> acong wui <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Assalamualaikum Wr. Wb
> Mohon pencerahan mengenai Jama'ah Tablig, apakah ini
>sesuai dengan  sunnah Rosul ataukah menyalahi Sunnah
>Rosul SAW. Karena saya bingung  mengenai hal ini, mereka
>juga memakai hadist-hadist untuk kegiatan  mereka seperti
>keluar tiga hari, 40 hari, 4 bulan dll.
> Saya mohon  pencerahannya dari rekan-rekan mailis semua
>karena saya sangat awam  sekali mengenai hal ini semua,
>dan saya tidak ingin terjerumus ke pada  kesesatan yang
>menyalahi Assunnah Rosul SAW
>
> Wassalam
>
> Salam Huangat


[EMAIL PROTECTED]
Wa'alaikumussalam Wr. Wb
FATWA PARA ULAMA SUNNAH TENTANG JAMA'AH TABLIGH
Disusun oleh.
Syaikh RabiĀ’ bin Hadi Al Madkhali.
Bagian Terakhir dari Lima Tulisan [5/5]
FATWA SYAIKH 'ALAAMAH ABDUR RAZZAQ 'AFIFI
Syaikh ditanya tentang khuruj Jamaah Tabligh dalam rangka
mengingatkan manusia kepada keagungan Allah.
Maka Syaikh berkata :
"Pada kenyataannya, sesungguhnya mereka adalah mubtadi'
(orang yang membuat bid'ah) yang memutar
balikkan serta pelaku terikat (ajaran) Qadariyah dan
lainnya. Khuruj mereka bukanlah di jalan Allah, akan
tetapi di jalan Ilyas (pendiri Jamaah Tabligh-pent),
mereka tidak mengajak kepada kitab dan sunnah, akan
tetapi mengajak kepada Ilyas Syaikh mereka di Bangladesh.
Adapun khuruj dengan tujuan dakwah kepada Allah, itulah
khuruj di jalan Allah, dan ini bukan khurujnya
Jamaah Tabligh.
Saya mengetahui Jamaah Tabligh sejak zaman dahulu, mereka
itu adalah pembuat bid'ah di manapun mereka
berada, di Mesir, di Israil, di Amerika, di Saudi, semua
mereka selalu terikat dengan syaikh mereka yaitu
Ilyas".
[Fatawa dan Rasail oleh samahatu syeikh Abdur Razzaq
'Afifi (1/174)]
FATWA SYAIKH SHALIH BIN FAUZAN AL-FAUZAN
Syaikkh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan telah ditanya :
"Apakah pendapat Syaikh tentang orang yang keluar
(khuruj) ke luar Kerajaan Saudi untuk berdakwah, sedangkan
mereka belum pernah menuntut ilmu sama
sekali, dan mereka memberikan motivasi untuk itu, dan
mereka elu-elukan syi'ar yang aneh, dan
mendakwakan sesungguhnya siapa yang keluar di jalan Allah
untuk berdakwah, maka Allah akan memberinya
ilham. Mendakwakan sesungguhnya ilmu itu bukanlah syarat
yang penting.
Tentu Syaikh mengetahui bahwa di luar kerajaan Saudi ini
akan ditemukan aliran-aliran dan agama-agama
serta pertanyaan-pertanyaan yang akan dilontarkan kepada
si dai.
Tidakkah Anda melihat wahai Syaikh yang mulia,
sesungguhnya orang yang keluar di jalan Allah itu harus
mempunyai senjata agar bisa menghadapi masyarakat,
terkhusus di timur Asia, dimana mereka memerangi /
membenci pembaharu dakwah Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab? Saya mohon jawaban atas pertanyaan
saya ini agar manfaatnya menyebar."
Jawaban.
Khuruj (keluar) di jalan Allah, bukanlah khuruj yang
mereka maksudkan sekarang. Khuruj (keluar) di jalan
Allah adalah keluar untuk berperang. Adapun apa yang
mereka namakan dengan khuruj itu, sesungguhnya ini
adalah bid'ah yang tidak pernah datang dari salaf.
Seorang keluar untuk berdakwah kepada Allah, tidaklah
dibatasi pada hari-hari
tertentu, akan tetapi berdakwah kepada Allah sesuai dengan
kesempatan dan
kemampuannya, tanpa harus terikat dengan jamaah atau
terikat dengan empat puluh hari atau kurang atau
lebih.
Dan begitu juga, di antara yang wajib atas seorang dai, ia
haruslah mempunyai
ilmu, seseorang tidak boleh berdakwah kepada Allah
sedangkan ia bodoh (tidak
berilmu), Allah berfirman :
"Artinya : Inilah jalanku, yang aku mengajak kepada Allah
di atas pengetahuan"
Yaitu atas ilmu, karena seorang dai mesti mengetahui apa
yang akan didakwahinya, berupa hukum-hukum
yang wajib, yang sunat, yang haram dan yang makruh. Dia
harus mengetahui apa itu syirik, maksiat,
kekufuran, kefasikan, kemaksiatan. Dan harus mengetahui
tingkat-tingkat pengingkaran, dan bagaimana cara
mengingkari.
Khuruj yang menyebabkan disibukan dari menuntut ilmu
adalah perkara yang batil (salah), karena menuntut
ilmu itu adalah fardu (kewajiban), dan ilmu itu tidak bisa
didapatkan kecuali dengan cara belajar, tidak akan
didapatkan dengan cara ilham, ini merupakan khurafat sufi
yang sesat, karena amal tanpa ilmu adalah
kesesatan. Dan tentu meraih ilmu tanpa belajar adalah
angan-angan yang salah.
[Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da'wah]
[Diterjemahkan oleh : Muhammad Elvi Syam, Dai dan
Penerjemah di Islamic Dawa & Guidance Center di
Hail. K.S.A, Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad
Da'wah]
Sumber :
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1344&bagian=0
(taken from http://almanhaj.or.id)


=============================
Ikuti Lomba Puisi Online Jawa Timur, dapatkan
hadiah menarik setiap bulannya
dan hadiah total senilai 60 juta rupiah hanya di http://www.plasa.com
(Khusus Jawa Timur)
=============================




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke