pada dasarnya sih baik suami ato istri ngak ada yg takut satu sama lain...
bener kata bung narko, lebih kearah menghargai... kan bukan lagi 2,
melainkan 1 kalo dah jadi pasutri J

 

 

  

 

From: aga-madjid@googlegroups.com [mailto:aga-mad...@googlegroups.com] On
Behalf Of Winda (PCIa)
Sent: 21 Juli 2010 9:40
To: aga-madjid@googlegroups.com
Subject: Re: ~ aga ~ Suami yang Sering Berdusta

 

ngeles mode on neahhh,,,

padahal mah susis ( suami sieun istri ) laguna sule

----- Original Message ----- 

From: Sunarko <mailto:engineering_...@muliagroup.co.id>  

To: aga-madjid@googlegroups.com 

Sent: Wednesday, July 21, 2010 9:41 AM

Subject: Re: ~ aga ~ Suami yang Sering Berdusta

 

bukan takut istri

tapi menghargai wanita

apalagi istri kita

xixixixixixiiii

----- Original Message ----- 

From: erick hendrian <mailto:erick.hendri...@gmail.com>  

To: aga-madjid@googlegroups.com 

Sent: Wednesday, July 21, 2010 9:32 AM

Subject: Re: ~ aga ~ Suami yang Sering Berdusta

 

suami takut istri ini mah,



2010/7/21 Maihendra Faridian <faridian_maihen...@yahoo.co.uk>

Apakah benar setiap suami sering berdusta seperti ini? sepertinya tidak
semua suami seperti itu

Suami yang Sering Berdusta

Entah kapan saya punya keberanian untuk mengakui, mungkin suatu saat tanpa
harus saya ceritakan, isteri akan tahu sendiri bahwa suaminya ini sering
berdusta, dalam banyak hal. Kata orang, sepandai-pandainya menyimpan
bangkai, akan tercium juga. Sehebat apapun seseorang menyembunyikan
kebohongan, suatu saat akan terbongkar, bagaimana pun cara dan jalannya.
Setiap dusta harus ditutupi oleh dusta yang lain, parahnya semakin lama
energi ini akan habis terkuras karena fitrah manusia itu adalah kebenaran.

Ada nasihat yang bagus dari seorang sahabat sebelum saya menikah. Mudah
sekali membuat wanita bahagia, kuncinya ada di telinga. Telinga dia dan
telinga kita. Maksudnya, wanita itu hanya suka mendengar hal-hal yang indah
dan menyenangkan. Maka ketika berbicara dengannya cukup bicarakan yang
baik-baik, yang indah-indah dan hindari sesuatu yang bisa menyakitinya,
meskipun itu sebuah kejujuran. Sebaliknya, ketika ia berbicara maka sediakan
telinga kita seluas samudera untuk menampung segala cerita, kisah, curahan
hati hingga keluh kesahnya.

Akhirnya waktu itu pun tiba, saya tak bisa lagi menahan untuk tidak bicara.
Meskipun saya tahu, tanpa saya berterus terang pun isteri sudah bisa
merasakannya. Mata batinnya selalu menyala, jiwanya selalu terasah untuk
mampu menangkap sinyal-sinyal yang tak sesuai dengan kenyataan. Ia seperti
tahu banyak hal yang sering saya sembunyikan, karenanya buat apa juga
saya terus menahan hati untuk tidak berbicara empat mata dengannya.

Saya berterus terang, bahwa saya pernah mendustainya soal makan. Setiap
pulang kerja, isteri hampir tak pernah absen untuk menyiapkan makan malam.
Setiap kali isteri bertanya, "Makan sudah disiapkan, mau makan dulu apa
mandi dulu?". Nah disaat seperti inilah saya kerap berdusta, saya selalu
bilang belum makan dan selalu menunggu untuk makan di rumah karena masakan
isteri yang paling nikmat. Padahal, sering sebelum pulang ada rekan yang
mengajak saya makan, atau teman-teman di kantor menyediakan makan malam.
Saya berdusta untuk tetap menghormati isteri yang sudah sepenuh hati
menyiapkan masakan, akan bagaimana perasaanya jika saya tak menyentuh
makanannya?

