Tidak Berjarak dengan Remi Silado

Selalu menarik membahas Remi Silado, salah satu sastrawan Indonesia yang masih 
aktif berkarya hingga sekarang. Selain sebagai sastrawan dan penyair, pemilik 
nama asli Yapi Panda Abdiel Tambayong dan sederet nama pena itu juga aktif 
sebagai musisi, dramawan bahkan pelukis. 

Dalam dunia sastra dan kepenyairan, sastrawan yang pernah dianugerahi hadiah 
Sastra Khatulistiwa 2002 untuk novelnya Kerudung Merah Kirmizi ini juga 
dinobatkan sebagai pengarang buku sajak tertebal versi Museum Rekor Indonesia 
melalui buku kumpulan sajaknya Kerygma & Martyria setebal 1.056 halaman. 
Novelnya bertajuk Ca Bau Kan juga laris manis, bahkan sampai dibuatkan film 
pada awal tahun 2000-an. 

Kini setelah berbagai pencapaian itu, bagaimana Remi Silado memandang dunia 
sastra Indonesia saat ini ? 

Dewan Kesenian Jakarta mengundang Remi Silado untuk berbagi pemikiran dan 
pengalamannya, menerawang dunia sastra Indonesia dari sudut pandangnya. Bahkan 
lebih pribadi, karena Remi akan mengajak kita menyelami proses kreatifnya saat 
menghasilkan sebuah karya. 

Remi Silado akan hadir dalam program Bincang Tokoh, sebuah program baru Dewan 
Kesenian Jakarta yang salah satu tujuan utamanya memberikan ruang diskusi yang 
tidak berjarak antara siapapun peminat sastra dengan tokoh sastra Indonesia 
yang telah teruji kualitasnya. Ruang seperti inilah yang diharapkan akan 
memberikan inspirasi dalam mengembangkan dunia kesusasteraan Indonesia di masa 
mendatang. 

Bincang Tokoh bersama Remi Silado
Jumat, 21 Mei 2010
15.00 – 17.00 WIB
Galeri Cipta II, Taman Ismail Marzuki
Menteng – Jakarta Pusat
 
Gratis dan untuk umum 

Informasi hubungi :
Nefa Firman – 021 31937639, 3162780, 39899634




Kirim email ke