"Kiamat 2012" Mengguncang Aqidah
Jumat, 04 Desember 2009 - 04:47:43 :: kategori Aqidah
Penulis: Al Ustadz Sofyan Chalid Bin Idham Ruray
.: :.
Kiamat 2012 mengguncang dunia, demikian headline di beberapa media
massa akhir-akhir ini, ternyata isi beritanya tentang sambutan gegap
gempita dari masyarakat dunia terhadap sebuah film yang bercerita
tentang terjadinya kiamat pada tahun 2012 . Film ini diangkat dari
ramalan bangsa Maya kuno paganis yang berasal dari Meksiko, bahwa
“kiamat” yang dimaksud akan terjadi pada 21 Desember 2012.

Berbicara tentang ramalan kiamat sebenarnya bukan hal baru, banyak
sekali paranormal dan tukang ramal sejak dulu telah menyesatkan
masyarakat dengan ramalan waktu terjadinya kiamat, namun satu yang
pasti: semua ramalan tersebut tidak pernah terbukti sama sekali.
Anehnya masih banyak juga yang mau percaya, bahkan rela merogoh kocek
hanya demi menonton film tersebut.

Meski kami tahu, alhamdulillah kaum muslimin pada umumnya tidak mudah
terpengaruh untuk percaya dengan ramalan-ramalan tersebut, bahkan ada
seorang muslim yang sangat awam mengatakan, “kiamat di tangan Allah
bukan di tangan orang-orang Hollywood”.

Akan tetapi kewajiban kita sebagai muslim untuk saling menasihati,
mengingatkan saudara-saudara kita, ternyata ada bahaya besar di balik
film tersebut, yaitu bahaya atas aqidah seorang muslim.


Ilmu ghaib hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala

Apa yang akan terjadi di masa depan temasuk perkara ghaib, tidak ada
yang memiliki ilmunya, baik malaikat, manusia maupun jin, kecuali
Allah Ta’ala. Ini adalah salah satu pokok keimanan yang harus diyakini
oleh setiap hamba.

Maka termasuk kesyirikan:
1. Apabila seorang mengaku mengetahui ilmu ghaib,
2. Apabila seorang mempercayai ada selain Allah yang mengetahui ilmu ghaib.
Karena pengetahuan tentang ilmu ghaib merupakan kekhususan bagi Allah
Tabaraka wa Ta’ala. Sebagaimana yang ditegaskan Allah Ta’ala dalam
banyak ayat, diantaranya:

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا
اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ

“Katakanlah, “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang
mengetahui hal ghaib, kecuali Allah Ta’ala” Dan mereka tidak
mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (QS. An-Naml: 65)

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لَا يَعْلَمُهَا إِلَّا هُوَ وَيَعْلَمُ
مَا فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَمَا تَسْقُطُ مِنْ وَرَقَةٍ إِلَّا
يَعْلَمُهَا وَلَا حَبَّةٍ فِي ظُلُمَاتِ الْأَرْضِ وَلَا رَطْبٍ وَلَا
يَابِسٍ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib, tak ada yang
mengetahuinya melainkan Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di
daratan dan di lautan dan tidak sehelai daun pun yang gugur melainkan
Dia mengetahui, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi
dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis
dalam kitab yang nyata (lauhul mahfudz)” (QS. Al-An`am: 59)


Hukum mempercayai ramalan

Kewajiban setiap hamba untuk mengimani bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala
sajalah yang mengetahui ilmu ghaib. Oleh karenanya, barangsiapa yang
mempercayai ramalan dukun, paranormal, tukang ramal ataupun ramalan
bintang tentang masa depan berarti dia telah menyekutukan Allah
Tabaraka wa Ta’ala. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam menegaskan:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ فقد كفر بما أنزل على
محمد صلى الله عليه وسلم

“Barangsiapa yang mendatangi paranormal lalu membenarkan ucapannya,
maka ia telah kafir dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad
–shallallahu’alaihi wa sallam-.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi,
dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahihut Targhib no. 3047)

Bahkan sekedar bertanya tanpa membenarkan atau mempercayai ucapan
paranormal tersebut mengakibatkan tertolaknya sholat seseorang selama
40 hari, tanpa menggugurkan kewajiban sholat darinya. Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ
أَرْبَعِينَ لَيْلَةً

“Barangsiapa yang mendatangi paranormal lalu bertanya kepadanya
tentang sesuatu, maka tidak diterima sholatnya selama 40 malam.” (HR.
Muslim no. 5957)

Dan termasuk dalam hal ini apabila seorang membaca ramalan-ramalan
bintang (zodiak), feng shui, primbon dan semisalnya yang biasa
tersebar di media massa dan ia mempercayainya maka itu adalah
kesyirikan kepada Allah Ta’ala. Jika sekedar membacanya tanpa
meyakininya maka termasuk dosa besar (lihat At-Tamhid Li Syarhi
Kitabit Tauhid, Asy-Syaikh Sholih Alusy Syaikh hafizhahullah, hlm.
489-490).


Kapan terjadi kiamat termasuk ilmu ghaib, hanya Allah Tabaraka wa
Ta’ala yang memiliki ilmunya

Tidak diragukan lagi bahwa pengetahuan tentang waktu terjadinya kiamat
adalah termasuk perkara ghaib, hanya Allah Ta’ala saja yang tahu kapan
terjadinya kiamat, tidak ditampakkan kepada makhluk-Nya karena suatu
hikmah. Allah Ta’ala berfirman:

يَسْأَلُكَ النَّاسُ عَنِ السَّاعَةِ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ
اللَّهِ وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّ السَّاعَةَ تَكُونُ قَرِيبًا
“Mereka bertanya kepadamu tentang (kapan datangnya) hari kiamat.
Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang kapan datangnya hari
kiamat itu hanyalah di sisi Allah.” Dan tahukah kamu (wahai Muhammad)
boleh jadi hari kiamat itu sudah dekat waktunya.” (QS. Al-Ahzab: 63)
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا
عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّي لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ
ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً
يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ
اللَّهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: “Bilakah terjadinya?”
Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada
sisi Rabbku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu
kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang
kepadamu melainkan secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu
seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: “Sesungguhnya
pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui”.” (QS Al-A’raf: 187)
Bahkan malaikat yang paling mulia sekalipun, yaitu Jibril
‘alaihissalam dan Rasul yang paling mulia, yaitu Nabi Muhammad
shallallahu’alaihi wa sallam juga tidak mengetahui kapan terjadinya
kiamat.
Sehingga ketika Jibril ‘alaihissalam datang dalam bentuk seorang
laki-laki dan bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,
“kapan terjadinya kiamat”, sebuah pertanyaan untuk mengajarkan kepada
para sahabat bahwa tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya kiamat
kecuali Allah ‘Azza wa Jalla, maka dijawab oleh Rasulullah
shallallahu’alaihi wa sallam: “Tidaklah orang yang ditanya lebih tahu
dari yang bertanya.” (sebagaimana dalam hadits yang panjang, yang
dikenal dengan istilah hadits Jibril, diriwayatkan oleh al-Imam
Muslim, lihat hadits Arba’in ke-2).
----------
1.Demikian opini umum yang tersebar di tengah masyarakat dan media
massa, terlepas dari benar tidaknya film tersebut bercerita tentang
kiamat atau sekedar bencana alam. Sampai-sampai salah seorang
paranormal terkenal di negeri ini sok mengatakan, “paranormal tidak
bisa menembus tahun 2013”.

