Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Kalau melihat realita jaman sekarang, bukankah banyak di negara-2x lain umat Islam sedang didzolimi oleh kaum kuffar yang rasanya tidak ada habis-2x-nya, spt di Palestina, Afganistan, Iraq, dll dan bahkan di beberapa daerah di negeri kita sendiri. Cukupkah ini sebagai alasan utk membiasakan melakukan Qunut waktu sholat Shubuh, dan biasanya juga dibaca pada rakaat terakhir witir pada qiyamul lail yang dilakukan berjamaah (doa khusus).
Bagaimana sesungguhnya lafaz-nya sesuai Sunnah, krn utk jaman sekarang bukan kaum itu yang berbuat dzolim? Apakah dibenarkan utk menggunakan lafaz apapun, dengan permintaan apapun asal dalam bahasa Arab? (contoh: yang sering dilakukan spt do'a/cuplikan: .... allahummanshur ikhwanaa wa mujahidiin fii ... dst)? Mohon pencerahan/nash-2x-nya. Jazakumullah khoiron. Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Ervin L --- In assunnah@yahoogroups.com, Budi Ari <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatu > > Semoga bermanfaat ya Pak, > > Dari Hasan bin Ali radhiyallaHu 'anHu, ia berkata, "Rasulullah mengajariku bacaan yang kuucapkan pada shalat witir : AllahummaHdinii fiiman Hadayt " (HR. An Nasa'i III/248, Abu Dawud no. 1412, At Tirmidzi no. 463 dan Ibnu Majah no. 1178, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Kitab Al `Irwa II/172) > > > Membaca doa qunut dapat dilakukan ketika shalat witir baik ketika dalam bulan Ramadhan ataupun bukan dan hukum membacanya adalah sunnah (boleh juga tidak membaca doa qunut pada shalat witir) > > > Dan juga menurut sunnnahnya membaca doa qunut ini dilakukan sebelum ruku' berdasarkan hadits dari sahabat Ubay bin Ka'ab radhiyallaHu 'anHu, ia berkata, > > > "Rasulullah melaksanakan qunut dalam shalat witir sebelum ruku" (HR. Abu Dawud no. 1414, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud no. 1266) > > > Serta membaca doa qunut ini juga dapat dilakukan sebelum ruku'. > > > Tidak disyariatkan qunut dalam shalat wajib kecuali jika terjadi musibah dan bencana terhadap kaum muslimin (biasanya disebut qunut nazilah). Ketika hal itu terjadi maka qunut tersebut dilakukan setelah ruku'. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata, > > > "Jika Rasulullah hendak mendoakan keburukan atau kebaikan bagi seseorang, maka beliau melaksanakan qunut setelah ruku" (HR. Bukhari no. 4560) > > > Dan qunut nazilah ini dapat dibaca pada setiap shalat fardhu dan shalat sunnah. Ibnu Abbas ra. berkata, "Rasulullah telah berqunut sebulan berturut turut dalam shalat shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Shubuh yaitu dalam raka'at terakhir ketika i'tidal setelah mengucapkan `sami'allaHu liman hamidah' disitu beliau berdoa untuk kebinasaan Bani Sulaim, Ra'al, Dzakwan dan Ushaiyah, sedang makmum yang di belakangnya mengaminkan doa itu" (HR. Abu Dawud dan Ahmad) > > > Berkaitan pula dengan tata cara qunut nazilah, Syaikh Albani rahimahullah menjelaskan dalam Sifat Shalat Nabi ShallallaHu `alaiHi wa sallam bahwa jika Rasulullah ShallallaHu `alaiHi wa sallam ingin mendoakan kecelakaan atau keselamatan untuk seseorang, beliau melakukan qunut pada raka'at terakhir setelah ruku', lalu beliau membaca doa qunut dengan keras sambil mengangkat kedua tangannya sedangkan makmum yang berada di belakangnya mengaminkan doa beliau. > > > Hadits tentang mengangkat tangan ketika doa qunut diriwayatkan oleh Ahmad dan ath Thabrani, Syaikh Albani menyatakan hadits tersebut shahih dalam Sifat Shalat Nabi ShallallaHu `alaiHi wa sallam. Dan mengangkat tangan ketika qunut merupakan bagian dari madzhab Imam Ahmad, sebagaimana disebutkan dalam al Masaa-il hal. 23 karya al Marwazi. > > > Adapun qunut shubuh terus menerus adalah bid'ah sebagaimana yang dijelaskan sahabat Rasulullah ShallallaHu `alaiHi wa sallam, Abu Malik Al Asyja'i ra. Sa'ad bin Thariq bertanya kepada bapaknya, Abu Malik Al Asyja'i ra., > > > "Wahai ayah, engkau pernah shalat di belakang Rasulullah, Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali di kufah ini kira kira selama 5 tahun. Apakah mereka melakukan qunut pada shalat shubuh ?" Lalu ia berkata, "Wahai anakku, itu adalah perkara yang diada adakan (bid'ah)" (HR. Ahmad III/472 dan Ibnu Majah I/393, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Al Irwa no. 435) > > > Maraji' > >Fikih Sunnah Jilid 2, Sayyid Sabiq, PT Al Ma'arif, Bandung, Cetakan Kesembilan, 1990 M. > >Panduan Fikih Lengkap Jilid 1, Abdul Azhim bin Badawi Al Khalafi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Juli 2005 M. > >Sifat Shalat Nabi ShallallaHu `alaiHi wa sallam, Syaikh Muhammad Nashiruddin al Albani, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Shafar 1427 H/Maret 2006 H. > >Syarah Doa Qunut, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin, Pustaka Imam Syafi'i, Bogor, Cetakan Pertama, Agustus 2005 M. > > > > Abu Salahuddin <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatu > > Ana mau tanya, apakah ada tuntutannya sholat tarawih pada sholat witirnya > pakai doa qunut ? Apakah boleh kita lakukan qunut (nazilah / washilah ? ) > pada witir yang terakhir. Soalnya ditempat ana, selalu ada doa qunutnya > sewaktu sholat tarawih ( Pada witir yang terakhir ) > Mohon penjelasaan dari antum sekalian,... > > Jazka Allahu Khairaan > Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarokatu > > -- > Abu Salahuddin > ( 3 Ramadhaan 1395 A.H.) > Kumamoto-shi Japan Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/