mana bisa cinta, kalo sebelum bersetubuh isterinya sudah diancam suaminya 
dengan kata2, ingat ya, kalo ternyata enggak perawan kamu harus balikin 
maharnya, oleh karena itu mahar yang aku kasih dipesta tadi jangan dibelanjain 
dulu sampai aku selesai membuktikan keperawanan kamu.

Padahal perawan atau enggak perawan, si suami udah nyicipin juga, masa sih udah 
nyicipin masih mau gratis minta balik maharnya ????

Iya.....  ini cuma ada dalam Islam aja koq, bahkan Islam Ahmadiah pun 
melarangnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Kirim email ke