Masih tentang makanan, saya juga pernah berdusta berkenaan soal rasa.
Kadang, mungkin karena ia terlalu letih mengurus rumah dan anak-anak
seharian, ada yang kurang dalam rasa masakannya. Kadang kurang garam, atau
terlalu manis. Saya harus menyembunyikan ekspresi saya ketika makanannya
kurang atau kebanyakan garam misalnya. Kalau soal yang satu ini, biasanya
isteri langsung tahu karena ia pun ikut makan. Paling-paling ia bilang,
"iiih kok nggak bilang kalau belum digaramin." saya hanya tersenyum.

Saya pernah berdusta kalau sepulang kerja isteri bertanya, "Abi capek nggak?
Ada yang mau Ummi bicarakan.". Selelah apapun saya saat itu, selalu saya
bilang, "masih seger begini kok, ayo kita bicara.". Belum satu jam
berbicara, beberapa kali mata ini terpejam menahan kantuk. "iih diajak
bicara kok malah tidur.". Segera saya membelalakkan mata dan bilang, "Nggak,
tadi merem itu lagi menghayati kok.", sering pula isteri masih berbicara
saya benar-benar tertidur lelap. Esok paginya, saya benar-benar minta maaf
kepadanya.

Kadang isteri bertanya, "Abi ada waktu? Sedang tidak sibuk kan?" Pertanyaan
itu kerap ia lontarkan ketika saya sedang di rumah. Saya belum bilang kalau
hari itu ada kegiatan atau ada acara lain di luar rumah. Tapi karena isteri
yang meminta, maka saya katakan waktu saya sangat longgar hari itu. Maka
kami pun berjibaku menyelesaikan pekerjaan rumah, namun diam-diam saya
sambil kirim pesan singkat ke beberapa orang yang sudah terlanjur janji
bahwa saya datang telat.

Soal uang pun demikian. Saya sering berusaha untuk tidak berkata, "tidak
punya uang" saat isteri bertanya, "masih punya uang nggak? Uang belanja
sudah habis." atau "anak-anak perlu beli buku baru, Abi masih ada
simpanan?". Tidak tega rasanya kalau harus "jujur" mengatakan saya tidak
punya uang saat itu. Saya hanya ingin membuat isteri tenang menjalani
aktivitasnya sebagai ibu rumah tangga tanpa harus memikirkan hal yang
menjadi kewajiban saya. Jawaban untuk pertanyaan diatas, biasanya yang
keluar dari mulut ini, "Ooh, perlunya kapan? Insya Allah akan selalu ada
pada saat diperlukan."

Satu lagi dusta yang sangat umum dilakukan banyak suami, meskipun sang
isteri benar-benar tahu kalau suaminya berdusta dalam hal ini, tetapi ia
tetap senang dengan "dusta" suaminya ini. Yakni ketika suaminya berkata,
"Dik, kamu adalah wanita tercantik di dunia ini." Ini bisa dibilang jujur,
bisa juga dibilang dusta, tergantung bagaimana memandang dan
memersepsikannya. Sejujurnya memang mungkin isteri kita bukanlah yang
benar-benar tercantik di dunia, karena boleh jadi secara fisik mungkin ada
yang lebih cantik darinya. Tetapi, jika ini diungkapkan berdasarkan perasaan
cinta yang sebenarnya, maka wajar jika di hati sang suami hanya kecantikan
isterinyalah nomor satu di dunia, bukan yang lain. Cantik wajahnya, terlebih
hatinya. Ajaibnya, meskipun terdengar "merayu" tetap saja semua isteri
paling suka "dusta" yang satu ini.

Dik, maaf ya kalau suamimu ini sering berdusta. (gaw) 



-- 
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
thanks for joinning this group.

 

-- 
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
thanks for joinning this group.

CONFIDENTIALITY CAUTION: This message is intended only for the use of the
individual or entity to whom it is addressed and contains information that
is privileged and confidential. If you, the reader of this message, are not
the intended recipient, you should not disseminate, distribute or copy this
communication. If you have received this communication in error, please
notify us immediately by return email and delete the original message. 

-- 
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
thanks for joinning this group.

-- 
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
thanks for joinning this group.

-- 
you have this email because you join to "aga-madjid" GoogleGroups.
to post emails, just send to :
aga-madjid@googlegroups.com
to join this group, send blank email to :
aga-madjid-subscr...@googlegroups.com
to quit from this group, just send email to :
aga-madjid-unsubscr...@googlegroups.com
if you wanna know me, please visit my facebook at aga8...@gmail.com
or add me in Yahoo Messenger at aga.mad...@yahoo.com
thanks for joinning this group.

Reply via email to