Adalah anggapan yg keliru klo menganggap hanya karena berwenang maka
pemerintah / BI bisa mencetak uang seenaknya. Kalau memang mereka bisa
begitu kenapa mesti repot pinjam uang di dalam ato luar negeri utk
membiayai APBN yg dalam rupiah?

On 8/9/10, lubeck <lubeck.starli...@yahoo.co.id> wrote:
> Pak Rahmat, bagaimana menyelesaikan soal jika Pemerintah/BI yg menyebabkan
> inflasi? Bukankah mereka bs seenak perutnya mencetak uang dari udara tanpa
> spengetahuan kita?atau kita berharap pd politisi/parlemen kita yg korup  utk
> mengawasi mrk?
>
> Seingat saya,ganti rezim adalah konsekuensi inflasi yg akut.contohnya banyak
> spt rezim soekarno jatuh krn inflasi, rezim chiangkai sek jatuh krn inflasi
> dan digulingkan mao atau republik weimar ambruk krn inflasi lalu hitler
> naik.Dmkn jg suksesnya revolusi bolshevik krn terjadi inflasi sbelumnya.
>
> Saya termasuk "old school" yg meyakini inflasi itu dsebabkan krn jumlah
> uang/kredit yg beredar dan bukan soal supply/demand semata. Krn itu Govt/BI
> yg bertanggung jawab atas inflasi krn ini domain mereka. Dlm pasar yg
> kompetitif,supply n demand akan menetralisir harga shg harga barang bisa
> kembali normal.
>
> (Oleh krn be careful dng GOVT krn  uang yg kita simpan buat anak kita dan
> hasil cucuran keringat kerja kita bisa menguap gara2x digerogoti inflasi)
>
> Peace,
> Lubeck
> -----Original Message-----
> From: "Rachmad M" <rachm...@yahoo.com>
> Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Date: Sun, 08 Aug 2010 23:22:24
> To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com>
> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Keuangan] Khudori : Menjinakkan Inflasi
>
> Sebaiknya inflasi kita golongkan agar kita tahu bagaimana menyelesaikannya.
>
> 1. Inflasi terbuka :
> Kenaikan harga terjadi secara umum pada semua jenis barang pada umumnya. Hal
> ini biasanya terjadi :
> a. Kebijakan pemerintah menaikan harga/biaya komponen produksi seperti BBM,
> Listril, Pajak
> b. Melemhnya mata uang terhadap barang akibat defisit anggaran yang
> diselesaikan dengan cara mencetak uang.
> c. Secara umum semua orang mendapat bonus/buka tabungan/dapat tunjangan
> secara bersamaan seperti hari raya di Indonesia sehingga jumlah uang yang
> beredar jauh lebih besar dari biasanya.
>
> 2. Inflasi Tertutup.
> Kenaikan harga pada barang tertentu yang sedang banyak dibutuhkan. Misal
> Semen, Pasir atau cabi tanpa berpengaruh terhadap barang lainnya
>
> Penyebabnya adalah :
>
> a.Permintaan akan barang tertentu tiba-tiba besar bisa akibat trend bisa
> juga akibat kebijakan fokus pada sektor tertentu.
>
> b. Pemasok barang bermasalah dengan alat produksinya, masalah hukum, masalah
> kepemilikan etc sehingga produksi dan distribusinya terganggu dan pasar
> kekurangan barang dimaksud.
>
> Jika sudah demikian maka penyelesaiannya juga beda-beda. Untuk Inflasi
> Tertutup biasanya akan diikuti munculnya pengusaha baru dan didukung sektor
> keuangan untuk segera mengisi pasar yang lowong sehingga sampai kondisi
> pasar yang normal.
>
> Jika diselesaikan dengan cara subsidi sampai kapanun masalahnya gak akan
> selesai.  Misal harga cabe naik diselesaikan dengan cara subsidi :-)
> Penyelesaiannya ya perbanyak orang yang nanam cabai.
>
> Salam
>
> RM
>
>
>
>
>
> --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, "Andi MF Avandy"
> <link2ha...@...> wrote:
>>
>> > *Soal Anda setuju dg subsidi atau tidak, terserah Anda sih...tapi jangan
>> > berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke Pemerintah trus beres...>
>> > #Bung Oka.. Jangan juga berfikir bahwa segala sesuatu yg diserahkan ke
>> > mekanisme pasar trus beres..> Politik pangan itu sama dengan politik
>> > pertahanan. Tanpa ketahanan pangan negara hancur. Logis ga kalo sektor
>> > pertahanan kita swastanisasi? Heheh> Makanya pangan itu ga bisa kalo ga
>> > ada yg atur.
>>
>> **Saya ngak bilang bahwa pasar tidak perlu diatur...itulah pemerintah
>> berperan sebagai regulator. Baca lagi tulisan saya...jangan dibolak
>> balik.Apa hubungannya kenaikan harga dengan masalah pertahanan?>
>>
>> #Bentuk pengaturan yg saya maksud bukan dalam bentuk pemberlakuak tarif,
>> tax, quota, floor /ceiling price dll tapi terjun langsung sebagai
>> penyedia/suplayer untuk menurunkan harga.  Hubungan pangan termasuk harga
>> pangan yg tinggi akibat kelangkaan dan pertahanan itu erat . Agh. :)
>>
>> *Supaya harga murah, ya produksi harus diperbaiki, infrastruktur harus
>> diperbaiki.> #apa pasar 'mau' perbaiki irigasi, bikin bendungan, aspalin
>> jalan?Sekali lagi
>>
>> **Anda membolak balik pernyataan saya...jangan waton suloyo..asal tulis.
>> Anda yang pertama menggampangkan cara menurunkan harga.
>> # hemm 'asal tulis'...
>>  Lagian kalo Anda mau teliti, ada juga kok non pemerintah yang membangun
>> jalan...Adan pikir siapa yang membangun jalan tol di jakarta? swasta dan
>> BUMN. BUMN bukan Pemerintah loh...nanti Anda campurbaurkan lagi>>
>> #Bung Oka.. BUMN itu singkatan dari Badan Usaha Milik Negara. Kalau swasta
>> itu Badan Usaha milik Pribadi. Artinya BUMN itu alat pemerinta dalam
>> menjalankan kebijakan. Saya kasih tahu bedanya BUMN ama swasta. PLN rugi
>> apa untung sekarang? PT KAI utung apa rugi?  Mau untung apa buntung
>> namanya perpanjangan tangan pemerintah harus ada.
>>
>> *Lagian bagaimana caranya mengontrol yang kaya beli beras mahal, yang
>> miskin beli beras murah? pake kupon? siapa yang mau menjalankannya?
>> pejabat kelurahan? bagi2 Bantuan Langsung Tunai aja dikorupsi..apalagi
>> bagi2 beras....atau Anda berharap orangkaya tahu diri? Katanya jangan
>> report2...tapi ide Anda sangat membuat report...> #pake kupon salah
>> satunya. Ada cara lain lagi bikin dapur umum untuk makan gratis. Tidak ada
>> lg gelandangan yg kelaparan. Yg kaya mau makan disitu juga ga masalah. Itu
>> semua tanggung jawab negara. Ini masalah "tanggungjawab" bukan masalah
>> itung2 ekonomi suply demand bung.Lho Anda sendiri yang mengusulkan
>> Pemerintah membeli beras lewat bulog. Membeli beras lewat Bulog jelas
>> bukanlah mekanisme pasar murni.Knapa Anda ngomong mekanisme pasar
>> sekarang...katanya gitu aja kok report? Membuat dapur umum, makan gratis?
>> saya ngak anti sosial loh, tapi itu bukan jalan keluar untuk menurunkan
>> harga>> #. Hehe kalo beras gampang didapat apa lagi murah apa ga turun
>> harga? Ini pikiran orang bodoh nih.
>>
>> *Balik aja keteori deh, inflasi kan bisa ditimbulkan sisi penawaran, atau
>> sisi permintaan. Kalo sekarang ini, nampaknya dari sisi penawaran, karena
>> belum masuk puasa harga dah tinggi. Jika spekulasi saya benar, maka
>> seperti yng dismpaikan member lain disini, yang tidak merepotkan, yg
>> tinggal buka saja import, kontrol dg tariff....toh selama ini juga sudah
>> banyak diketahui bahwa yang untung dg kenaikan harga bukan petani,
>> melainkan para tengkulak dan pedagang...> #nah anda sendiri tahu mekanisme
>> pasar itu hanya menguntungkan para bandar, tengkulak, dan cukong. Yg kuat
>> mengalahkan yg lemah. Maka dari itu harus ada kekuatan yg lebih kuat untuk
>> menetralkan harga. Kenapa beras mahal? Karena langka? Ada yg membatasi
>> suply. Siapa? Tengkulak. Caranya? Nimbun beras di gudang jauh2 hari sambil
>> harga dinaikin.Itu bukan salah mekanisme pasar, dong. Itu masalah regulasi
>> ngak jalan...susah kalo Anda ngak bisa membedakan> Kesimpulan: Untuk
>> memenuhi rasa keadilan mekanisme pasar komoditas strategis harus
>> diacak2... Siapa yg bertanggung jawab? Pemerintah. :)
>>
>> Walah...ini lagi...katanya ngak usah report2? gimana sih .....
>> #ini nih jurus "repot"
>> Best Wishes,Andi MF Avandy«Info: MEGA UKM Kredit Usaha Yang Tepat Untuk
>> Anda. Cepat, Ringan, Mudah» Sent from my VandyBerry® smarphone
>>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ------------------------------------
>
> =========================
> Millis AKI mendukung kampanye "Stop Smoking"
> =========================
> Alamat penting terkait millis AKI
> Blog resmi AKI: www.ahlikeuangan-indonesia.com
> Facebook AKI: http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> Arsip Milis AKI online:
> http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> =========================
> Perhatian :
> Untuk kenyamanan bersama, agar diperhatikan hal-hal berikut:
> - Dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya
> - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
> yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan kirim ke
> ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links
>
>
>
>


-- 
(^-^)v

Kirim email ke