wa'alaykumussalaam wa rahmatullah wa barakatuh,
subhanallah, jazakallahu khayr ya akhi... ana rasa, udah komplit ya jawabannya. ada dalilnya plus nasehat. alhamdulillah... mungkin kalau contoh kasusnya ikhwan, udah nggak asing lagi. tapi kalau contoh kasusnya akhwat, jarang sekali. banyak sih sebenarnya, cuman nggak muncul ke permukaan aja. dan ana di sini cuma ingin menambahkan... (sebagai sesama akhwat kepada penanya khususnya), bila akhirnya seorang akhwat memutuskan untuk menawarkan dirinya kepada seorang ikhwan yang dia ingin menikah dengan ikhwan tersebut, maka dia harus bertanya kepada dirinya terlebih dahulu mengapa dia ingin menikah dengan ikhwan tersebut. karena pada asalnya, seseorang itu harus meluruskan niat menikah itu karena Alloh saja, untuk memelihara kesucian diri dan menghindarkan diri dari perbuatan yang diharamkan Alloh. bukan karena semua orang menikah, kemudian dia pingin nikah juga (demi gengsi). atau karena nggak ada orang yang menikah, kemudian dia pingin nikah (untuk menyombongkan diri). dan dengan mengetahui alasan mengapa dia ingin menikah dengan ikhwan tersebut (yang seharusnya karena Alloh juga), maka insya Alloh dia akan sanggup mengatasi kekecewaan bila hasilnya tidak sesuai dengan yang diinginkan. ada sebuah kisah tentang seorang akhwat yang ana kenal (ehm...) yang ingin menikah dengan seorang ikhwan yang alim di antara ikhwan2 yang dia kenal. kemudian karena dia ragu mencari orang ketiga sementara usianya semakin menua, maka dengan memberanikan diri dia menyampaikan keinginannya itu kepada ikhwan tersebut. seseorang pun bertanya kepadanya kenapa dia berani melakukan hal itu? kemudian akhwat tersebut menjawab bahwa baik perempuan ataupun laki2 melamar seseorang untuk menikah dengannya, masing2 itu ada syariatnya. jadi dia tidak merasa takut atas perbuatannya itu, karena hal itu tidak terlarang dalam Islam. dan dia juga tidak merasa malu melakukannya, karena dia yakin melakukannya karena Alloh. bukan karena ikhwan itu ganteng dan keren... tapi karena dia itu salafi, yang berpegang teguh pada Al Quran dan As Sunnah! dan subhanalloh, ke"salafi"annya itu lah yang kemudian bikin dia ganteng dan keren, katanya... jadi bukanlah suatu masalah besar bila dia akhirnya ditolak. karena dia yakin ikhwan tersebut ikhwan yang bisa dipercaya dan bagus akhlaknya, yang bisa menjaga amanah dan bisa menjaga diri dari fitnah, insya Alloh. dan kalo dia akhirnya ditolak, dia tidak akan merasa menyesal karena telah "melamar" ikhwan tersebut ataupun kecewa dengan hasilnya... dia berkata: "kalo sesuatu itu adalah hakku, aku yakin nggak akan lepas dariku. tapi kalo sesuatu itu lepas dariku, aku yakin itu bukan hakku. dan kalo Alloh nggak mengizinkan dia jadi pendampingku, padahal dia ikhwan yang paling baik yang pernah aku kenal... pasti Alloh udah nyiapin yang lebih baik lagi dari dia. karena aku yakin, Alloh nggak mungkin ngecewain aku. dan aku juga seneng kalo aku nggak jadi pendampingnya. aku doain semoga dia dapat akhwat yang baik bahkan lebih baik dari yang pernah dia bayangin sebelumnya, karena ikhwan sebaik dia berhak mendapatkannya, insya Alloh... yang jelas, aku udah puas kalo aku tahu keputusanNya dari sekarang, daripada aku cuma harus berdiam diri dan terus berharap sementara tawakal itu harus sama usaha!" subhanalloh, demikian perkataannya. wallahua'lam apa yang terjadi dengannya setelah itu. ana juga menunggu akhir kisahnya, tapi ana berharap semoga Alloh memudahkan segala urusannya. demikian tambahan dari ana. mudah2an bisa menjadi nasehat buat ana dan juga siapa saja yang membacanya. wallahua'lam. "... dan barangsiapa yang bertawakal kepada Alloh, niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)-nya." [Ath-Thalaq : 3] wassalaamu'alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh, luluan m --- In assunnah@yahoogroups.com, "Chandraleka" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Assalamu'alaikum wa rahmatullah wa barakatuh > > Untuk mencari jodoh, seorang akhwat juga tidak boleh hanya berdiam diri. Ia harus juga ada usaha / proaktif. Usaha yang bisa dilakukan oleh seorang akhwat yang ingin mencari pendamping hidup: > > 1. Orang tua menawarkan putrinya atau orang yang diwalinya kepada pria shalih Hal ini pernah dilakukan oleh Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu 'ahu ketika menawarkan putrinya, Hafshah kepada pria terbaik ummat ini. Seperti diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Shahihnya. Umar menawarkan Hafshah kepada Utsman, kemudian ditawarkan kepada Abu Bakar Ash Shiddiq. Tetapi akhirnya > Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang meminangnya. (Lihat Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin 'Abdir Razzaq, 'Isyratun Nisaa' minal alif ilal yaa', Darul Wathan, Saudi Arabia, terj. Ahmad Saikhu, Panduan Lengkap Nikah dari A sampai Z, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cet. Pertama, Januari 2005, Hal. 135 - 136). > > Berkata Ibnu Hajar tentang hadits Umar menawarkan Hafshah: > "Hadits ini berisi anjuran agar manusia menawarkan putrinya atau selainnya dari wanita yang diwalinya kepada orang yang diyakini kebaikannya dan keshalihannya, karena di dalamnya terdapat manfaat yang akan kembali kepada wanita yang ditawarkan kepadanya. Dan tidak boleh malu mengenai hal itu." > (Idem Hal. 136). > > Nasehat ini tepat sekali untuk didengar dan diketahui oleh para orang tua di negeri kita ini. Karena kita lihat sebagian muslimah tidak kunjung menikah dan orang tuanya juga berdiam diri atas masalah orang yang diwalinya. > > 2. Meminta bantuan pihak ketiga yang dipercaya > 3. Menawarkan diri kepada pria yang shalih > Tsabit al Bunnani berkata, > "Aku berada di sisi Anas dan disebelahnya ada anak perempuannya. Anas berkata, 'Seorang wanita datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam menawarkan dirinya seraya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah engkau berhasrat kepadaku?' Maka anak perempuan Anas berkata, 'Alangkah sedikit perasaan malunya. Idiih..., idiih.. 'Anas berkata, 'Dia lebih baik daripada > engkau. Dia menginginkan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu menawarkan dirinya kepada beliau." (HR. Bukhari). > > Jadi, tidak apa apa bila seorang wanita menawarkan diri kepada seorang laki-laki. > > Saran saya: > Bila memutuskan untuk menawarkan diri atau setidaknya ingin bertaaruf dengan seorang laki-laki, ukhti harus pastikan dulu bahwa dia adalah orang yang tepat dan baik. Baik dari segi agama, akhlak, dst. Meski perlu digarisbawahi bahwa tidak ada orang yang sempurna di dunia ini. Ada hal hal positif dan ada hal hal negatif / yang kurang. Cara mengetahuinya bisa dengan melakukan 'misi pengintaian' dulu. Bisa dengan bertanya ke teman dekatnya, saudaranya, tentang keadaan dia yang sebenarnya. > > Kemudian bisa kirimkan sinyal / isyarat baik secara langsung atau lewat orang lain yang dipercaya. TAPI perlu diingat. Ketika meniatkan diri untuk bertaaruf, ukhti harus siap mental juga untuk ditolak. Ukhti harus siap ditolak juga. > > Satu lagi. > Ukhti harus juga siap menerima si dia apa adanya. Karena manusia itu plus minus, ada kelebihan dan ada kekurangannya. Maka lakukan probing dengan bertanya tentang keadaannya. Tahu kekurangannya lebih dulu tentang dia itu lebih baik ketimbang tahu kekurangannya setelah menikah. > Kebahagiaan rumah tangga insya Allah akan tercipta bila masing- masingnya, baik sang ikhwan dan sang akhwat memahami bahwa keduanya adalah manusia biasa, ada kelebihan dan ada kekurangan. > > Semoga bermanfaat. > May Allah helps me. Amiin. > > Wassalamu'alaikum > > Chandraleka > Independent IT Writer > > -----Original Message----- > From: Etiana Walan Yudiani [mailto:[EMAIL PROTECTED] > Sent: 29 Maret 2005 21:04 > To: assunnah@yahoogroups.com > Subject: [assunnah] Tanya : Problema Cinta > > Assalamualaikum Bagaimana jika kita sebagai seorang muslimah yang doif, mengharapkan cinta seorang ikhwan, hanya sebatas mengharap. tentunya untuk jadi pasangan hidup. Sedang kita tahu bahwa menjalin hubungan non mahram haram hukumnya, dan kita tahu bahwa saat ini belumlah tepat saatnya untuk menikah. Jika diredam saja dengan puasa, itu berhasil, tapi untuk beberapa saat saja. Bagaimana sikap kita sebaiknya? Apakah usaha syar'i yang boleh dilakukan seorang muslimah untuk memberikan tanda pada seorang ikhwan agar > dia dapat mentaarufinya? Wassalamualaikum. Syukron Katsir. ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Would you Help a Child in need? It is easier than you think. Click Here to meet a Child you can help. http://us.click.yahoo.com/0Z9NuA/I_qJAA/i1hLAA/TXWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> ------------------------------------------------------------------------ Website Islam pilihan anda. http://www.assunnah.or.id http://www.almanhaj.or.id Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu Berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] ------------------------------------------------------------------------ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/