Memang soal kemacetan di Jakarta jadi merambah kemana2. Asal mulanya kalo ngak salah inget, adalah komplen soal pengawalnya pak Presiden dan pejabat2 atau sok pejabat yang selalu pakai voreider...ditengah kemacetan....tiba2 issue pemindahan ibukota dan pembatasan sepeda motor juga mengemuka.
Saya sih skeptis lah...WWCS palingan....apasih yg di Jakarta ngak diatur tapi tak dilaksanakan? mulai larangan buang sampah sembarangan sampai larangan merokok dimuka umum? wong tanda verboden aja dilanggar, polisi dan Dishub ngak bisa ngapa-ngapain.... Pembatasan sepeda motor berpotensi memicu kecemburuan dan kerawanan sosial....saya kira tak akan nyaman orang yg menggunakan mobil, ketika ada orang yang cuma mampu naik motor tapi ngak boleh... Dari sisi ekonomi jelas kok, mekanisme demand supply, incentive disincentive yg harus dipakai....misalnya motor atau mobil tak boleh beli premium...saya kira dengan sendirinya speda motor berkurang...alternatif lain meningkatkan pajak kendaraan...sensitivitas pengendara motor terhadap kenaikan pajak tentu lebih tinggi dari pemilik mobil dst dst... Pertumbuhan Kendaraan di Jakarta Capai 1.172 per Hari Rabu, 28 Juli 2010 | 17:02 WIB Besar Kecil Normal Kemacetan di kawasan Sudirman. Tempo/Tony Hartawan TEMPO Interaktif, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan Jakarta Udar Pristono menyampaikan pertumbuhan kendaraan baik roda dua atau empat di ibukota mencapai 1.172 unit per harinya. Sebanyak 186 unit kendaraan roda dua dan 986 unit kendaraan roda dua terdaftar di Dinas Perhubungan Jakarta tiap harinya. Menurut Udar, hingga kini jumlah total kendaraan di Jakarta mencapai 6,7 juta unit. "2,4 juta unit roda empat dan 4,3 juta unit roda dua," ujarnya sore ini. Atas dasar itu, pihaknya membuat kajian komprehensif untuk mengendalikan persebaran motor di jalan. "Apakah kran ini di setop, dibuka terus atau difilter," ujarnya. Upaya yang sudah dilakukan Dinas Perhubungan DKI, kata Udar, adalah dengan memposisikan motor di jalur lambat di sejumlah jalan protokol. "Selain mengurangi macet juga untuk menghindari kecelakaan." Rencana pembatasan peredaran motor yang sedang dikaji pihaknya juga didasari atas pertumbuhan jalan yang lelet di Jakarta. "Cuma 0,01 per tahun," kata Udar. Uji coba pembatasan motor ini rencananya akan dilakukan di rute Blok M-Kota pada jam-jam sibuk. Dengan pembatasan motor ini, Udar berjanji akan mengkompensasi angkutan publik dengan layanan yang lebih baik. Untuk itu, pada Senin mendatang (2/8) akan dilakukan sterilisasi jalur Transjakarta. "Mudah-mudahan dengan meningkatnya pelayanan Transjakarta, masyarakat akan beralih ke angkutan publik," ujarnya.