Elros Elrond wrote:

> Salam Damai,
>
> Terima kasih untuk Pak Abu dan Pak Indrawan atas tanggapannya.
>
> Yang aku ingin pertama ingin tahu adalah apa itu jihad sebenarnya?
> Apakah perang suci? Aku juga sempat mampir di suatu forum yang
> menyatakan bahwa Surat ke-9 (lupa namanya) itu seringkali menjadi
> dasar tindak terorisme. Apakah bisa ditanggapi?
> Aku belum Muslim, tapi mau belajar dulu pelan-pelan. Lebih baik begitu
> menurut aku daripada buru-buru tetapi tidak mantap.
>
> Salam Damai,
>
> Elros Elrond


saya ingin meluruskan tentang terorisme dan jihad


Ahlus Sunnah Dan Terorisme

*Kategori Al-Irhab = Terorisme*

Selasa, 11 April 2006 15:13:32 WIB

AHLUS SUNNAH DAN TERORISME

Oleh
Syaikh Dr Muhammad bin Musa Alu Nashr

Orang yang menuduh kita sebagai teroris, ia termasuk ahlul ghuluw
(berlebih-lebihan dalam tuduhannya). Ia tidak mengerti dakwah salafiyah.
Dakwah salafiyah adalah dakwah Islam. Dakwah salafiyah adalah dakwah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya[1]. Namun
demikian, tidak boleh seorang Salafi (siapapun orangnya) menganggap
dirinya berakhlak seperti akhlak Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam, atau akhlak para shahabatnya.

Dakwah salafiyah berdiri di atas aqidah yang benar, aqidah yang
Rasulullah dan para sahabatnya berkeyakinan dengannya. Dakwah salafiyah
tegak diatas manhaj (jalan, metode, tata cara) Islam yang benar dan
lurus, berdiri diatas dalil. Dakwah ini benar-benar mengagungkan
As-Salaf Ash-Shalih (generasi terdahulu yang shalih), dari kalangan para
sahabat dan tabi’in. Dakwah ini mengagungkan dan menghormati dalil,
(berupa) firman Allah dan (sabda) Rasulnya, tidak mengutamakan dan
mengedepankan perkataan siapapun (di atas perkataan Allah dan rasulNya),
betapapun tinggi derajat dan kedudukannya orang itu. Dakwah salafiyah
menyeru kepada Allah, kepada ajaran Islam yang benar, seimbang dan adil.
Menyeru kepada kelemah lembutan dan menolak kekerasan. Maka menuduh
dakwah salafiyah sebagai terorisme adalalah dusta!

Karena, siapakah yang benar-benar menentang para teroris dan takfiriyin
(orang-orang yang sangat mudah mengkafirkan orang lain tanpa sebab yang
haq) saat ini?

Siapakah mereka kalau bukan ulama dakwah salafiyah ? Mereka, yang pada
zaman ini dikenal sangat gigih membela dan berdakwah dengan dakwah
salafiyah ini. Yang paling dikenal di antara mereka, seperti Al-Imam
Al-Muhaddist Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, kemudian
Asy-Syaikh Al’Allaamah Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz, Asy-Syaikh
Al-Allaamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Kemudian murid-murid
Al-Imam Al-Muhaddist Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani, dan
murid-murid mereka semua.

Merakalah yang jelas-jelas nyata paling menentang dan membantah
pemikiran terorisme ini, baik dengan tulisan-tulisan di dalam
kitab-kitab mereka, kaset-kaset kajian ilmiah mereka, dan dari seputar
kajian-kajian ilmiah mereka secara langsung. Hal ini diketahui oleh
setiap munshif (orang yang adil dalam menghukum).

Adapun mukabir (orang yang sombong dan keras kepala) dan orang yang
mendustakan kenyataan mereka semua, maka sesungguhnya dia merupakan
generasi (pelanjut) dari tokoh-tokoh (penentang) terdahulu, (yaitu
orang-orang) yang menuduh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebagai tukang sihir, orang gila, pemalsu dan pembuat Al-Qur’an,
pendusta. Mereka hanya menuduh, menuduh dan terus menuduh (tanpa haq dan
bukti yang benar).

Namun inilah taqdir para nabi, mereka selalu didustakan oleh sebagian
umatnya. Allah berfirman.

“Artinya : Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum
kamu, akan tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan
(yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami
terhadap mereka” [Al-An’am : 34]

Oleh karena itu, demikianlah keadaan para da’i yang berdakwah kepada
Allah, keadaan para penuntut ilmu agama. Mereka akan selalu mendapatkan
halangan dan rintangan serta hambatan dari orang-orang sesat, ahli
bid’ah, dan orang-orang yang menyimpang dari jalan Allah. Mereka akan
disakiti oleh para penentang itu.

