----"Berita Harian Siwalima - Ambon"--- ```````````````````````````````` * Pimpinan Eksekutif FKM Ditahan Polda Maluku * Miskoordinasi, Mandek Kasus Penangkapan 12 Laskar * Warga Kristen Dihujani Peluru dan Batu di Galunggung * Siswanto: Pendatang Picu Konflik Ambon ````````````````````````````````` Pimpinan Eksekutif FKM Ditahan Polda Maluku --------------------------------------------------- Ambon, Siwalima Pimpinan Eksekutif Front Kedaulatan Maluku (FKM), dr Alex Manuputty, Kamis (11/1) resmi ditahan Polda Maluku. "Setelah 10 hari pihak Polda Maluku melakukan penyelidikan, oleh Direktorat Reserse Polda Maluku maka kami tetapkan un-tuk meningkatkan status pe-nye-lidikan yang dilakukan terhadap FKM menjadi penyidikan," jelas Kapolda Maluku, Brigjen Pol Firman Gani kepada pers, seusai menghadiri silaturahmi Umat Islam Maluku, Kamis (11/1) yang dipusatkan di Gedung Asyari Al-Fatah Ambon. Dikatakannya, terhadap Pim-pinan Eksekutif FKM, dr Alex Manuputty sudah dilakukan upa-ya hukum dengan menetap-kan yang bersangkutan sebagai tersangka dan telah dilakukan penangkapan untuk selanjutnya ditahan selama 20 hari. "Alex Manuputty ditahan se-lama 20 hari untuk penyidikan dan jika selama jangka waktu ter-sebut belum selesai penyidikan, maka pihak Polda akan menam-bah 20 hari lagi," jelasnya sem-bari menambahkan jika waktu tersebut tidak cukup, maka Polda akan meminta surat ijin dari Ke-jaksaan Tinggi untuk penahanan selanjutnya. Jika penyidikan Polda Maluku telah selesai maka berkas-berkas-nya akan dilimpahkan ke Ke-jaksaan. Ditanya soal adanya unsur se-paratis yang melatar belakangi FKM, Firman Gani menandaskan bahwa, ada suatu petunjuk yang jelas secara lisan maupun tulisan bahwa FKM telah memposisikan dirinya diluar dari posisi peme-rintah Negara Republik Indone-sia yang sah. (ana/lai) Miskoordinasi, Mandek Kasus Penangkapan 12 Laskar Jihad ---------------------------------------------------------------- Ambon, Siwalima Mandeknya kasus penangka-pan 12 laskar jihad dari Forum Ahlus Sunnah Wal Jammah yang semula telah diproses se-cara hukum di Polda Maluku kini mulai terungkap jelas penyebab-nya. Sekalipun kalangan pene-gak hukum mengaku barang buk-tinya belum lengkap, namun mantan Komandan Sektor (Dan-sektor)-I Ambon, Kolonel Inf A Siswanto yang sebentar lagi meninggalkan Ambon kembali ke kesatuannya di Kostrad, Jember-Jatim berkenan menepisnya. Menurutnya, mandeknya kasus penangkapan 12 laskar jihad oleh Yongab di Airsalobar be-berapa bulan lalu itu akibat miskoordinasi saja. "Itu semua sudah ditangani aparat hukum. Waktu itu kami sudah serahkan kepada Kapolda dan sekarang penyidikannya masih tetap di Polda beserta barang-barang buk-tinya telah kami serahkan. Itu hanya miskoordinasi saja," tandas Siswanto meyakinkan. Dia pun menyebutkan bahwa semua barang bukti termasuk daftar nama para saksi pun masih ada dan kini berada di Pomdam XVI Pattimura. "Dan semuanya itu lengkap ada di Pomdam XVI Pattimura, sekarang tinggal bagaimana koordinasinya saja. Kalau koordinasinya baik saya kira tidak ada masalah," ujarnya sebari menyebutkan saksi-saksi kasus dimaksud, yakni, dari 4 kesatuan Zeni Tempur (Zeni), Yonif 403 dan Satuan-Satuan Gabungan. Menyinggung 3 orang ter-sang-ka dari 12 laskar jihad yang semula berkasnya di limpahkan pihak kepolisian ke kejaksaan, Siswato malah keberatan. Pasal-nya, bukan hanya 3 orang saja yang terlibat, melainkan semua-nya, yakni 12 orang laskarr jihad yang kala itu tertangkap tangan membawa peralatan perang. (eda) Pangdam Akui Masih ada Potensi Kerusuhan ----------------------------------------------- Ambon, Siwalima Pangdam XVI Pattimura, Brig-jen TNI I