Maka untuk meluruskan kesalah pahaman sebagian saudara kami tentang
tulisan ini maka kami tegaskan bahwa artikel ini bukan sebagai
“resensi” ataupun “bantahan ilmiah” terhadap film tersebut, melainkan
untuk meluruskan aqidah kaum muslimin (yaitu kesyirikan ramal-meramal)
dan menutup celah penyimpangannya. Adapun tentang film itu sendiri
sudah dimaklumi kalau berisi gambar bernyawa, menampakkan aurat,
membuang-buang harta dan waktu dan kemungkaran-kemungkaran lainnya,
sebagaimana film-film yang lain

(Sumber http://ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=410)

Bentuk Kekafiran dari sisi lain: Mendustakan hadits-hadits tentang
tanda-tanda kiamat

Termasuk bagian dari rukun iman yang kelima, yaitu beriman dengan hari
kiamat adalah mengimani terjadinya tanda-tanda kiamat. Hal tersebut
telah dijelaskan dalam banyak ayat dan hadits yang shahih, bahkan
sebagiannya mutawatir. Diantaranya dalam hadits Abu Sarihah Hudzaifah
bin Asid al-Ghifari radiyallahu’anhu:

اطَّلَعَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- عَلَيْنَا وَنَحْنُ
نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ. قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ.
قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ.
فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ
مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ -صلى الله عليه وسلم-
وَيَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلاَثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ
وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ
نَارٌ تَخْرُجُ مِنَ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ.

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan kami ketika sedang
berbincang-bincang. Beliau berkata, “Apa yang sedang kalian
perbincangkan?” Kami menjawab, “Kami sedang berbincang-bincang tentang
hari kiamat.” Beliau bersabda:

“Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda.”
Lalu beliau menyebutkan, “[1] Dukhan (asap yang meliputi manusia), [2]
keluarnya Dajjal, [3] Daabah (binatang yang bisa berbicara), [4]
terbitnya matahari dari barat, [5] turunnya ’Isa bin Maryam
‘alaihimassalam, [6] keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, [7,8,9] terjadinya
tiga longsor besar (dibenamkan ke dalam bumi) di timur, di barat dan
di jazirah Arab, yang terakhir adalah [10] keluarnya api dari Yaman
yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka”.” (HR. Muslim
no. 7467)

Dari kesepuluh tanda-tanda kubro ini yang paling jelas pengingkarannya
pada tanda yang kelima, yaitu tentang turunnya Nabi ‘Isa
‘alaihissalam, karena dalam hadits yang shahih diterangkan bahwa lama
tinggal Nabi ‘Isa ‘alaihissalam di bumi adalah selama 40 tahun,
kemudian beliau meninggal dunia dan disholati oleh kaum muslimin
(sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan al-Imam Ahmad, Abu Dawud
dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no.
2182).

Sedangkan ramalan kiamat bangsa Maya akan terjadi pada 21 Desember
2012, berarti jaraknya tinggal 3 tahun lebih sedikit, padahal Nabi
‘Isa ‘alaihissalam akan tinggal di bumi selama 40 tahun. Ini jelas
penyesatan dan pendustaan secara tidak langsung terhadap hadits Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam yang mulia, satu dari dua wahyu Allah
(al-Qur’an dan al-Hadits).

Demikian pula, termasuk tanda kubro sebelum turunnya Nabi ‘Isa
‘alaihissalam, adalah diangkatnya Imam Mahdi sebagai pemimpin tunggal
kaum muslimin dan beliau akan berkuasa selama 7 atau 8 tahun (dan Nabi
‘Isa ‘alaihissalam turun pada masa kepemimpinan beliau) (sebagaimana
dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Hakim dan dishahihkan
oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 711).

Juga tidak akan terjadi kiamat sebelum kaum muslimin mengalahkan kaum
penjajah dan teroris sejati: Yahudi, sebagaimana sabda Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam:

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يُقَاتِلَ الْمُسْلِمُونَ الْيَهُودَ
فَيَقْتُلُهُمُ الْمُسْلِمُونَ حَتَّى يَخْتَبِئَ الْيَهُودِىُّ مِنْ
وَرَاءِ الْحَجَرِ وَالشَّجَرِ فَيَقُولُ الْحَجَرُ أَوِ الشَّجَرُ يَا
مُسْلِمُ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا يَهُودِىٌّ خَلْفِى فَتَعَالَ
فَاقْتُلْهُ. إِلاَّ الْغَرْقَدَ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرِ الْيَهُودِ

“Tidak akan terjadi kiamat sebelum kaum muslimin memerangi orang
Yahudi. Maka kaum muslimin membunuh mereka sampai orang Yahudi
bersembunyi di belakang batu dan pohon; maka batu dan pohon itu
berkata, “Wahai Muslim, wahai hamba Allah, inilah orang Yahudi di
belakangku, kemarilah dan bunuhlah,” kecuali pohon gharqad, karena
sesungguhnya ia adalah pohonnya Yahudi.” (HR. Muslim no. 7523)

Sebagaimana kaum muslimin pada akhir zaman dengan pertolongan Allah
juga akan menundukkan semua kekuatan orang-orang kafir di muka bumi
ini. Dan sudah dimaklumi bahwa pembuat film ini adalah seorang Yahudi,
sehingga tidak berlebihan kalau kita bertanya-tanya, apakah ini
gambaran ketakutan mereka kepada kaum muslimin, sekaligus ingin
memadamkan semangat jihad plus mengkaburkan aqidah kaum muslimin!?

Dan masih banyak hadits lain tentang tanda-tanda kiamat yang mungkin
didustakan dalam ramalan tersebut.

Sejatinya, ketika terjadi kiamat tidak ada lagi orang beriman di muka
bumi ini, karena Allah Ta’ala telah mewafatkan semua orang yang
beriman sebelum terjadinya kiamat. Sehingga yang menyaksikan
terjadinya kiamat hanyalah orang-orang kafir, bahkan mereka adalah
seburuk-buruknya manusia yang tersisa di muka bumi ini. Nabi
shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ شِرَارِ النَّاسِ مَنْ تُدْرِكُهُ السَّاعَةُ وَهُمْ
أَحْيَاءٌ وَمَنْ يَتَّخِذُ الْقُبُورَ مَسَاجِدَََََ

“Sesungguhnya diantara makhluk yang paling buruk di sisi Allah adalah
orang yang masih hidup ketika terjadinya kiamat dan orang yang
menjadikan kuburan sebagai masjid.” (HR. Ahmad, dihasankan oleh
Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ahkamul Janaiz hlm. 216)

Faidah: Yang dimaksud dengan menjadikan kuburan sebagai masjid
mencakup dua makna, pertama: shalat di pekuburan, kedua: membangun
masjid di pekuburan (lihat I’anatul Mustafid bi Syarhi Kitabit Tauhid,
Asy-Syaikh Sholih al-Fauzan hafizhahullah 1/298).


Kesimpulan

Mempercayai ramalan terjadinya kiamat pada tahun 2012 termasuk
kesyirikan dan kekafiran kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala (terlepas
dari benar tidaknya film tersebut berbicara tentang kiamat atau
sekedar bencana alam). Lalu bagaimana mungkin seorang mukmin bisa
terhibur dengan film, maupun acara-acara perdukunan seperti The Master
dan lainnya yang berdasarkan pada sesuatu yang sangat dimurkai Allah!?

Padahal setiap mukmin tidak saja dituntut untuk menjauhi kekafiran,
tapi juga dituntut untuk membenci kekafiran tersebut dan
pelaku-pelakunya. Inilah satu permasalahan penting dalam aqidah
seorang muslim yang dikenal dengan istilah al-wala’ wal bara’,
kecintaan dan permusuhan. Bahwa cinta seorang mukmin kepada iman dan
orang-orang yang beriman dan kebenciannya kepada kekafiran dan
orang-orang kafir. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam telah memberikan teladan
yang baik dalam hal ini:

قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ
مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَآءُ مِنْكُمْ وَمِمَّا
تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا
وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاءُ أَبَدًا حَتَّى تُؤْمِنُوا
بِاللَّهِ وَحْدَهُ

"Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagi kalian pada
Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya; ketika mereka berkata kepada
kaumnya: ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kalian dan apa yang
kalian sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) kalian serta
telah nyata antara kami dan kalian permusuhan dan kebencian untuk
selama-lamanya, sampai kalian beriman kepada Allah saja.” (QS.
Al-Mumtahanah: 4)

