Neh orang yang namanya Terry dan Sylvia sombong banget ! Bayangkan: Jika didunia ada semilyar Al Qur'an, harga satu Al Qur'an misalnya US $ 10, berarti Tery ama Sylvia harus menyediakan sepuluh Milyar dollar untuk memborong Al Qur'an yang ada, lalu dibakarnya, emang Mereka punya duit segitu ?
Selain itu, efek terhadap lingkungannya kan luar biasa polusi, bayangkan berapa CO2 (abu) yang tersisa hasil pembakaran itu, aneh neh orang, yang lain menjaga lingkungan bersih, ini malah bikin polutan. Taruhlah Tery dan Sylviya punya uang, dan haknya mereka membeli Al Qur'an dan membakarnya, tapi kayanya akan banyak ditentang sama masyarakat, karena selain pemborosan uang, kerjaannya tak berguna karena menimbulkan polusi pembakarannya yang mengotori alam ini. Terry dan Silvya ini termasuk orang yang takabur, jangan-jangan oleh Allah nanti uangnya di tarik lagi. Kapok lu ! Tapi, Kalo percetakan sih seneng-seneng aja, semilyar Al Qur'an dibakar, artinya percetakan minimal mencetak ulang semilyar lebih, itu lapangan kerja luar biasa besarnya. ________________________________ From: Bing <kebunr...@gmail.com> To: Indonesia-Rising <indonesia-ris...@yahoogroups.com>; mediacare <mediac...@yahoogroups.com>; zamanku <zamanku@yahoogroups.com> Sent: Wed, August 4, 2010 9:31:45 PM Subject: [Indonesia-Rising] PGI kecam aksi bakar Qur'an Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) mengecam seruan sebuah sekte gereja kecil Amerika di Florida, Dove World Outreach Center, agar peristiwa 11 September tahun ini diperingati dengan membakar kitab suci Al-Qur'an. Gereja yang berpusat di Gainsville ini dan mengklaim memiliki 300 anggota, menganggap Islam dan Syariah Islam bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di New York dan Washington, DC tahun 2001 lalu. "Kami tentu saja menghargai kebebasan berekspresi di Amerika sebagai bagian dari hak asasi manusia. Tetapi di sisi lain kami melihat ini sebagai kebebasan yang kebablasan," kata Sekretaris Jenderal PGI Gomar Gultom. Gerakan pembakaran Al-Qur'an ini, tambah Gomar, akan menimbulkan kebencian terhadap masyarakat Muslim dan sebaliknya akan memprovokasi kebencian terhadap umat Nasrani. Gultom mengatakan bila seruan seperti itu dibiarkan hal itu juga berpotensi menimbulkan perselisihan di Indonesia. Sebelumnya Asosiasi Gereja Evangelis Amerika juga mengecam seruan gereja Dove World Outreach itu. Sekte ini pernah mendapat kecaman luas karena melakukan kampanye untuk menentang politisi homoseksual. Menurut Gulton, Dove World Outreach belum pernah terdengar di Indonesia sebelumnya.