Made Yasa mengakui secara umum, kondisi wilayah Ma-luku khususnya di Pulau Ambon dan sekitarnya sejak pas-ca hari besar keagamaan Natal dan Idul Fitri serta tahun baru sudah menunjukkan suasana kehidupan yang mulai tenang dan damai. "Namun hal ini belum sepe-nuh-nya dapat dikatakan perma-nen karena potensi terjadinya kerusuhan masih terbuka," aku Pangdam Made Yasa ketika me-nyampaikan amanat pada Upa-cara Serah terima Jabatan Ko-mandan Sektor-1 Pengamanan Wilayah Maluku dari Kolonel Inf A Siswanto kepada Letkol Inf I Gede Sudiarta, yang dilaksana-kan di Makodam XVI Pattimura, kemarin. Hal ini, menurut Made Yasa di-sebabkan masih belum lancarnya proses rekonsiliasi diantara ke-lompok masyarakat yang bertikai dan masih dijumlainya upaya dari sekelompok masyarakat yang tetap ingin menjadikan Maluku sebagai daerah konflik. Olehnya itu, Pangdam Made Yasa meminta Dansektor-1 yang baru beserta seluruh jajarannya lebih meningkatkan kewaspa-daan dan kesiapsiagaan terhadap situasi yang berkembang di ma-syarakat. (lai) Warga Kristen Dihujani Peluru dan Batu di Galunggung Dua Warga Tewas, 3 Luka-luka ---------------------------------- Ambon, Siwalima Kondisi keamanan di Kota Ambon sekalipun kian pulih, namun tidak dibareng dengan ketulusan menghentikan konflik. Tampak dendam kusumat antar sesama basudara yang berbeda agama tak kunjung redup. Buk-tinya, kemarin sekitar pukul 09.00 wit, 3 warga Kristen yang me-lintas dengan kendaraan di Jalan Sultan Hasanudin di kawasan Galunggung, dekat Gang Banyo dihujani peluru dan batu oleh massa Muslim yang berkonsen-trasi di kawasan tersebut. Informasi yang berhasil dihim-pun Siwalima kemarin, ikhwal peristiwa naas itu bermula dari ke-yakinan segelintir warga Kris-ten bahwa melintasi jalur darat Galala-Galunggung-Mardika dan sebaliknya tanpa ada gangguan karena kondisi keamanan dise-panjang jalur tersebut kian mem-baik. Apalagi beberapa hari se-belumnya warga Kristen terma-suk para korban sendiri sempat selamat melintasi jalur tersebut. Yakin dengan itu, 3 warga Kris-ten, masing-masing Buce Nan-lohy (51) pegawai pada PT Dok Wayame yang beralamat di Ga-lala, Nn. F Nikijuluw (30) seorang pendeta yang beralamat di Ha-long dan Ny. Leny Nikijuluw (50) ibu rumah tangga yang ber-tempat tinggal di Halong bertekad melintasi jalur yang sama menuju Ambon tanpa per-timbangkan resiko yang bakal timbul. Tanpa disangka, setiba-nya di kawasan Galunggung atas, nampak kerumunan massa Muslim di sepanjang Jalan Sul-tan Hairun, sekitar Gang Banyo, Galunggung-Batumerah. Pasal-nya, bersamaan itu pula terjadi kecelakaan lalulintas antara se-buah motor dengan mobil truk dan mengakibatkan dua warga yang belum teridentifikasi tewas tergeletak di jalan dengan wajah berlumuran darah Anehnya, ke-dua korban tersebut tidak dipe-dulikan oleh massa Muslim. Aki-bat kerumunan massa itu, menye-babkan arus lalulintas menjadi macet dan mobil yang ditum-pa-ngi 3 warga Kristen itu pun turut terhalang. Saking takutnya, ketiga kor-ban tetap bertahan di dalam mo-bil sambil mendekati kerumunan massa yang tampak beringas sedang memegang senjata tajam dan menggenggam batu. "Tiba-tiba ada yang berteriak Obet dan langsung melempar batu beru-lang kali ke mobil sam-bil mele-pas-kan tembakan beru-lang kali sehingga mengakibat-kan kaca mobil pecah," ujar Ny Leny Niki-juluw yang menderita luka di dahi akibat lemparan batu saat ditemui di Rumah Sakit (RS) Bakti Rahayu kemarin. Selain Ny Leny, anaknya Nn. F Nikijuluw pun menderita luka tembak di bagian kepala dan leher sedangkan Buce Nonlohy menderita luka serius akibat ditembusi timah panas di badan bagian belakang. Kedua korban tersebut, ketika ditemui di RS dr Haulussy Ambon belum bisa berkomentar. Pasalnya, masih dalam kondisi kritis. Lebih lanjut Ny Nikijuluw menuturkan, ketika berlangsung ketegangan di sekitar Gang Ba-nyo, massa Muslim sudah me-ngerumuni mobil sambil meme-cahkan kaca mobil hendak mene-waskan dirinya bersama dua korban yang lain. "Syukurlah, tadi (kemarin) itu Pak Buce bisa meloloskan kendaraan sehingga kami bertiga masih bisa selamat kendati mengalami luka-luka. Andaikan mobil kami tertahan di situ, sudah pasti kami tewas. Itu semua karena kerja Roh Kudus sehingga Pak Buce bisa patah setir lewat trotoar dan lolos dari kerumunan massa menuju pos aparat 527 yang berada dekat lokasi kejadian," ungkap Ny Nikijuluw sedih. (eda/ana) Siswanto: Pendatang Picu Konflik Ambon -------------------------------------------- Ambon, Siwalima Adalah Kolonel Inf A Sis-wanto. Sekali jabatannya sebagai Komandan Sektor (Dansektor)-I Ambon telah diserah terimakan kepada pejabat baru, Letkol Inf I Gde Sugiarta di Makodam Patti-mura kemarin namun pejabat mi-liter yang dikenal memiliki sikap tegas ini di sela-sela serah terima jaabatannya mmasih berkenan memberikan pandangannya tentang konflik berkepanjangan di Ambon-Maluku terutama se-bab musabab munculnya kera-wanan di Pulau Ambon. Dengan ciri khanya yang selalu bersahaja dengan siapa saja termasuk berpapasan dengan para kuli dis-ket ini, pria berpostur tubuh ting-gi mendekati 2 meter ini de-ngan polos menuturkan faktor-faktor penyebab timbulnya ke-rawanan di Pulau Ambon. Menurut Siswanto, kondisi ra-wan konflik di Ambon disebab-kan oleh datangnya para penda-tang ke Ambon guna mencari pe-kerjaan dengan motif dibaliknya memicu kerusuhan, disamping tingginya tingkat pengangguran akibat terbatasnya lapangan pe-kerjaan. "Kerawanan di sini salah satu faktornya disebabkan oleh para pendatang yang sengaja datang ke Ambon mencari pekerjaan, tapi dibaliknya memicu kerusu-han. Selain itu, banyaknya peng-angguran di Ambon, dimana mereka telah lulus sekolah tapi tidak mendapat pekerjaan," se-but Siswanto kemarin. Selain itu, tokoh militer yang berulang kali dituntut mundur oleh sekelompok warga yang mengaku mewakili masyarakat Muslim Maluku itu menyebut-kan, kerawanan pun disebabkan banyaknya orang Ambon-Ma-luku yang masih sakit hati akibat saudaranyaa dibunuh, orang tua-nya dibunuh begitupun dengan anaknya. Apalagi seluruh harta benda milik maasyarakat hangus dibakar pun ada yang dijarah. Dan soal figur intelek di balik kerusuhan pun tidak lepas dari penyebab munculnya kerawa-nan di Pulau Ambon. "Datang-nya para intelektual yang se-nga-ja ke Ambon sebagai provokator guna menimbulkan konflik dan merauk keuntungan dari konflik pun merupakan penyebab mun-culnya kerawanan di Ambon ini," tandasnya. Demikian pun dengan peran aparat keamanan di lapangan. Baginya, ada aparat yang terkontaminasi dengan kelompoknya dan mblelo mem-bantu suatu penyerangan yang sesungguhnya bertentangan de-ngan kaidah hukum dan nurani seorang prajurit. (eda) "Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36) *********************************************************************** Moderator EskolNet berhak menyeleksi tulisan/artikel yang masuk. Untuk informasi lebih lanjut, pertanyaan, saran, kritik dan sumbangan tulisan harap menghubungi [EMAIL PROTECTED] Bank Danamon Cab. Ambengan Plaza Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc.No. 761.000.000.772 atau BCA Cab. Darmo Surabaya, a.n. Martin Setiabudi Acc. No. 088.442.8838 *********************************************************************** Kirimkan E-mail ke [EMAIL PROTECTED] dengan pesan: subscribe eskolnet-l ATAU unsubscribe eskolnet-l