Sabtu Sibuk di Rumah Dunia: SEMARAK MURAL KAMMI BANTEN, WORLSHOP TEATER IMAN SOLEH, DAN PANGGUNG INTANG TEATER GASENDA MAN 2 SERANG
Rumah Dunia pada akhirnya jadi taman budaya alternative di Banten. Banyak sekolah memakai Rumah Dunia untuk kelas jauh; belajar membuat majalah dinding, pelatihan menulis berita, dan fiksi. Para relawan secara bergiliran menggawangi. Para alumni kelas menulis selalu anusias membagikn ilmunya. Rumah Dunia juga dijdaikan tempat pertunjukkan teater atau musik. Itu karena tidak ada gedung kesenian di Banten. Pertanyaannya, kenapa Rumah Dunia? TEntu saja, karena tidak perlu membyar uang sewa. Kami sepakat memudahkan hal ini, karena membayar sewa gedungsangat mahal di Banten. Jika hal ini dibebankan, bia-bisa acaranya tidak jadi. MELUKIS MURAL Nah, kita Rumah Dunia juga sering dipakai untk tempat perlombaan. Minggu lalu, Pelajar Islam Indonesia Banten memakan Rumah Dunia sebagai tempat lomba karikatur. Sabtu (223/1), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) memakai Rumah Dunia untuk pelaksanaan lomba “Semarak Mural:Melukis Demokrasi”. Pesetanya tim, minimal 3 dan maksimal 5 orang. Usia tidak boleh lebih dari 23 tahun, ukuran lukisan 2 x 3 meter, dilarang bertemakan kampanye dan sara. Total hdiahnya Rp. 6.000.000,- Setiap kelompok peserta membayar registrasi Rp. 60.000,- Kata Roy, relawan Rumah dunia, mewakili panitia dari KAMMI, “Tema pilihan lainnya ada empat. Silahkan dipilih saja.” Yaitu 1) secontreng cinta untuk Indonesia, 2) kucontreng yang kumau, 3) buktikan contrengmu sesuai petunjuk KPU, dan 4) pmilu milik kita. Tempat pendaftaran selain di Rumah Dunia, bisa juga di sekretarian KAMMI Banten, Jl. Karya Bhakti no. 28, KPKN Ciceri. “Jangan lupa, technical meeting Rabu 18 Maret 2009 di gedung BKM, di samping perempatan Pisang Mas, pukul 13.00,” tambah Syarief, panitia dari KAMMI Banten, yang bisa dikontak di 085286483332. Pelaksanaan “Semarak Mural: Melukis Demokrasi” ala KAMMI Banten ini dilaksanakan di Taman Budaya Rumah Dunia, Sabtu, 21 Maret, pukul 12.00. Anam, panitia lainnya dri KAMMI Banten mengingatkan, “Awas, jangan telat, ya!” Anam menyebutkan nomor ha penya kalau ada kendala, “Silahkan kontak saya di 081808459399! Insya Allah, stand bye! Urusan lomba, ya! Jangan SMS-an!” PANGGUNG Lepas lomba semarak mural, pukul 13.00 WIB, ada worhopt teater. Pembicaranya keren, yaitu Iman Soleh, dosen keaktoran dan penyutradaraan STSI Bandung. “Tadinya mau monolog, tapi nggak sempet latihan, sibuk euy,” kata Iman Soleh, yang dikenal sebagai “raja monolog”. Peserta workshop para pelajar dan mahasiswa. Biasa, gratis. Makanya, jangan lewatkan. Tapi, beel konsumsi, terpaksa dipaksa, bawa sendiri. Yang banyak, ya! Merangkak ke pukul 15.30 WIB, di sisi selatan, akan ada informal meeting terbatas. “wong Banten yang sukes di Jakarta akan berkunjung ke Rumah Dunia. Mereka tertarik dengan konsep Rumah Dunia,”terang Gola Gong. “Mereka menduduki posisi pentig di erbagai instansi di Jakarta. Mulai dari birokrat dan banker. Semoga masalah dana operasional Rumah Dunia bisa teratasi.” Insya Allah. Kesibukan belum selesai. Selepas maghrib, tepatnya ba’da Isya, pukul 19.30, program bulanan “Panggung:Teater Untuk Semua” menggeliat lagi. Kali ini giliran teater GASENDA MAN 2 Serang. “Mereka mementaskan lakon ‘Intan Di ujung Pengharapan,” jelas Dedi Setiawan, PJ Teater Rumah Dunia, yang sedang jungkirbalik membuat skripsi. Ayo, jangan lewatkan kesempatan emas ini. Ingat, perut butuh makan nasi, otak juga butuh makan, yaitu ilmu! (*) ifo selengkapnya di www.rumhadunia.net