At 06:24 PM 12/11/2009, you wrote: >terima kasih Lae > >Jadi perkaranya bukan soal asing atau bukan, tapi memang kita butuh sejumlah >besar modal untuk mengerek (istiilah saya bener gak yah ?) perekonomian >kita, senentara mengandalkan modal sendiri (sejauh ini nampaknya) ngga >cukup. > >Kesimpulan yang saya tangkap ini benar tidak, Lae ?
Iya kira-kira seperti itu. Masalah kita terletak pada sumber modal dalam negeri yang kecil dan tingkat produktivitas yang rendah. >kalau misalnya benar, maka info lain yang saya dapat: kebutuhan modal itu >sebenarnya bisa diturunkan kalau produktivitas ditingkatkan. >tapi produktivitas itu apa Lae ? apakah sekedar menghasilkan produk yang >dicatat beredar di pasar, nilai transaksinya (kan bisa jadi berlipat ganda >nilainya), atau gimana ya ? Betul, efisiensi modal bisa ditingkatkan dengan produktivitas. Produktivitas secara menyeluruh (TFP = Total Factor of Productivity) melibatkan unsur masukan (input) modal (K), tenaga kerja (L), dan tingkat produktivitas (A). Hasil akhirnya adalah berupa berapa nilai produk yang bisa dihasilkan suatu tenaga kerja dalam proses mengubah barang mentah menjadi barang jadi pada suatu periode waktu dengan ikut memperhitungkan segala faktor-faktor pendukung produksi (mesin, skill, dll.) Semakin tinggi produktivitas, maka berarti semakin banyak dan tinggi kualitas nilai produk yang dihasilkan dengan bahan baku sama DAN/ATAU dalam waktu yang sama. Contoh: antara pekerja yang menggunakan mesin dan yang tidak menggunakan mesin - akan terdapat perbedaan hasil kerja (output) yang berbeda, dan di sisi lain - semakin tinggi kemampuan mesin yang diperlukan akan menuntut tenaga kerja yang juga semakin terampil dan berpendidikan. Jadi sekalipun mesinnya lebih mahal, sebuah perusahaan yang mempekerjakan pekerja trampil - secara normal akan mampu menghasilkan output yang lebih besar daripada pekerja yang menggunakan mesin sederhana DAN dioperasikan oleh pekerja yang tidak terampil. Dengan mempertimbangkan hal ini - maka faktor buruh murah saja menjadi tidak cukup - karena produktivitas yang lebih tinggi ternyata hanya bisa dicapai lewat pemanfaatan alat bantu (mesin) dan sistem yang melingkupinya (manajemen), serta faktor pendukung lain (ketersediaan modal dan infrastruktur). Faktor manajemen bisa ikut mendukung produktivitas - karena dalam organisasi yang baik dan hidup - terdapat inputan dari pekerja tentang cara-cara untuk meningkatkan efisiensi (karena mereka yang berhadapan dengan sistem produksi sehari-hari) dan menekan produk gagal, sehingga bisa diperoleh perbaikan yang kontinu. (Sialnya, faktor inisiatif ini terkait juga dengan budaya.... dan di Indonesia kita punya masalah serius tentang ini).