Syariah Islam Bertentangan Dengan Pancasila !!! Masih ada saja segelintir umat Islam di Indonesia yang menganggap bahwa Syariah Islam itu lebih bagus dari Pancasila, bahkan mereka menganggap tidak bertentangan dengan Pancasila.
Entah apakah segelintir umat ini tidak memahami Syariah Islam dan juga buta akan pemahaman Pancasila, atau memang sudah keracunan keimanan buta yang menyebabkan mereka tidak mampu berpikir dan membandingkan yang baik dari yang biadab !!! Syariah Islam dizaman sekarang jelas dianggap biadab, karena Syariah ini mewajibkan negara hanya melindungi umat Islam dan melarang semua kegiatan umat yang bukan Islam. Bahkan sebagai contoh hidup adalah, Syariah Islam melarang seorang umat Islam mengucapkan Selamat Natal kepada temannya yang Kristen. Syariah Islam mengobrak abrik dan membakari restoran2 yang buka dihari bulan puasa, meskipun restoran2 itu bukan milik umat Islam dan langganan2nya juga bukan umat Islam. Lebih2 biadab lagi, Syariah Islam melarang seorang yang bukan Islam untuk jadi Polisi, melarang seorang yang bukan Islam untuk jadi guru, dan melarang seorang yang bukan Islam untuk jadi pegawai negeri. Syariah Islam mewajibkan negara hanya mempekerjakan pegawai2 negeri nya cuma beragama Islam. Syariah Islam melarang seorang muslimah menikahi laki2 yang bukan Muslim, sebaliknya seorang muslimin boleh menikahi wanita yang bukan muslim asal wanita itu tunduk kepada suaminya masuk Islam dan bersedia dimadu agar bisa menambah pahala sang suami untuk bisa membawa isterinya kesorga. Waaah.... masih banyak lagi yang serem2, sampai dengan semua yang diduga pelacur harus dirajam, seluruh tubuh wanita dikubur dalam tanah dalam posisi berdiri hingga sebatas leher, lalu setiap umat Islam akan berpahala kalo ikut menyambitkan batu2 kekepala wanita itu hingga kepalanya pecah dan otaknya berantakan berserakan dijalan, dan hal seperti inilah yang akan menjadi acara suci dalam bersyariah Islam. Pancasila justru melindungi semua agama dan semua umatnya yang ber-beda2 kepercayaannya sebagai sama2 warganegara Indonesia yang sama hak dan kewajibannya. Pemerintah dalam negara Pancasila melarang diskriminasi agama, sehingga semua pegawai negeri bisa diterima menjadi pegawai negeri tanpa di-beda2kan agamanya. > "Greg Le Mond" <grek_2...@...> wrote: > Syariah Islam mana yang mau dibasmi goblok? Lhooo.... di Indonesia khan berusaha dipaksain Syariah Islam sejak dulu. Tapi selalu kalah, terbukti "Jakarta Charter" dilarang dan ditolak dan partai2 pendukungnya dulu Masyumi ditumpas. Syariah Islam itu adalah berisi teror Jihad dimana isinya memaksa semua umat Islam harus menjalankan syariat Islam. Padahal HAM dizaman sekarang yang wajib malah tidak membolehkan umat Islam dipaksa untuk menjalankan syariat Islam, terserah saja bagi umat masing2 mau menjalankan boleh tidak menjalankan juga dilindungi haknya. HAM itu enggak membolehkan menyamaratakan orang, biar sama2 Islam enggak boleh disama ratakan. Misalnya ada umat Islam percaya Semar, ada umat Islam percaya Ghulam Ahmad.... kesemuanya sama2 dilindungi, meskipun sama2 Islam tidak boleh disama ratakan syariatnya. Lihatlah hasil pemilu baru2 ini, ternyata partai2 yang mendukung tegaknya Syariah Islam enggak dapat suara dari Rakyat Indonesia karena memang rakyat Indonesia terang2an menolak Syariah Islam karena jauh lebih bagus adalah Pancasila. Jadi Syariah Islam nya memang dilarang, dibasmi dan ditumpas diseluruh dunia karena berisi teror seperti teror jihad di Bali bertujuan memaksakan Syariah Islam termasuk semua teror2 Jihad diseluruh dunia bertujuan sama yaitu menegakkan Syariah Islam yang dikutuk diseluruh dunia. Jadi bukan saya yang membasminya, justru dunia seluruhnya, bahkan kubu memerangi Jihad Syariah Islam ini bukan saya yang membangunnya tetapi Amerika yang didukung semua negara2 diseluruh dunia termasuk Indonesia. Jadi salah lah kalo karena saya menulis begini malah dituduh tolol, justru yang tolol itu anda sendiri yang diracuni keimanan sehingga buta akan realitas dunia yang sebenarnya. Semoga tulisan saya ini bisa jadi penerangan batin anda yang penuh kebencian terhadap sesama umat dan terhadap umat lainnya. Ny. Muslim binti Muskitawati.