Para ahli bid’ah, orang-orang sesat, dan orang-orang yang menyimpang
dari jalan Allah, (mereka) tidak pernah berhenti melancarkan usaha-usaha
keji ( yang mereka buat), berupa provokasi, menaburkan bibit-bibit
pertikaian dan permusuhan di kalangan masyarakat, sehingga para da’i
yang ikhlas berdakwah kepada Allah dan para penuntut ilmu agama,
(mereka) akan selalu mendapatkan rintangan ini.

Ada dua pondok pesantren yang bermanhaj salaf di sebuah pulau. Setelah
para ahli bid’ah, orang-orang sesat, dan orang-orang yang menyimpang
dari jalan Allah ini mengetahui keberadaan dua pondok pesantren ini,
mereka segera menghasut masyarakat setempat, dan akhirnya merekapun
berhasil menghancurkan dan memporakporandakan ke dua pondok pesantren ini.

Tidak ada yang memicu mereka untuk melakukan tindakan keji ini,
melainkan hasad, dengki dan kebencian yang membakar dada-dada mereka
terhadap para da’i dari penuntut ilmu agama yang benar dan lurus.
Demikianlah, karena orang sesat memang tidak akan pernah mencintai
kebenaran dan ahlinya!.

Betatpapun demikian, orang-orang yang berpegang teguh dengan manhaj
salaf, pasti akan tetap selalu ada. Mereka selalu konsisten di atas
prinsipnya dalam berdakwah. Tidak berpengaruh tindakan-tindakan orang
yang berusaha berbuat madharat terhadap mereka, juga orang-orang yang
menyelisihi mereka, seperti yang telah disabdakan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Akan tetap ada sekelompok dari umatku yang muncul di atas
al-haq (kebenaran), tidak membahayakan mereka orang-orang yang
meninggalkan (tidak mempedulikan mereka) sampai datang urusan dari
Allah, sedangkan mereka tetap demikian” [2]

Dan golongan ini, para ulama telah menafsirkan, bahwa mereka adalah
ahlul hadits dan ahlul atsar (yaitu orang-orang yang konsisten mengikuti
hadits-hadits dan jejak para As-Salaf Ash-Shalih).
Maka, saya nasihati setiap muslim, hendaknya ia menjadi seorang salafi.
Saya nasihati setiap muslim, hendaknya ia menjadi seorang salafi [3].
Hendaknya setiap muslim bermanhaj, seperti apa yang telah ditempuh oleh
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya. Sebuah
manhaj yang tidak berpihak kepada personal tertentu, atau kepada
jama’ah-jama’ah tertentu.

As-Salafiyah bukanlah bayi perempuan yang baru terlahir sekarang. Bukan
pula sebuah organisasi yang baru didirikan saat ini. As-Salafiyah adalah
ajaran yang turun dari Allah, berupa wahyu yang dibawa oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda kepada putrinya Fathimah Radhiyallahu anha [4] tatkala ia
meninggal dunia.

“Artinya : Bergabunglah bersama pendahulu kita yang shalih, Utsman bin
Mazh’un” [5]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah berkata (yang maknanya) :
“Bukan (merupakan) aib, jika seseorang menisbatkan (menyandarkan)
dirinya kepada salaf, karena manhaj salaf adalah (manhaj yang) a’lam
(lebih berilmu), ahkam (lebih bijak dan berhukum), dan aslam (lebih
selamat)”.

Karena jika tidak demikian, bagaimana kita bisa merealisasikan : ‘Maa
ana ‘alaihi wa ashhaabii’.

Lihatlah ! Sekarang banyak jama’ah dengan bermacam-macam pola mereka,
ada yang ke barat, ada yang ke timur. Semuanya mengikuti jalannya
masing-masing yang berbeda-beda. Kecuali, hanya dakwah salafiyah yang
diberkahi Allah ini. Golongan inilah yang tetap konsisten berpegang
teguh kuat-kuat dengan apa yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
dan para sahabatnya berada di atasnya.

Oleh karena itu, saya memohon kepada Allah agar mereka –baik para da’i,
para penuntut ilmu, dan orang-orang yang bermanhaj salaf ini- senantiasa
diberikan kemudahan dan keutamaan dariNya, dan agar mereka dijadikan
olehNya generasi-generasi terbaik pewaris mereka. Sesungguhnya Allah-lah
yang berkenan mangabulkan do’a ini dan Maha Berkuasa atas segala
sesuatu. Tidaklah ada seorang yang menentang dakwah yang haq ini,
melainkan Allah pasti akan mebinasakannya. Karena Allah akan selalu
membela orang-orang yang beriman (yang membela agamaNya).

Karenanya, seluruh model dakwah apapun (di muka bumi ini) yang berusaha
menghalang-halangi, menentang, dan merintangi dakwah salafiyah, usaha
mereka pasti sia-sia dan gagal. Bahkan yang mereka dapatkan hanyalah
kerugian dan penyesalan. Sedangkan Allah senantiasa membela dan menolong
dakwah salafiyah ini, karena Allah pasti akan menolong orang-orang yang
membela agamaNya, sebagaimana firmanNya.

“Artinya : Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong
(agama)Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”
[Al-Hajj : 40]

Demikianlah, akhirya saya cukupkan jawaban saya sampai di sini. Saya
berharap bisa bertemu dengan kalian pada kesempatan yang lain, insya Allah.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 01/Tahun X/1427H/1426. Diambil
dari Muhadharah Syaikh Dr Muhammad bin Musa Alu An-Nashr di Masjid
Al-Karim, Pabelan, Surakarta, Ahad 19 Februari 2006, Diterjemahkan oleh
Abu Abdillah Arief Budiman bin Utsman Rozali]
_________
Foote Note
[1]. Berdasarkan hadits Iftiraqul ummah (perpecahan umat) yang shahih
dan masyhur, yang dikeluarkan oleh Abu Daud 4/197-198 no. 4597,
At-Tirmidzi 5/25-26 no. 2640 dan 2641. Ahmad 2/332, 3/120 dan 145,
4/102, Ibnu Majah 2/1231-1232 no. 3991-3993 dari hadits Abu Hurairah dan
Auf bin Malik Radhiyallahu ‘anhu, dan lain-lain yang sdi salah satu
lafazh akhir hadits-haditsnya adalah. “Mereka adalah al-jama’ah” dan
‘(Yaitu) mereka seperti apa yang aku dan para sahabatku berada di
atasnya”. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Muhamamd Nashiruddin
Al-Albani Rahimahullah di dalam Ash-Shahihah 3/480 dan kitab-kitab
beliau lainnya.
[2]. Hadits Riwayat Muslim 3/1523 no. 1920 dari hadits Tsauban
Radhiyallahu ‘anha, dan yang semakna dengannya diriwayatkan oleh
Al-Bukhari 2/2667 no. 6881 dari hadits Al-Mughirah bin Syu’bah
Radhiyallahu ‘anhu dan lain-lain.
[3]. Syaikh Dr Muhammad bin Musa Alu An-Nashr memang mengulangi
kata-katanya ini dua kali.
[4]. Demikian yang Syaikh Dr Muhammad bin Musa Alu An-Nashr sampaikan.
Mungkin yang beliau maksud adalah Ruqayah binti Rasulillah Shallallahu
‘alaihi wa sallam, karena Fatimah Radhiyallahu ‘anha meninggal sekitar
setengah tahun setelah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat,
sebagaimana yang telah diketahui dan telah banyak keterangannya di dalam
kitab-kitab tarajim (biografi) para sahabat. Lihat Taqrib at Tahdzib,
hal. 1367 no. 8749.
[5]. Hadits Riwayat Ath-Thabrani di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath 6/41 no.
5736 dan lain-lain. Hadits ini pernah diucapkan Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam ketika putri beliau Zainab meninggal, sebagaimana
dalam Musnad Al-Imam Ahmad 1/237 dan 335 no. 2127 dan 3103 dan
lain-lain. Juga ketika putra beliau Ibrahim meninggal sebagaimana dalam
Al-Mu’jam Al-Kabir 1/286 no. 837 dan lain-lain. Al-Imam Adz-Dzhahabi di
dalam Siyar A’lam An-Nubala 2/252, beliau membawakan biografi Ruqayah
Radhiyalahu ‘anha, beliau menghukumi hadsits ini dan berkata ‘Munkar’.
Syaikh Salim bin Id Al-Hilali –hafizhahullah- di dalam kitabnya
(Bashra-iru dzawi asy-Syaraf bi Marwiyati Manhaj As-Salaf) hal.18
berkata : ‘Telah diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam
sabdanya kepada putri beliau Ruqayah, tatkala ia meninggal ...’ lalu
beliaupun (Syaikh Salim bin Id Al-Hilali) membawakan hadits ini.
Kemudian beliau komentari pada catatan kaki : ‘Dhaif, dikeluarkan oleh
Al-Imam Ahmad 1/237 dan 335 dan Ibnu Sa’ad di dalam Ath-Thabaqat 8/37
dan hadits ini dipermasalahkan oleh syaikh kami –rahimahullah- di dalam
Adh-Dha’ifah no. 1715, karena terdapat (di sanadnya) Ali bin Zaid bin
Jud’an”.
Dan Ali bin Zaid bin Jud’an adalah perawi yang dhai’f. Lihat Taqrib at
Tahdzib, hal.696 no. 4768.
Atau, mungkin yang dimaksud oleh beliau (Syaikh Dr Muhammad bin Musa Alu
An-Nasr) adalah justru perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam kepada putri beliau Fathimah Radhiyallahu ‘anha, ketika beliau
(Rasulullah) menjelang wafat. Jika ini yang dimaksud, maka haditsnya
adalah muttafaq ‘alaih, dikeluarkan oleh Al-Bukhari 5/2317 no. 5928 dan
Muslim 4/1904 no. 2450 dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya aku adalah sebaik-baik pendahulu bagimu”.
Dan lafazh hadits ini lafazh Shahih Muslim.


Sumber :
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1814&bagian=0




--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke