bukan takut istri
tapi menghargai wanita
apalagi istri kita
xixixixixixiiii
  ----- Original Message ----- 
  From: erick hendrian 
  To: aga-madjid@googlegroups.com 
  Sent: Wednesday, July 21, 2010 9:32 AM
  Subject: Re: ~ aga ~ Suami yang Sering Berdusta


  suami takut istri ini mah,



  2010/7/21 Maihendra Faridian <faridian_maihen...@yahoo.co.uk>

    Apakah benar setiap suami sering berdusta seperti ini? sepertinya tidak 
semua suami seperti itu

    Suami yang Sering Berdusta

    Entah kapan saya punya keberanian untuk mengakui, mungkin suatu saat tanpa 
harus saya ceritakan, isteri akan tahu sendiri bahwa suaminya ini sering 
berdusta, dalam banyak hal. Kata orang, sepandai-pandainya menyimpan bangkai, 
akan tercium juga. Sehebat apapun seseorang menyembunyikan kebohongan, suatu 
saat akan terbongkar, bagaimana pun cara dan jalannya. Setiap dusta harus 
ditutupi oleh dusta yang lain, parahnya semakin lama energi ini akan habis 
terkuras karena fitrah manusia itu adalah kebenaran.

    Ada nasihat yang bagus dari seorang sahabat sebelum saya menikah. Mudah 
sekali membuat wanita bahagia, kuncinya ada di telinga. Telinga dia dan telinga 
kita. Maksudnya, wanita itu hanya suka mendengar hal-hal yang indah dan 
menyenangkan. Maka ketika berbicara dengannya cukup bicarakan yang baik-baik, 
yang indah-indah dan hindari sesuatu yang bisa menyakitinya, meskipun itu 
sebuah kejujuran. Sebaliknya, ketika ia berbicara maka sediakan telinga kita 
seluas samudera untuk menampung segala cerita, kisah, curahan hati hingga keluh 
kesahnya.

    Akhirnya waktu itu pun tiba, saya tak bisa lagi menahan untuk tidak bicara. 
Meskipun saya tahu, tanpa saya berterus terang pun isteri sudah bisa 
merasakannya. Mata batinnya selalu menyala, jiwanya selalu terasah untuk mampu 
menangkap sinyal-sinyal yang tak sesuai dengan kenyataan. Ia seperti tahu 
banyak hal yang sering saya sembunyikan, karenanya buat apa juga
    saya terus menahan hati untuk tidak berbicara empat mata dengannya.

    Saya berterus terang, bahwa saya pernah mendustainya soal makan. Setiap 
pulang kerja, isteri hampir tak pernah absen untuk menyiapkan makan malam. 
Setiap kali isteri bertanya, “Makan sudah disiapkan, mau makan dulu apa mandi 
dulu?”. Nah disaat seperti inilah saya kerap berdusta, saya selalu bilang belum 
makan dan selalu menunggu untuk makan di rumah karena masakan isteri yang 
paling nikmat. Padahal, sering sebelum pulang ada rekan yang mengajak saya 
makan, atau teman-teman di kantor menyediakan makan malam. Saya berdusta untuk 
tetap menghormati isteri yang sudah sepenuh hati menyiapkan masakan, akan 
bagaimana perasaanya jika saya tak menyentuh makanannya?

    Masih tentang makanan, saya juga pernah berdusta berkenaan soal rasa. 
Kadang, mungkin karena ia terlalu letih mengurus rumah dan anak-anak seharian, 
ada yang kurang dalam rasa masakannya. Kadang kurang garam, atau terlalu manis. 
Saya harus menyembunyikan ekspresi saya ketika makanannya kurang atau 
kebanyakan garam misalnya. Kalau soal yang satu ini, biasanya isteri langsung 
tahu karena ia pun ikut makan. Paling-paling ia bilang, “iiih kok nggak bilang 
kalau belum digaramin…” saya hanya tersenyum.

    Saya pernah berdusta kalau sepulang kerja isteri bertanya, “Abi capek 
nggak? Ada yang mau Ummi bicarakan…”. Selelah apapun saya saat itu, selalu saya 
bilang, “masih seger begini kok, ayo kita bicara…”. Belum satu jam berbicara, 
beberapa kali mata ini terpejam menahan kantuk. “iih diajak bicara kok malah 
tidur…”. Segera saya membelalakkan mata dan bilang, “Nggak, tadi merem itu lagi 
menghayati kok…”, sering pula isteri masih berbicara saya benar-benar tertidur 
lelap. Esok paginya, saya benar-benar minta maaf kepadanya.

    Kadang isteri bertanya, “Abi ada waktu? Sedang tidak sibuk kan?” Pertanyaan 
itu kerap ia lontarkan ketika saya sedang di rumah. Saya belum bilang kalau 
hari itu ada kegiatan atau ada acara lain di luar rumah. Tapi karena isteri 
yang meminta, maka saya katakan waktu saya sangat longgar hari itu. Maka kami 
pun berjibaku menyelesaikan pekerjaan rumah, namun diam-diam saya sambil kirim 
pesan singkat ke beberapa orang yang sudah terlanjur janji bahwa saya datang 
telat.

    Soal uang pun demikian. Saya sering berusaha untuk tidak berkata, “tidak 
punya uang” saat isteri bertanya, “masih punya uang nggak? Uang belanja sudah 
habis…” atau “anak-anak perlu beli buku baru, Abi masih ada simpanan?”. Tidak 
tega rasanya kalau harus “jujur” mengatakan saya tidak punya uang saat itu. 
Saya hanya ingin membuat isteri tenang menjalani aktivitasnya sebagai ibu rumah 
tangga tanpa harus memikirkan hal yang menjadi kewajiban saya. Jawaban untuk 
pertanyaan diatas, biasanya yang keluar dari mulut ini, “Ooh, perlunya kapan? 
Insya Allah akan selalu ada pada saat diperlukan.”

    Satu lagi dusta yang sangat umum dilakukan banyak suami, meskipun sang 
isteri benar-benar tahu kalau suaminya berdusta dalam hal ini, tetapi ia tetap 
senang dengan “dusta” suaminya ini. Yakni ketika suaminya berkata, “Dik, kamu 
adalah wanita tercantik di dunia ini…” Ini bisa dibilang jujur, bisa juga 
dibilang dusta, tergantung bagaimana memandang dan memersepsikannya. Sejujurnya 
memang mungkin isteri kita bukanlah yang benar-benar tercantik di dunia, karena 
boleh jadi secara fisik mungkin ada yang lebih cantik darinya. Tetapi, jika ini 
diungkapkan berdasarkan perasaan cinta yang sebenarnya, maka wajar jika di hati 
sang suami hanya kecantikan isterinyalah nomor satu di dunia, bukan yang lain. 
Cantik wajahnya, terlebih hatinya. Ajaibnya, meskipun terdengar “merayu” tetap 
saja semua isteri paling suka “dusta” yang satu ini.

    Dik, maaf ya kalau suamimu ini sering berdusta… (gaw)


    -- 
    you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
    to post emails, just send to :
    aga-madjid@googlegroups.com
    to join this group, send blank email to :
    aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
    to quit from this group, just send email to :
    aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
    if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
    or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
    thanks for joinning this group.




  -- 
  you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
  to post emails, just send to :
  aga-madjid@googlegroups.com
  to join this group, send blank email to :
  aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
  to quit from this group, just send email to :
  aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
  if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
  or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
  thanks for joinning this group.



CONFIDENTIALITY CAUTION: This message is intended only for the use of the
individual or entity to whom it is addressed and contains information that is
privileged and confidential. If you, the reader of this message, are not the
intended recipient, you should not disseminate, distribute or copy this
communication. If you have received this communication in error, please notify
us immediately by return email and delete the original message.



-- 
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
thanks for joinning this group.

Reply via email to