Benar sekali,pak Jo.

Saya juga banyak membaca survey ataupun tulisan mengenai past life dari para 
pakar barat. Sebagaimana kebiasaan berfikir orang Barat, yang selalu mencari 
rationalitas, maka mereka seolah "terbentur" dengan realitas indrawi.

Orang Barat kebanyakan agnotis, tak mempercayai adanya kehidupan setelah mati, 
karena itu sulit menyimpulkan fenomena past life dengan fenomena reinkarnasi.

Bagi yang bukan agnotis, psikolog ini kebanyakan menganut agama Nasrani, dimana 
konsep reinkarnasi ditolak mentah mentah, karena tabrakan dengan misi 
penyelamatan dan kebangkitan setelah mati Isa Al Masih.

Apa yang pak Jo gambarkan, juga saya lihat dalam tayangan TV Jerman, sebuah 
serial mengenai past life. Diantaranya digambarkan, seorang laki laki Jerman 
dalam kehidupan yang lalu yang terluka pada Perang Dunia II. Setelah laki laki 
yang di hipnotis mengetahui hal itu, maka gangguan sakitnya, yang tak 
terdeteksi oleh dokter dokter Jerman, lenyap.

Saya sendiri diumur kurang dari 8 tahun, sering tiba tiba menasehati ortu saya, 
seolah orang tua, memberikan solusi dari masalah yang mereka sedang bahas. 
Setelah saya dewasa, ortu masih sering cerita mengenai fenomena itu, dan sambil 
senyum, mereka katakan, solusi yang saya berikan sebagai anak kecil itu, benar 
benar jitu. Saya sendiri tak pernah bisa mengingat apa apa disaat itu, apalagi 
setelah lebih tua dari 8 tahun. Ortu katakan, seringkali, setelah saya 
"mengoceh" seperti orang tua tua, berikan nasehat, saya lari lari lagi main, 
dan tak ingat, bahwa baru saja mengoceh ha ha ha.

Seorang paranormal menerangkan, ketika saya tanyakan , bahwa yang berbicara 
adalah yang hidup sebelum saya sekarang. Aneh.

Sebuah literatur yang informatif juga adalah karangan Prof. Michael Newton "the 
Journeys of Soul".

Menurut keterangan teman teman yang pakar meditasi, maka past life rgression 
itu, mengalami siapa kita sebelum ini, dapat dilakukan melalui meditasi, 
instead sebuah hipnose seorang psikolog.

Tetapi dasar rationalnya, tetaplah dapat diterangkan menggunakan tipologi 
kesadaran, yang ditemukan CG Jung: 

+ Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan 
perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir 
perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan 
tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh 
orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat 
ia sadar pada dirinya.

+ Personal Unconscious

Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari 
pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan 
dengan cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya 
lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Ini terutama pengalaman sejak 
kita dilahirkan, hingga kita mencapai umur tertentu sebagai anak anak.

