Banyak Suami Ikhlas Isterinya Jadi Pelacur !!!
                                         
Poligamy, kawin mut'ah dan Pelacuran semuanya adalah praktek bisnis sex yang 
menguntungkan semua pihak, meskipun oleh HAM dianggap sebagai pelecehan gender 
merendahkan derajat kaum hawa.

Suami pengangguran di Indonesia bukan merupakan rahasia lagi, bahkan setiap 
rumah yang ada orang laki2nya di Indonesia, pasti paling sedikit ada satu orang 
yang menanggur atau pengangguran.

Cari kerja di Indonesia sekarang memang bagi wanita jauh lebih mudah, hal ini 
karena masalah agama Islam yang menjadi problem utamanya dimana seorang laki2 
akan berpahala bila banyak isteri2nya.  Padahal untuk bisa banyak isteri maka 
seorang suami harus berpenghasilan besar agar bisa membiayai isteri2nya.

Akibatnya, semua perusahaan menolak apabila calon pegawainya punya isteri 
banyak, bahkan kalo ada calon wanita dan calon laki2 maka yang diterima lebih 
baik wanita karena biarpun laki2 itu belum kawin nantinya kalo bekerja pasti 
korupsi, mulai dari nyolong kertas hingga nyolong waktu misalnya bolos untuk 
ngobjek barang loakan diluaran sedangkan gaji bulanannya tetap diterima tapi 
dapat tambahan yang bisa mencapai cita2 untuk poligamy.

Makin banyak wanita yang bekerja bersamaan dengan makin banyaknya laki2 yang 
dipecat.  Makin banyak wanita jadi sarjana, makin banyak sarjana laki2 yang 
jadi pengangguran.  Ini bukan lagi rahasia karena kita sama2 sudah tahu.

Kondisi yang memberi kemudahan wanita bekerja menyebabkan banyak isteri2 yang 
menceraikan suaminya karena sang suami yang menganggur ini ternyata mencari 
isteri2 muda lagi atas biaya dari penghasilan isterinya yang mati2an bekerja 
untuk keluarganya.

Memang banyak suami pengangguran yang isterinya juga tidak bekerja, dan dalam 
kasus ini tidak jarang suaminya ikhlas apabila isterinya jadi pelacur, bahkan 
kalo anda ke Bogor, Sukabumi, bahkan semua wilayah2 terpencil diseluruh 
Indonesia, anda akan menghadapi kejadian yang sama yaitu banyak suami2nya yang 
jadi germo di hotel2 kecil menawarkan isterinya untuk jadi teman tidur semalam 
dua malam.

Bahkan dikota Bogor secara Islam diadakan kawin mut'ah antara wanita yang sudah 
bersuami dengan para turist dari negara2 Arab Islam.  Suami bahagia karena 
kawin mut'ah sama seperti poligamy yaitu sama2 mendapat pahalanya.  Suami 
ikhlas dan isterinya juga rela bahkan tidak ada yang dirugikan semuanya 
mendapat keuntungan sendiri2 bahkan turis Arab juga menikmati kemudahan ini 
yang hanya ada dalam agama Islam.  Disinilah letak keuntungan agama Islam 
bahkan pemda sendiri mendapat uang masuk dari biaya pernikahan mut'ah ini yang 
biayanya juga lebih mahal beberapa kali lipat.


> "*Alexander*" <alexander.edb...@...> wrote:
> Bila ada wanita yg ridha krn suaminya
> poligami, dan/atau ada wanita yg ridha
> menjadi istri kedua, ketiga dan keempat,
> apakah sdr Hafsal melarangnya? Bukankah
> keluarga tsb sama skl tdk merugikan
> siapapun, dan tdk melanggar HAM yg sdr
> puja secara salah?



Bila ada wanita yg ridha krn suaminya pengangguran, dan/atau ada wanita yg 
ridha menjadi pelacur, call girl dan wanita penghibur,
apakah sdr Hafsal membenarkannya? Bukankah keluarga tsb sama skl tdk merugikan 
siapapun, dan bahkan menguntungkan keluarga tsb dengan bertambahnya penghasilan 
keluarga?

Di Indonesia sekarang maupun di negara2 Islam seluruhnya memiliki angka2 
pengangguran yang sangat tinggi.  Banyak suami yang bersedia menyewakan 
isterinya sebagai pelacur, sebagai isteri nikah mut'ah, sebagai wanita 
panggilan dlsb.  Ternyata tidak ada yang dirugikan bahkan banyak menguntungkan 
keluarga, bahkan banyak anak2 yang tadinya tidak sekolah menjadi bisa tammat 
sekolah setelah ibunya jadi pelacur.

Cuma cara berpikir begini tentunya idiot akibat sudah diracuni keimanan Islam 
yang sesat, penuh kebohongan, penuh kebiadaban, memutar balik kejahatan menjadi 
se-olah2 baik.

Renungkanlah, deklarasi HAM yang sudah ditanda tangani semua negara didunia itu 
merupakan hasil study dan telah menjadi nilai2 universal yang diterima seluruh 
umat manusia didunia, padahal kalo dibandingkan dengan Syariah Islam yang 
justru ditolak diseluruh dunia maka bagaimana bisa kita sebagai umat Islam 
masih juga memaksakannya ???

Syariah Islam itu cuma bisa diterima segelintir umat Islam saja yang sealiran 
sedangkan umat Islam dari aliran yang berbeda justru menolaknya bahkan akan 
memeranginya dengan jihad terror.

Bisa kah dengan kejujuran anda melihat kenyataan yang sebenarnya ini?  Poligamy 
jelas tidak pernah dianggap proses pernikahan tetapi disamakan dengan pelacuran 
sama seperti kawin mut'ah yang justru dihalalkan dalam Islam yang sesungguhnya.

Poligamy dan kawin mut'ah sekarang ini menjadi kontroversi perdebatan yang 
tidak pernah berakhir dikalangan umat Islam sendiri, karena lebih banyak umat 
Islam yang berpihak kepada nilai2 Universal dari HAM dalam menjalankan agama 
Islamnya.

Poligamy tidak bisa dibenarkan meskipun ada keikhlasan dari isteri2nya, sama 
halnya dengan pelacuran yang tidak bisa dibenarkan meskipun ada keikhlasan dari 
suaminya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.



Kirim email ke