Assalamu'alaikum ya akhi fillah Afwan ana cuman bertanya saja sama saudara-saudaraku, kepatuhan kita terhadap pemimpin apakah secara totalitas (sepenuhnya), walaupun harus melanggar hak-hak Allah dan sunnah-sunah Rasul-Nya ? terus bagaimana dengan firman Allah سبحانه وتعالى surah Al Ahzab 66-68 ?
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِي النَّارِ يَقُولُونَ يَا لَيْتَنَا أَطَعْنَا اللَّهَ وَأَطَعْنَا الرَّسُولا (٦٦)وَقَالُوا رَبَّنَا إِنَّا أَطَعْنَا سَادَتَنَا وَكُبَرَاءَنَا فَأَضَلُّونَا السَّبِيلا (٦٧)رَبَّنَا آتِهِمْ ضِعْفَيْنِ مِنَ الْعَذَابِ وَالْعَنْهُمْ لَعْنًا كَبِيرًا (٦٨ Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: "Alangkah baiknya, andaikata Kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul". Dan mereka berkata;:"Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar Kami, lalu mereka menyesatkan Kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan Kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar". (Al Ahzab : 66-68) Afwan sebelumnya, saya bertanya ini tidak untuk mencari perdebatan, tapi saya hanya sedang mencari Ilmu, dan mencari kebenaran. Rasulullah صلى الله عليه وسلم sendiri dalam penentuan awal Ramadhan dan 1 syawal, pernah hanya berpatokan kepada satu orang saja, walaupun hanya seorang Arab badui, yang penting dia Islam dan bersyahadat. Jadi ya ..Akhi Fillah, tolong masalah ini tidak diperlebar dan deperuncing, apalagi hanya sekedar untuk mencari menang - kalah, pada intinya siapa yang mau 1 syawal karena sudah ada yang melihat hilal silahkan, siapa yang 1 syawal ikut pemerintah silahkan, karena keduanya mempunyai dasar dan dalil yang cukup bisa dipertanggung-jawabkan. Asal kita jangan sampai mengikuti sesuati tanpa dalil dan tanpa ilmu, justru ini yang berbahaya. Ibnu Djunaid -----Original Message----- From: assunnah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of y4s1n y4s1n Sent: Friday, October 27, 2006 11:20 AM To: assunnah@yahoogroups.com Subject: [assunnah] Jaga Kesatuan Suara Meski Tak Satu Pendapat Jaga Kesatuan Suara Meski Tak Satu Pendapat (disadur dari Syarh Riyadh ash-Shalihin oleh Syekh Ibn Utsaimin & Syekh al-Albani) Ketika mengomentari judul bab ini, Syekh Ibn Utsaimin berkata : Ketika manusia tidak lagi menghormati ulama dan masing2 mengklaim, "Aku juga ulama, aku cendekiawan, aku intelektual muda islam, pengetahuanku dalam begai lautan tak bertepi," maka sesungguhnya tiada lagi yang dapat disebut ulama. Semua orang akan berpendapat dan berfatwa sekehendaknya, sehingga syariat pun menjadi hancur berantakan disebabkan ulah orang2 bodoh tersebut. Begitu juga halnya dengan para pemimpin. Jika anda mengatakan kepada seseorang, misalnya, "Pemimpin kita memerintahkan ini itu," lalu orang itu berkata, "Kita tidak perlu patuh kepadanya, karena dia tidak melaksanakan ini, mengabaikan kewajiban itu." Saya katakan: Jika pemimpin kita mengabaikan banyak kewajibannya, maka dia sendiri yang menanggung dosanya, tapi kita tetap wajib patuh dan taat kepadanya, bahkan sekalipun dia biasa meminum khamar dan maksiat lainnya. Selama kita tidak melihat kekafiran yang nyata pada dirinya yang dapat kita jadikan bukti di hadapan Allah SWT, maka kita wajib patuh kepadanya, sekalipun dia fasik, keji, dan zalim. Nabi saw bersabda : "Patuh dan taatlah, meskipun punggungmu dipukul dan hartamu diambil." (HR Muslim) Shahih Muslim "beliau mengajarkan kepada sahabat2 beliau bagaimana bersikap kepada pemimpin, "Patuh dan taatlah. Sebab, kalian wajib menunaikan apa yang dibebankan kepada kalian, dan mereka wajib menunaikan apa yang dibebankan kepada mereka." (HR Muslim) Tak mungkin kita menginginkan para pemimpin kita sama dengan Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Sebab, kita pun harus menjadi sama dengan rakyat pada masa itu. Kita harus menjadi sahabat atau seperti sahabat Nabi saw terlebih dulu, barulah pemimpin kita akan menjadi seperti para khalifah itu. Adapun dalam kondisi rakyat saat ini, dimana sebagian besar mengabaikan kewajiban dan melanggar keharaman, maka jangan berharap Allah SWT akan memberikan kita pemimpin seperti Khulafa ar-Rasyidin, Tapi, kita wajib patuh dan taat kepada pemimpin kita. Jika mereka melakukan kekurangan disana sini, maka dosanya akan ditanggung mereka sendiri. Kita dan mereka memiliki tugas masing2 dan wajib menunaikan tugasnya masing2. Jika ulama tak lagi dihormati, maka agama kita akan binasa. Jika pemimpin tak lagi dihormati, maka dunia kita akan binasa. Semoga Allah SWT melindungi dan membimbing kita (disadur dari Syarh Riyadh ash-Shalihin oleh Syekh Ibn Utsaimin & Syekh al-Albani) Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/