+ Collective Unconscious

Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur 
seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies 
tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya
Ini merupakan ingatan, memory yang kita bawa dari kehidupan kita sebelumnya. 
Bagi CG Jung, ini adalah ingatan yang diturunkan oleh leluhur kita.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "B.H. Jo" <b...@...> wrote:
>
> Saya ikut nimbrung ttg. kontroversi dari reinkarnasi.
> 
> Tidak sedikit pengalaman dari dokter spesialis anak dan child psychiatrist 
> di-negara Barat dimana anak kecil menceritakan cerita yg. aneh, misalnya, 
> ttg. suatu kisah hidupnya dari anak ini dimasa lampau, ada juga yg. bisa 
> berbicara asing (yg. belum pernah dipelajarinya) dll. Tetapi ceritanya atau 
> kebisaannya utk. berbicara bahasa asing menjadi hilang setelah mereka menjadi 
> lebih tua.
> Psychiatrists ini berpendapat bahwa "subconscious mind/ingatan atau 
> pengalaman dibawah kesadaran" pd. anak kecil belum di-blocked spt. orang 
> dewasa. Tetapi subconscious mind bisa diingatkan kembali atau dikeluarkan 
> dari subconscious mind pd. orang dewasa melalui "regression analysis under 
> hypnosis" Psychiatrists ini berpendapat bahwa pengalaman2 dimasa lampau 
> sebagai berbagai individu yg. berlainan, yg. diingatkan/dikeluarkan dari 
> subconscious mind melalui regression under hypnosis adalah berhubungan dgn. 
> "past lives/lifes" dari pasien2 mereka, yg. berarti adanya proses 
> "reinkarnasi". Misalnya, anak yg. bisa berbahasa asing disimpulkan bahwa dia 
> pernah hidup sebagai orang lain dinegara lain dimasa lampau, maka dari itu 
> dia bisa berbahasa asing. Tetapi kalau anak sudah menjadi besar/tua, 
> subconscious mind-nya di-blocked sehingga tidak bisa mengingat past 
> lives/lifes-nya atau tidak bisa berbicara asing lagi. 
> Tidak sedikit orang2 yg. menderita keluhan/penyakit tertentu yg. tidak bisa 
> disembuhkan dgn. ilmu kedokteran modern tetapi setelah keluhan/penyakit 
> tertentu yg. barangkali disebabkan disalah satu waktu dari past live-nya 
> dikeluarkan kekesadaran mereka, keluhan/penyakit mereka menjadi baik/hilang. 
> "Regression analysis under hypnosis" digunakan oleh psychiatrist2 ini
> sebagai metode utk. menyembuhkan pasien2 mereka, yg. tidak bisa disembuhkan 
> dgn. ilmu kedokteran modern. Kalau bapak dari modern psychiatry, Sigmund 
> Freud, membuat regression sampai pada masa anak2 utk. menyembuhkan 
> pasien2-nya, psychiatrists ini (yg. percaya adanya past lives) membuat 
> regression lebih jauh/lampau lagi, sebelum anak dikandungan, terus sampai 
> ratusan/ribuan tahun sebelumnya. Pasien bisa mempunyai puluhan past lives, 
> misalnya, pernah hidup dimasa pembangunan pyramid di Mesir dll. Tetapi 
> psychiatrists yg. percaya ttg. adanya proses reinkarnasi, sayangnya, 
> dikucilkan oleh majoritas psychiatrists. Psychiatrists ini tetap tidak bisa 
> berkembang alias tetap menjadi minoritas dan dianggap sebagai "outsider".
> 
> Buku2 ttg. past lives/lifes yg. ditulis oleh Professor2 Psychiatrist 
> di-negara2 Barat, misalnya: Dr. Brian Weiss (Professor of Psychiatrist di 
> Florida, US), Dr. Joel Whitton (Professor of Psychiatrist, dikota Toronto, 
> Canada) dll.
> 
> Beng-Hoey Jo
> 
> --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "younginheart5000" <crv118@> wrote:
> >
> > Ha ha ha pak Ibrahim, disatu sisi memang ada benarnya, mengatakan "hidup 
> > hanya sekali". Dalam arti, hidup yang khusus dari si A, sejak dia lahir 
> > hingga mati (dalam bahasa Inggris kita lihat kaitan: still alive, I am 
> > living, dsb). Kita kita disini, ABS heng, pak David, pak Zoufy dan yang 
> > lain, hanya hidup SEKALI, sebagai kita kita ini lho.
> > 
> > Kalau kita mencermati tulisan tulisan orang bule yang men-survey past life 
> > experiences, maka kita tergugah untuk memikirkan, apakah ada kehidupan 
> > baru, setelah kematian kita. Tentu saja, tidak sebagai kita yang sekarang.
> > 
> > Saya tak paham Hindu, karena itu tak berani membahas konsep re-inkarnasi 
> > dari sisi ajaran Hindu. Tetapi Buddhisme mengajarkan, bahwa dalam diri kita 
> > ada semacam energy, yang terus exist walau tubuh kita telah game. Mungkin, 
> > seperti lilin, yang telah terbakar habis, akan mati flamenya. Tetapi flame 
> > ini itu akan segera muncul, kalau dinyalakan dibatang lilin baru.
> > 
> > Pak Ibrahim bisa baca tulisan Ian Stevenson.
> > 
> > Seandainya ada daftar ahli terkemuka tentang reinkarnasi, Dr. Ian 
> > Stevenson, seorang professor Psikiatri dari University of Virginia, 
> > pastilah namanya tercantum. Dia telah berkeliling dunia untuk menyelidiki 
> > berbagai laporan reinkarnasi dan menemukan sebuah pengujian yang teliti 
> > untuk menghindari penipuan, crytomnesia dan sebagainya. Diantara lebih dari 
> > 200 kasus, hanya 20 kasus yang tahan uji oleh Dr. Stevenson yang dapat 
> > dikategorikan kasus reinkarnasi. Tujuh dari kasus ini muncul di India, tiga 
> > di Srilanka, dua di Brazil, satu di Lebanon dan tujuh diantaranya terdapat 
> > di suku Indian di Alaska.
> > 
> > Ambil contoh seorang gadis cilik yang lahir 1956 di Sri Lanka tengah, 
> > dengan nama Gnantilleka Baddewithana. Setelah dia mulai belajar berbicara, 
> > dia mengatakan nama ayah dan ibunya di lain tempat, juga memiliki dua kakak 
> > laki-laki dan banyak saudara perempuan. Berdasarkan keterangan yang 
> > diberikan oleh gadis tersebut, orang tuanya dulu berada di sebuah kota yang 
> > cukup jauh jaraknya. Mereka akhirnya menemukan bahwa keluarga tersebut 
> > telah kehilangan anak lelakinya pada tahun 1954. Saat Gnantilleka 
> > mengunjungi keluarga itu, dia mengatakan bahwa dirinya adalah anak 
> > laki-lakinya yang meninggal itu dan mengenal semua tujuh anggota keluarga 
> > tersebut. Padahal kedua keluarga tersebut tidak pernah bertemu ataupun 
> > mengunjungi kota kedua belah pihak.
> > 
> > Referensi:
> > 
> > 1) Iverson, Jeffrey's book (1976) "More Lives Than One? The evidence of the 
> > remarkable Bloxham Tapes". Souvenir Press, London. ISBN 0-285-62239-0.
> > 
> > 2) Dr Ian Stevenson mendirikan "The Division of Perceptual Studies (DOPS)" 
> > pada 1967, sebuah unit Departemen Pengobatan Psikiatri di University of 
> > Virginia. Memanfaatkan metode-metode sains, penelitian DOPS fenomena 
> > penglihatan paranormal, terutama pada anak yang mengaku dapat mengingat 
> > kehidupan masa lalunya (reinkarnasi), pengalaman mendekati kematian, 
> > pengalaman keluar dari tubuh, dan lain sebagainya.
> > 
> > 
> > Kesimpulan
> > 
> > Tak peduli apakah orang mempercayainya atau tidak, sejak zaman dahulu kala, 
> > kepercayaan di timur seperti Buddhisme dan Taoisme telah mendukung teori 
> > ini dalam kepercayaan mereka. Mereka percaya pada teori sebab akibat, 
> > dengan kata lain hubungan antara ada sebab dan ada akibatnya.
> > 
> > Mereka percaya bahwa segala tindak tanduk seseorang dalam kehidupan ini, 
> > seluruh perbuatan baik serta perbuatan jahatnya akan menerima balasannya. 
> > Teori ini mengatakan bahwa kekuatan alam dari Hukum Kosmis (disebut juga 
> > Hukum Semesta) akan melakukan hal ini. Perbuatan seseorang, baik atau jahat 
> > akan termanifestasi akibatnya pada kehidupan masa kini atau di kehidupan 
> > mendatang, baik itu sebagai takdir keberuntungan, atau takdir kemalangan, 
> > atau juga balas jasa dan lain sebagainya, tergantung pada kasus tersebut.
> > 
> > Penganut Tao mempercayai seseorang akan menuai apa yang dia taburkan. Hal 
> > ini menjelaskan salah satu teori Taoisme tentang delapan macam takdir 
> > reinkarnasi seseorang, seperti kekayaan vs kemiskinan, kehormatan vs 
> > kerendahan hati, panjang umur vs umur pendek.
> > 
> > Mungkin, pak Ibrahim, cara terbaik mendalami konsep ini, ialah menjalani 
> > sessi sessi past life regression, instead memperdebatkannya dengan orang 
> > lain, yang sering pengetahuannya atau pengalaman spiritualnya tak atau 
> > belum menunjang.
> > 
> > 
> > 
> >  
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Dr. Irawan" <drirawan@> wrote:
> > >
> > > Ngomong2 soal reinkarnasi , saya mau syer sesuatu yang janggal dalam 
> > > budaya
> > > masyarakat di Amerika.
> > > 
> > > Herannya kalau ada yang bicara reinkarnasi diantara orang2 Indonesia
> > > kebanyakan yang tinggal di Amrik , mereka langsung menepis, dan menyatakan
> > > bahwa itu tidak ada , hidup ini hanya sekali saja !.
> > > 
> > > Tapi kalau saya perhatikan kalau ngomongan itu ada diluar lingkunagn orang
> > > Indonesia , seperti bule, dan orang2 lainnya yang bukan orang indo. mereka
> > > sering ucapkan: 'You're not gonna get it until your next life" . Yang
> > > berarti next life itu adalah kehidupan berikutnya. Dan ini sering 
> > > diucapkan
> > > . Bahkan oleh orang bule yang statusnya tentu beragama lain dari Budha,
> > > Hindu maupun Islam.
> > > 
> > > Dalam budaya kita biasanya, kami selalu berpikir kalau agama nasrani itu
> > > datangnya dari para bule2 itu. Karena kebanyakan dari missionaries itu
> > > adalah orang2 kaukasus. Saya hanya bingung saja. Tapi saya juga tidak mau
> > > menuai pertengkaran karena urusan ini. Saya hanya meninjau dari sudut
> > > budayanya saja.
> > > 
> > > Kalau ada seseorang yang bisa menjelaskan secara ilmiah dan kepala dingin
> > > saya ingin mendengarnya/baca. Tapi kalau ini jadi argumentasi dogma, harap
> > > stop disini saja. Saya pribadi merasa penjelasan dari younginheart5000 
> > > cukup
> > > masuk akal.
> > > 
> > > Salam,
> > > Dr.Irawan.
> > > 
> > > 2010/2/1 Petrus Paryono <petrusparyono@>
> > > 
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Terima kasih atas pencerahannya. Cukup membuka wawasan saya.
> > > >
> > > > Saya akan coba belajar lebih lanjut, tapi tidak dengan tanya-jawab di 
> > > > milis
> > > > ini. Saya kuatir kalau nanti keluar dari koridor milis "Budaya Tionghua"
> > > > bakal disemprit .... he...he....
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Petrus Paryono
> > > >
> > > > ------------------------------
> > > > *From:* younginheart5000 <crv118@>
> > > > *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
> > > > *Sent:* Mon, February 1, 2010 8:07:23 PM
> > > > *Subject:* [budaya_tionghua] Re: Reinkarnasi - -> Bro Petrus
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > Petrus Paryono <petrusparyono@ ...> wrote:
> > > >
> > > > "> sebelumnya mohon maaf kalau posting ini tidak sesuai dengan "Budaya
> > > > Tionghua", karena saya tidak pernah mendapat didikan Budaya Tionghua..
> > > >
> > > > > Saya ingin bertanya untuk menambah wawasan saya yang masih sempit:
> > > > >
> > > > > 1. agama atau kepercayaan apa saja yang mengakui adanya reinkarnasi?
> > > > > 2. apakah reinkarnasi dapat berakhir?"
> > > >
> > > > ----------
> > > >
> > > > Anda bukan dari keluarga Tionghoa, jadi tak mendapat didikan budaya
> > > > Tionghoa? By the way, apa urusan budaya Tionghoa dengan reinkarnasi?
> > > >
> > > > Untuk info anda (selanjutnya, mohon datang ke vihara untuk memperdalam
> > > > pengetahuan anda, misalnya PusDikLat Buddha, Vihara Avalokitesvara: Jl.
> > > > Mangga Besar 58, Jakarta Barat
> > > > Telp. (021) 6294542, 6299551 Fax.(021) 6249984)
> > > >
> > > > "Reinkarnasi" dalam agama Buddha
> > > >
> > > > Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran 
> > > > kembali
> > > > (Punabbhava) . Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan 
> > > > terus
> > > > menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai
> > > > tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk
> > > > tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia 
> > > > akan
> > > > terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi 
> > > > oleh
> > > > Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiaannya, bila pada saat 
> > > > ia
> > > > meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang 
> > > > berbahagia,
> > > > namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga 
> > > > segala
> > > > sesuatu tergantung dari karma masing-masing. Umat Buddhist tak 
> > > > menggunakan
> > > > konsep re-inkarnasi, yang hanya dikenal dalam agama Hindu.
> > > >
> > > > Reinkarnasi dalam Hindu
> > > >
> > > > Dalam agama Hindu, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar
> > > > terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap 
> > > > nasib
> > > > yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi,
> > > > maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil
> > > > perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang 
> > > > selalu
> > > > duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi memberi 
> > > > manusia
> > > > kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut 
> > > > terjadi
> > > > apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan
> > > > duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka 
> > > > mengerti
> > > > arti hidup yang sebenarnya
> > > >
> > > > Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus
> > > > menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat
> > > > manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan 
> > > > hasil
> > > > yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya 
> > > > seumur
> > > > hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan
> > > > selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan 
> > > > agar
> > > > jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. 
> > > > Selain
> > > > diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk
> > > > memperbaiki kehidupannya (kualitas).
> > > >
> > > > Jadi, lahir kembali berarti lahir untuk menanggung hasil perbuatan yang
> > > > sudah dilakukan. Dalam filsafat ini, bisa dikatakan bahwa manusia dapat
> > > > menentukan baik-buruk nasib yang ditanggungnya pada kehidupan yang
> > > > selanjutnya. Ajaran ini juga memberi optimisme kepada manusia. Bahwa 
> > > > semua
> > > > perbuatannya akan mendatangkan hasil, yang akan dinikmatinya sendiri, 
> > > > bukan
> > > > orang lain.
> > > >
> > > > Yang bisa berinkarnasi itu bukanlah hanya jiwa manusia saja. Semua jiwa
> > > > mahluk hidup memiliki kesempatan untuk berinkarnasi dengan tujuan
> > > > sebagaimana di atas (menikmati hasil perbuatannya di masa lalu dan
> > > > memperbaiki kulaitas hidupnya).
> > > >
> > > > Proses reinkarnasi
> > > >
> > > > Pada saat jiwa lahir kembali, roh yang utama kekal namun raga kasarlah 
> > > > yang
> > > > rusak, sehingga roh harus berpindah ke badan yang baru untuk menikmati 
> > > > hasil
> > > > perbuatannya. Pada saat memasuki badan yang baru, roh yang utama membawa
> > > > hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu, yang mengakibatkan
> > > > baik-buruk nasibnya kelak. Roh dan jiwa yang lahir kembali tidak akan
> > > > mengingat kehidupannya yang terdahulu agar tidak mengenang duka yang
> > > > bertumpuk-tumpuk di kehidupan lampau. Sebelum mereka bereinkarnasi, 
> > > > biasanya
> > > > jiwa pergi ke surga atau ke neraka.
> > > >
> > > > Dalam filsafat agama yang menganut faham reinkarnasi, neraka dan sorga
> > > > adalah suatu tempat persinggahan sementara sebelum jiwa memasuki badan 
> > > > yang
> > > > baru. Neraka merupakan suatu pengadilan agar jiwa lahir kembali ke badan
> > > > yang sesuai dengan hasil perbuatannya dahulu. Dalam hal ini, manusia 
> > > > bisa
> > > > bereinkarnasi menjadi makhluk berderajat rendah seperti hewan, dan
> > > > sebaliknya hewan mampu bereinkarnasi menjadi manusia setelah mengalami
> > > > kehidupan sebagai hewan selama ratusan, bahkan ribuan tahun. Sidang 
> > > > neraka
> > > > juga memutuskan apakah suatu jiwa harus lahir di badan yang cacat atau
> > > > tidak.
> > > >
> > > > Akhir proses reinkarnasi
> > > >
> > > > Selama jiwa masih terikat pada hasil perbuatannya yang terdahulu, maka 
> > > > ia
> > > > tidak akan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yakni lepas dari siklus
> > > > reinkarnasi. Maka, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, roh
> > > > yang utama melalui badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu
> > > > duniawi dan harus mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika tubuh
> > > > terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang
> > > > sesungguhnya, maka perasaan tidak akan pernah duka dan jiwa akan lepas 
> > > > dari
> > > > siklus kelahiran kembali. Dalam keadaan tersebut, jiwa menyatu dengan 
> > > > Tuhan
> > > > (Moksha [2]).
> > > >
> > > > --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. 
> > > > com<budaya_tionghua%40yahoogroups.com>,
> > > > Petrus Paryono <petrusparyono@ ...> wrote:
> > > > >
> > > > > Dear milis,
> > > > > sebelumnya mohon maaf kalau posting ini tidak sesuai dengan "Budaya
> > > > Tionghua", karena saya tidak pernah mendapat didikan Budaya Tionghua.
> > > > >
> > > > > Saya ingin bertanya untuk menambah wawasan saya yang masih sempit:
> > > > >
> > > > > 1. agama atau kepercayaan apa saja yang mengakui adanya reinkarnasi?
> > > > > 2. apakah reinkarnasi dapat berakhir?
> > > > >
> > > > > Atau kalau ada link yang berkaitan dengan reinkarnasi, mohon
> > > > informasinya.
> > > > >
> > > > > Terima kasih ya rekan-rekan milis yang baik.
> > > > >
> > > > > Salam,
> > > > > Petrus Paryono
> > > > >
> > > >
> > > >
> > > >  
> > > >
> > >
> >
>


Kirim email ke