Sehinggga termasuk kekafiran:
1. Apabila seorang mencintai atau meridhoi kekafiran meskipun ia tidak
melakukannya,
2. Apabila seorang mencintai orang kafir karena kekafirannya.
Adapun seorang yang mencintai orang kafir bukan karena kekafirannya,
seperti karena dunia dan lainnya, maka tidak termasuk kekafiran, namun
termasuk dosa besar (lihat Syarhu Tsalatsatil Ushul, Asy-Syaikh Sholih
Alu Syaikh hafizhahullah, hlm. 27)

Maka sangat dikhawatirkan, hadirnya kita untuk menonton dan mencari
hiburan dari acara-acara kekafiran termasuk dalam bentuk meridhoi
kekafiran tersebut.

Di sisi lain, menonton film tersebut minimalnya termasuk perbuatan
sia-sia dan membelanjakan harta untuk kesia-siaan, padahal masih
banyak hal-hal positif yang bisa kita lakukan untuk kebaikan dunia dan
akhirat kita. Juga termasuk kemungkaran, melihat gambar wanita membuka
aurat dan meridhoi gambar bernyawa. Demikian pula jika kita renungkan
sejenak, tentang harta yang kita keluarkan hanya demi suatu hiburan
belaka, padahal di negeri kita sendiri terlalu mudah untuk bertemu
peminta-minta setiap harinya di jalan-jalan negeri kita dan di belahan
bumi lain banyak saudara-saudara kita kaum muslimin, seperti di
Palestina, Afganistan, Iraq, dan lainnya yang sangat membutuhkan
uluran tangan kita, karena sekedar untuk mendapatkan sesuap nasi
terlalu sulit bagi mereka disebabkan penjajahan yang dilakukan oleh
orang-orang kafir, sementara kita di sini, menghambur-hamburkan harta
untuk hiburan yang tidak syar’i!?

Adapun bagi mereka yang ingin mengambil hikmah atau pelajaran dari
film, novel, nyanyian (baca: nasyid) dan yang sejenisnya, ketahuilah
itu termasuk tipu daya setan untuk menjauhkan kita dari al-Qur’an dan
cabang-cabang ilmunya yang sangat banyak. Barangsiapa yang tidak bisa
mengambil pelajaran dari al-Qur’an maka bagaimana mungkin ia bisa
mengambil dari selainnya!?

Ingatlah, setiap detik yang kita lalui dan setiap harta yang kita
belanjakan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya di akhirat
kelak. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ
أَرْبَعٍ : عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ ، وَعَنْ عِلْمِهِ مَاذَا
عَمِلَ فِيهِ ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا
أَنْفَقَهُ ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ

“Tidak akan bergerak kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai
dimintai pertanggung jawaban tentang empat perkara, tentang umurnya ke
mana ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan ke mana
ia belanjakan dan tentang badannya untuk apa ia pergunakan.” (HR.
Tirmidzi, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shohihut Targhib
no. 126)

Oleh karenanya, yang paling penting bagi kita bukanlah mengetahui
kapan terjadinya kiamat, namun apa yang telah kita siapkan untuk
menghadapi hari kiamat.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ لِرَسُولِ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- مَتَى السَّاعَةُ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى
الله عليه وسلم- « مَا أَعْدَدْتَ لَهَا ». قَالَ حُبَّ اللَّهِ
وَرَسُولِهِ. قَالَ « أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ

“Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu bahwasannya, seorang Arab dusun
bertanya kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, “kapan terjadinya
hari kiamat”, maka Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bertanya
kepadanya, “apa yang telah engkau siapkan untuk menghadapi hari
kiamat”, ia menjawab, “kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, maka
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “engkau akan bersama
dengan yang engkau cintai”.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Wallahu Ta’ala A’la wa A’lam.


Sumber :
Publikasi Ahlussunnah

(Sumber http://ahlussunnah-jakarta.com/artikel_detil.php?id=409)


------------------------------------

Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: 
zamanku-subscr...@yahoogroups.com

Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/zamanku/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/zamanku/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    zamanku-dig...@yahoogroups.com 
    zamanku-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    zamanku-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke