Tapi mari kita baca secara terbalik. Jika memang tidak ada "apa-apanya", dalam 
artian rekomendasi Pansus DPR hanya mewakili kepentingan tertentu ( ah..adakah 
itu netralitas-objektif-nirkepentingan dalam dunia nyata ini?), dan tidak 
memiliki implikasi apa pun, karena putusannya berbeda dg tujuan awal, mengapa 
Partai Demokrat dan pihak penguasa harus sedemikian ngotot melakukan lobi, 
melibatkan staf khusus yang digaji dg uang negara, mengulur waktu voting dengan 
lobi selama 6 jam, dlsb? Artinya, partai penguasa pun juga punya kepentingan 
dan ini diam2 menunjukkan kekhawatiran. Jika merasa benar dan akhirnya akan 
diserahkan ke proses hukum dengan segala keyakinannya, ya sudah, ikuti saja, 
tak usah ngotot lobi dan ulur waktu.

Sekedar mengingatkan logika ketua DPR dan empat fraksi pengusul Opsi A+C, di 
samping Opsi A dan Opsi C.
1. Kebenaran tidak bisa divoting, karenanya voting dihindari. Kebenaran itu 
diaklamasi (artinya, apakah segala putusan politik hasil voting sama artinya 
bukan kebenaran?).
2. Maka dirumuskan Opsi A+C, karena di kedua opsi sama2 mengandung kebenaran.
3. Dilakukan lobi utk merumuskan formulasi Opsi A+C. 
4. Hasil lobi ini kemudian dibawa ke paripurna untuk divoting, apakah disetujui 
ada tiga Opsi A, C, dan A+C. Di sini ada kontradiksi, Opsi A+C yang semula 
dirumuskan sebagai "kebenaran", jatuh pada logika yg sama: divoting.
5. Artinya ketiganya jadi tidak memiliki kebenaran bukan?

Ya sudah, memang DPR harus belajar ilmu logika lagi. Tapi hebatnya, kekacauan 
logika ini toh tak ada yg mempertanyakan, karena bisa dibungkus dengan aneka 
tingkah dan tekuk lidah yang amat lihai.

Ini semua permainan Bung....dan teknokrat juga harus mulai awas, sebagaimana 
disampaikan Pak Mahfud MD, hasil proses di DPR ini sehat, dan bisa jadi rujukan 
baru bahwa kebijakan bisa dipidanakan sejauh mengandung unsur pidana. Teknokrat 
dan politisi kapan ya akurnya?

salam,


pras





________________________________
Dari: Wilander <elchino_...@yahoo.com>
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Terkirim: Kam, 4 Maret, 2010 23:04:28
Judul: Re: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II)

  
Senada dengan pertanyaan Bung Unggono..
Gitu aja kok repot?
Permudahlah dan jangan dipersulit..

Kalau menurut saya, ini tidak punya arah dan tujuan  yg jelas tetapi hanya 
semakin menunjukkan "kepentingan" ..


Wilander

-----Original Message-----
From: unggono wahyu priharyanto <karsay...@yahoo. co.id>
Date: Fri, 5 Mar 2010 14:45:20 
To: <AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com>
Subject: Re: [Keuangan] [oot] Pidato Presiden Menanggapi Kasus Century (II)

pertanyaan sy yg bingung..
1. seandainya pres/wapres bukan sby boediono apakah akan ada pansus century?
2. masyarakat mana yg terwakili dg hasil akhir pansus century? nasabah century 
atau yg gak suka sama sby boediono + smi atau siapa? 
3. inti tujuan awal pansus century apa? dan bgmn dg hasil akhirnya, sesuaikah?

tks
anto


--- Pada Jum, 5/3/10, dyahanggitasari <dyahanggitasari@ yahoo.com> menulis:

Justru pada saat ini DPR menunjukkan kualitas terbaiknya. Keberanian 
menyuarakan suara konstituennya meskipun tergabung dalam koalisi 
menunjukkan kematangan pola pikir wakil rakyat tersebut. Koalisi yang 
ada adalah koalisi kebenaran tanpa harus takut akan kehilangan jabatan. 

Sikap pandangan fraksi fraksi merefleksikan pula pandangan dari 
masyarakat. Bahkan mereka yang ada di DPR bukanlah tokoh tokoh yang 
sembarangan. Salah seorang professor yang duduk dalam jabatan Ketua 
Pansus jelas memberikan bobot terhadap rekomendasi yang dihasilkan.

Demokrasi kita makin matang. Meskipun seorang tokoh internasional belum 
tentu keputusan yang dihasilkan selalu baik. Repot sekali apabila 
masyarakat harus membebek dan mengagung agungkan apapun keputusan 
pejabat hanya karena dipuji puji dunia internasional bagaikan dewa tanpa
cela. Masyarakatlah yang akhirnya yang akan menilai.












&quot;Coba Yahoo! Mail baru yang LEBIH CEPAT. Rasakan bedanya sekarang! 
http://id.mail. yahoo.com& quot;

[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]


 


      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari 
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke