Berita yang sangat menggembirakan bahwa SDM kita ternyata tidak kalah bersaing dengan SDM India dan Cina dalam perkembangan kemajuan teknologi (kebetulan pemenangnya masih ada hubungan saudara dengan saya) Regards, Heri Setiono Mahasiswa ITB Raih Hibah 100.000 Dolar AS BANDUNG, (PR).- Ria L. Moedomo, mahasiswa Program Doktor Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB memenangi kompetisi global QUALCOMMs Wireless Reach BREW Application Funding Program, yang diumumkan QUALCOMM Incorporated, Senin (26/2). Ria berhasil menyisihkan 21 peserta dari 19 organisasi di enam negara dan menjadi salah satu dari lima pemenang hibah penelitian, sebesar 100.000 dolar Amerika Serikat (AS). Ini sangat membanggakan. Ria mampu menyingkirkan pesaing-pesaing yang umumnya merupakan guru besar dari universitas top dan ternama di dunia, se-perti University of California Berkeley, MIT, dan Caltech, ujar Rektor ITB, Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc., pada wisuda lulusan ITB di Sasana Budaya Ganesha, Jln. Tamansari Bandung, Sabtu (3/3). Selain Ria, hibah serupa juga jatuh ke tangan Dr. Arun Pande (Tata Consultancy Services of India), Lenny Zhang (Beijing InfoQuick SinoVoice Speech Technology Corp.), Prof. Dr. John Canny (University of California, Berkeley ), dan yang terakhir menjadi milik kelompok Shahin Bakh-shandeh dan Chris Ungson (BeWell Mobile Technology Inc.), serta Sarah De Young (Walnut Creek, Calif., AS). Dalam aplikasinya, Ria mengembang-kan sistem untuk membantu pemrosesan dan analisis proses penjualan dan distribusi unggas/ayam dalam tracking/ penelusuran dan tindakan preventif pe-nyebaran flu burung. QUALCOMMs Wireless Reach BREW Application Funding Program dirancang untuk memberikan tantangan bagi peserta dalam membuat aplikasi pelayanan umum yang inovatif. Program ini mencakup lima bidang kehidupan, mulai dari kesehatan, pendidikan, keselamatan publik, pemerintahan, dan lingkungan. Hadiah berupa dana hibah diberikan untuk proposal yang dinilai paling inovatif untuk diaplikasikan. Hibah penelitian lain Dalam waktu yang hampir bersamaan, Dr. Fenny Martha Dwivany, dosen Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB juga memperoleh hadiah berupa beasiswa penelitian 40.000 dolar AS dari program UNESCO-LOREAL Young Women in Life Sciences 2007. Kedua kabar ini menjadi berita gembira bagi kami karena berhasil melengkapi prestasi ITB secara institusi yang berhasil meningkatkan peringkatnya pada lembaga survei perguruan tunggi internasional, kata Djoko. Berdasarkan hasil survei yang diumum-kan Oktober 2006, ITB berhasil memperbaiki peringkatnya pada Webonetrics, dari urutan ke-49 menjadi posisi ke-43 dari 100 besar perguruan tinggi Asia. Sementara, dalam versi Times Higher Education Supplement, peringkat ITB naik dari 428 pada tahun lalu, menjadi peringkat ke-258 dunia atau ke-45 di Asia dan ke-66 di kelompok Asia-Oceania. (A-150)***
--------------------------------- Real people. Real questions. Real answers. Share what you know. [Non-text portions of this message have been removed]