Sangat banyak sumber pendapatan yang bisa digali dari negeri yang kaya &
letaknya strategis ini. Contohnya Batam & Bintan bisa dijadikan pelabuhan
transit terbesar di Asia & menjadi hub berbagai transaksi. kalau Singapore
yang secuil saja bisa masa Batam & Bintan yang lebih luas tidak bisa ?
Serahkan pengelolannya pada negara yang mempunyai ambisi menyaingi
Singapore, misalnya UEA, Jepang, dll.

Itu baru bisnis pelabuhan yang menggiurkan belum jasa lainnya. Untuk daerah
yang agak di dalam (bukan di persimpangan lalu lintas internasional) bisa
saja menjadi daerah wisata (Bangka Belitung), Industri, dll. Segala potensi
di daerah tersebut akan dimaksimalkan oleh mereka ( & dengan sumberdaya dari
mereka ! ). Beda dengan sekarang, kalau kita ingin membangun jalan raya yang
mulus di suatu daerah sementara penduduk daerah tersebut hanya 300 orang,
apakah efisien ? Kalau dioutsource khan maka si outsoucer akan
memaksimalkannya. Kurang SDM / penduduk ? tinggal buka lowongan bagi
penduduk daerah lain.

Pada 6 Oktober 2009 15:00, Wong Cilik <gajahpelan...@gmail.com> menulis:

>
>
> buat negara yang outsource dikasih apa pak?
>
> 2009/10/6 Muh. Nurul Falah <matfa...@gmail.com <matfaleh%40gmail.com>>
>
>
> > Maaf saya kurang tertarik membicarakan hal-hal yang berbau teori, baik
> itu
> > ekonomi kapitalis, ekonomi komunis, ekonomi pancasila, dll. Dalam
> pandangan
> > saya Teori apa pun yang bisa mewujudkan tujuan negara (di pembukaan UUD)
> > maka bisa diterapkan sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila sbg
> > dasar
> > negara. Jadi kita bisa mengambil the best practises dari berbagai sistem
> > ekonomi tersebut & dimodifikasi sesuai dengan kondisi kita.
> >
> > Saya ingin mengemukakan wacana yang mungkin dianggap ''nyeleneh' oleh
> > sebagian kalangan. Tapi paling tidak mudah-mudahan dari wacana nyeleneh
> ini
> > bisa diperdebatkan & ketemu hasil yang lebih elegan.
> >
> > Bagaimana bila beberapa wilayah di negeri kita yang teramat luas ini
> > pengelolaannya dioutsourse khan saja ke negara lain ? Ini terinspirasi
> dari
> > majunya Hongkong setelah dikelola Inggris (kalau tidak salah 99 tahun) &
> > sekarang sudah kembali ke China. Bila kita mengikuti cara tersebut (tentu
> > dengan berbagai modifikasi yang elegan) maka dalam jangka waktu 50 - 100
> > tahun ke depan Indonesia akan memiliki puluhan wilayah seperti Hongkong.
> >
> > Contoh wilayah yang mungkin dioutsource Sabang, Bintan, Batam, Bitung
> > (Sulut), Merauke, Bangka Belitung, dll. Atau bisa juga daerah yang
> > penduduknya sangat jarang & kebutuhan akan tenaga kerja di daerah yang
> akan
> > dikelola asing tersebut harus di ïmpor" dari daerah lain Indonesia (misal
> > Jawa yang padat) & bukan dari negara lain.
> >
> > Wilayah tersebut kita serahkan pengelolaannya ke negara lain dengan
> > perjanjian yang saling menguntungkan. Bisa saja misalnya Sabang ke
> > Inggris,
> > Batam ke Jepang, Merauke ke Singapura, dll. Tujuannya agar kita punya
> > perbandingan di antara negara tersebut. Kalau mau simple, serahkan saja
> ke
> > "penjajah baik hati" yaitu Inggris, yang terbukti sudah bisa memajukan
> > Hongkong & proses pengalihan yang mulus.
> >
> > Dalam teknis pelaksanaanya kita harus menetapkan target tertentu ke pada
> > negara tersebut, misalnya :
> >
> > 1. Dalam jangka waktu tertentu pendapatan per kapita minimal USD 30.000,
> > jumlah jalan yg dibangun 10.000 km, pengangguran 5 %, biaya pendidikan &
> > kesehatan gratis, dll.
> > 2. Maksimal tenaga kerja asing 5 % (misalnya), sehingga mereka harus
> > memaksimalkan tenga kerja dari wilayah Indonesia lainnya.
> > 3. Angka buta hurup maksimal 5 %
> > 4. Budaya lokal tetap dipertahankan & bisnis yang ada tidak boleh
> > bertentangan dengan Pancasila, misalnya Casino dilarang.
> > 5. Ada penerimaan yang diterima Indonesia saat pertama kali perjanjian
> > disepakati & ada juga penerimaan yang diterima setiap periode tertentu.
> > 6. Bila di daerah tersebut ada sumber daya alam (misal tambang) maka
> > aturan mainnya beda lagi. Ditetapkan persentase bagi hasil tertentu.
> > 7. dll.
> >
> > Apakah ini sama dengan menggadaikan kedaulatan kita ke negara lain ?
> > Menurut
> > saya tidak juga, karena negara tersebut tetap dalam wilayah NKRI. Kalau
> pun
> > pengelolaannya diserahkan ke negara lain, tapi sudah berdasarkan analisis
> &
> > perjanjian yang bisa membawa manfaat baik bagi penduduk daerah tersebut
> > maupun Indonesia keseluruhan.
> >
> > Sebagai perbandingan ekstrim dengan kondisi sekarang, misalnya daerah
> Papua
> > yang kaya tambang, pemerintah pusat & daerah menerima banyak pendapatan
> > tapi
> > hasilnya, penduduk Papua masih terbelakang.
> >
> > Ini cara simple kita untuk mengembangkan wilayah Indonesia yang luas &
> > masih
> > banyak yang penduduknya sangat jarang.
> >
> > Khawatir terlalu panjang, sampai disini dulu pendahuluannya. Any comment
> ?
> >
> > Rgds,
> >
> > Falah
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> > ------------------------------------
> >
> > =========================
> > Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
> > -------------------------
> > Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
> > http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
> > -------------------------
> > Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
> > http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
> > =========================
> > Perhatian :
> > - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
> > posting sebelumnya
> > - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada.
> Anggota
> > yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
> > - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
> > ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo<ahlikeuangan-indonesia-owner%40yahoogroups.comYahoo>!
> Groups Links
> >
> >
> >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke