http://www.detikfinance.com/read/2008/09/09/182744/1003292/4/cost-recovery-diperketat-dengan-benchmarking

Selasa, 09/09/2008 18:27 WIB
*Cost Recovery Diperketat dengan Benchmarking
* *Suhendra* - detikFinance

*Jakarta* - Berbagai jurus dilakukan BP Migas untuk memperketat cost
recovery. Kali ini, BP Migas akan menerapkan sistem *benchmarking* atau
perbandingan secara rinci dalam mengawasi cost recovery. Pelaksanaannya akan
dimulai 2009.

Menurut Wakil Kepala BP Migas Abdul Muin, cara ini diharapkan bisa menekan
cost recovery yang harus dibayar pemerintah.

"Selama ini sebenarnya sudah kita lakukan, tapi untuk yang rinci memang
belum kita lakukan. Sebab perlu ada database yang rinci. Jadi kalau *
benchmark-nya* besar kita udah punya. Jadi nanti kita cari aspek kelayakan,
tapi untuk lihat kedalam, kita harus lihat komponen secara rinci, dan itu
harus dicari di semua KKKS," katanya usai acara raker dengan komisi VII DPR
RI, Jakarta, Selasa (9/9/2008).

Pelaksanaan sistem benchmarking ini akan diterapkan berbeda untuk
masing-masing perusahaan. Misalkan berdasarkan lapangan yang digarap atau
kegiatan yang dilakukan perusahaan.

Menurut Muin, dengan mekanisme seperti ini tidak mungkin bagi oleh BP Migas
melakukan pengawasan sendirian karena BP Migas tidak memiliki cukup SDM
ataupun dari aspek keuangan.

"Tapi BP Migas itu dengan beban yang begini banyak, maka BP Migas nggak bisa
lakukan ini sendiri, dimanapun juga, hal seperti ini dilakukan dengan *
outsource.* Jadi kita minta ada lembaga yang lakukan kajian," papar Muin.

Menurutnya sistem *benchmark* ini selama ini baru dilakukan terhadap enam
KKKS saja. Sehingga belum dikenal baik oleh KKKS.

"Karena itu, ini perlu disosialisasikan ke KKKS lainnya, supaya mereka mau,
sebab itu pakai uang mereka sendiri. Ini untuk produksi saja, kan banyak,
ada eksplorasi, pengembangan lapangan, operasi, administrasi dan lainnya,"
jelasnya.

Ia mencontohkan untuk biaya eksplorasi, misalnya biaya untuk pengembangan
lapangan harus diketahui dulu data base lapangannya. Termasuk pelaksanaan
pengembangannya di darat atau di laut dan di kedalaman berapa ketika
diekspolitasi.

Dengan sistem benchmark ini, menurut Muin dapat memudahkan audit dengan
terlebih dahulu melihat kerangka besar dan trend dari biaya-biaya cost
recovery. Ia memperkirakan pelaksanaanya akan dilakukan mulai tahun 2009
nanti.

Sistem ini merupakan bagian dari program kerjasama tim *task force* cost
recovery dengan para KKKS diantaranya penyempurnaan saran-sarana
sistem *benchmarking
cost*, proses pengawasan dan pengendalian cost recovery.

*Produksi Harian Minyak dan Gas Januari-September*

Produksi harian minyak realisasi Januari-September 2008 rata-rata 979.575
bopd atau 100,3% dari target tahunan yang sebesar 979.000 bopd. Sementara
untuk realisasi produksi harian September saja mencapai 979.970 bopd.

Sedangkan realisasi produksi harian gas pada Januari-September 2008 mencapai
7,478 mmscfd atau 96,4% dari terget setahun sebesar 7757 mmscfd. Sementara
untuk realisasi September saja mencapai 7,725 mmscfd.

*(hen/lih)*



-- 

-----
save a tree.. please don't print this email unless you really need to


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke