> "Tawangalun" <tawanga...@...> wrote:
> Masalahnya niat si pemilik tumpeng
> tadi bukan ngasih makan ikan, tapi
> persembahan untuk Nyi Roro Kidul.
> Padahal Roro Kidul itu gak doyan
> tumpeng,tapi seneng lihat penduduk
> melakukan hal yg musrik(menduakan
> Allah).Beda wong Qurban kambing tadi
> niatnya njalani perintah Allah yg
> bermakna mengeti Ibrahim menyembelih
> Ilah terus diganti Qibas itu.
 
Enggak perlu mencerca ajaran Hindu dengan sajen-nya, karena itu sudah merupakan 
kepercayaan.  Biarlah mereka memberi persembahan kepada Nyi Roro Kidul terserah 
apakah doyan atau tidak doyan tumpeng karena bukan urusan anda begituan.

Masalah musyrik itu juga sama dengan sajen, yaitu sama2 kepercayaan, jadi bisa 
dibuktikan itu tidak apa2 mau menyembah berapapun Allah yang anda boleh 
ciptakan sendiri.

Soal qurban ini dulunya memang agak beda, dulu digunakan tawanan yang dipotong 
atau dipenggal kepalanya, tetapi sekarang sudah dilarang dan dianggap melanggar 
HAM sehingga praktek kepercayaan biadab itu tidak bisa tidak jadi urusan orang 
banyak karena menyangkut korban jiwa seseorang yang dibunuh untuk kepercayaan 
Islam yang sesat ini.

Jadi sekarang qurban itu diganti dengan sapi atau kambing, namun kalo nanti 
sudatu saat UN dibubarkan, dunia dikuasai Syariah Islam, maka kebiadaban2 masa 
lalu akan muncul kembali dan dunia berada dalam kegelapan.  Untuk itulah, kita 
sebagai muslimat harus mencegahnya, membatasi kepercayaan Islam cukup sebatas 
seperti agama Hindu dipercaya umatnya.

Sekali lagi, ajaran Islam yang menghalalkan darah penyembah berhala itu adalah 
biadab dan kita harus terang2an menjelaskan dan mengajarkan kepada sesama 
muslimin bahwa itu ajaran yang salah.

Masalah agama lain selama tidak ada korban2an seperti ini biarkanlah karena itu 
hak mereka yang harus malah dilindungi bukan dibinasakan dan ditumpas.

Kalo anda enggak percaya, jangan memaksa orang lain juga harus enggak 
percaya.....  Dunia beradab tidak seperti itu.

Ny. Muslim binti Muskitawati.






Kirim email ke