Saya pikir, kalau berkenaan "ketionghoaan" sang dukun, saya kira tidak perlu 
dipermasalahkan. Tionghoa khan bukan ras unggulan ala Fuhrer. ha ha ha 

Saya merisaukan tuduhan pencabulan sang dukun. Jika memang seperti itu, maka 
sangat membahayakan memasukkan penyamun ke dalam kantong-kantong kebudayaan 
kita orang tionghoa.

Apakah ada sikap lugas untuk menindaklanjuti berita ini? Khususnya dari 
rekan-rekan yang dekat dengan organisasi tersebut.

Salam,

Chen Gui Xin

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "pempekd9" <pempe...@...> wrote:
>
> 
> > - JATI DIRINYA?
> > Kepada khalayak ramai saat launching film perdananya yg berjudul RANTAI 
> > BUMI, dia teriak2 "saya pribumi, saya pribumi".
> > Tapi saat mendekati kalangan Tionghoa, saat launching film keduanya: THE 
> > POLICE, dia pakai baju Shanghainese merah dan berpose dengan baju hitam 
> > berlatar belakang naga.
> > Kadang2 mengaku juga keturunan kasepuhan Cirebon, nanti mengaku lagi 
> > keturunan Raja Banten.
> 
> Komentar :
> 
> Terlepas dari semuanya sangat mungkin seorang yang keturunan kesultanan 
> Banten adalah keturunan kesultanan Cirebon sekaligus keturunan Tionghoa. 
> 
> Kyai Tapa yang katanya keturunan Tionghoa (Pangeran Mustofa Kyai Tapa Thung 
> Siang Toh) merupakan saudara dari Sultan Banten. Dan bukankah Banten, Sunda 
> Kelapa dan Cirebon adalah daerah kekuasaan Falatehan ?
> 
> Salam,
> Anton W
>


Kirim email ke